Langit masih nampak gelap, Nefal keluar dari kamarnya sendiri. Berjalan dengan pelan sambil mengucek kedua matanya menuju ruang tengah untuk menonton film kartun, tapi langkah nya terhenti saat mata Nefal mendapati sesosok yang tertidur di sofa.
Wajah orang itu membelakangi Nefal, penampilan nya acak-acakkan, jaket menutupi kepala nya, kaos kaki yang berserakan di karpet. Nefal pun mengambil inisiatif untuk membawa sapu mendekati orang tersebut.
"Hiya... MALING!!! MAMA ADA MALING TIDUR DISINI!!!" teriak Nefal.
"PAPA NEFAL TAKUT MALING!!"
Buk buk..
Nefal memukul pantat orang itu dengan sapu "KAKAK PANGGIL TENTARA DISINI ADA MALING!!!!"
Teriakan Nefal membuat Rissa dan Hardi buru-buru menghampiri anak bungsu nya itu, sedangkan Nagit hampir terjatuh dari tangga saat hendak meloncat agar cepat sampai turun ke bawah.
"AAAAA SAKIT NEFAL!!!" teriak nya kesakitan.
Buk..
"Nefal ini Kakak!!!!" seru seseorang yang di sangka maling oleh Nefal.
Hardi, Rissa dan Nagita terperangah melihat Nefal yang memukuli Kakak nya sendiri dengan sapu. Langsung saja Hardi mengambil alih sapu yang ada di tangan Nefal, "Papa tembak saja maling nya!! Bawa dia ke Antartika biar di cium sama yeti!!!" seru Nefal dengan semangat.
Nagit hanya tepok jidat mendengar ucapan ngaur Nefal, Rissa pun masih diam memperhatikan mereka tanpa mendekati si bungsu.
"Nefal ini Kakak!!"
"TIDAKKK KAU BUKAN KAKAK KU!!"
"Ini Kakak , Nefal!!!"
"HEI MALING!! JANGAN NGAKU-NGAKU JADI KAKAK KU!!!" ujar Nefal marah.
"Ini Kak Naufal!! " ujar Naufal memelas.
Melihat wajah Naufal yang menyedihkan membuat Nagita tertawa terbahak -bahak. Rissa menggeleng "Naufal kenapa kamu gak tidur di kamar??" tanya Rissa.
Naufal kuliah di Semarang jurusan kedokteran, tadi tengah malam ia sampai ke Bandung menggunakan travel. Rissa yang membukakan pintu untuk anak sulung nya, Rissa juga yang membawa koper yang isi nya baju-baju kotor ke belakang. Naufal yang terlalu lelah naik tangga menuju kamar nya yang di sebelah Nagita pun lebih memilih untuk merebahkan tubuh nya di sofa.
"Capek Ma.."
"HEY MALING!! JANGAN PANGGIL MAMA AKU!!!" teriak Nefal yang sudah di gendong Hardi.
Naufal berdecak sambil mengacak rambut nya yang sudah acak-acak kan, Nagita yang merasa iba melihat Kakak nya tak di anggap oleh Adik kecil mereka pun mendekati Naufal lalu menepuk-nepuk pundak Naufal pelan "Sabar Kak!! Resiko jarang pulang" ujar Nagit.
Naufal mengangguk lesu dan memeluk pinggang Nagit, melihat itu Nefal langsung turun dari gendongan Hardi menarik Nagit dari pelukan Naufal. "JANGAN SENTUH KAKAK KU!!!" marah nya.
"Astagfirullah!!" gumam Naufal menatap Adik nya nanar, sedangkan Nefal melototi Naufal membuat nya lebih terlihat lucu dari pada menyeramkan.
Naufal menatap kedua orang tua nya meminta bantuan "Pa! Nefal lupa sama aku atau lupa ingatan sih??"
"Ya tidak dua-dua nya lah Naufal!!" jawab Hardi.
Kini Naufal menatap Rissa , tapi Mama nya itu malah melenggang ke dapur "Mama masak sarapan dulu!!" seru Rissa.
"Nagit!! Bantulah Kakak mu yang tampan ini agar Adik kecil nya ingat padaku" pinta Naufal.
Nagita menunjukkan raut sedih "Maafkan aku Kakak ku, aku tak dapat membantu mengingatkan Adik kecil itu" sesal Nagit.
"Apa aku harus meruqiah Nefal?" tanya Naufal.
"Tidak perlu Kakak ku, beri saja Adik kecil es krim niscaya ia akan mengingat mu!!" ujar Nagita dengan bijak.
Naufal memicingkan mata nya ke arah Nefal yang masih menatap nya galak sambil memeluk erat lengan Nagit , tapi Naufal melihat senyum jail Nefal selama dua detik dengan jelas. Naufal pun menampilkan wajah sedih lalu menunduk dan mengusap mata dengan tangan nya "Apa salah Naufal Ya Allah sampai Adik ku tidak mengingat hamba lagi " ujar nya lirih.
Nefal mencolek lengan Nagita dan tersenyum senang "berhasil Kak!!" gumam Nefal tanpa suara.
Nagita mengangguk dan bertos ria dengan Nefal tanpa suara, Naufal masih menunduk tidak melihat Nagit dan Nefal yang bersekongkol.
Naufal pun mengangkat kembali kepala nya melihat ke arah Nefal yang masih menampakkan wajah yang sama, dengan cepat Naufal berlari menghampiri Nefal dan menggulingkan nya sehingga Nefal sudah terlentang di atas karpet.
"Kecil-kecil udah jago jailin Kakak yaa" ujar Naufal sambil menggelitik Nefal.
"Haha ampun Kak, Hahaha geliiii Kakak stop stop!!"
"Saya maling bukan Kakak kamu"
"Kakak stop, Nefal minta maap Hahaha.. Kak Nau berhenti dong Hahaha!!!"
Nagit yang hendak pergi langsung diberi tatapan tajam oleh Naufal "Nagit bantu Kakak gelitiki Nefal" perintah Naufal.
"Oke" Nagita pun ikut-ikutan menggelitiki Nefal yang sudah mengeluarkan air mata saking geli nya .
Selagi Nagit menggelitiki Nefal, Naufal langsung mendorong Nagit sehingga ikut telentang di karpet "Nagitaa kamu jangan ajarin Nefal yang aneh-aneh!!"
"Hahaha Kakak ampun, kenapa Nagit yang digelitiki "
"Karena kamu orang yang ngajarin Nefal kayak gitu , Nefal bantu Kak Nau gelitiki Kak Nagit!!"
"Siap!"
"Hahaha... Tolong ya ampun geli, Nagit mau pipis hahaha..."
Naufal saling melirik dengan Nefal saat Nagita sudah terlukai lemah saking kegelian, Naufal memberi aba-aba yang langsung di angguki Nefal "satu.. dua.. tiga.."
"HAAAAAAH!!!!"
"AAAA KAKAK BAUU!!!"
Nefal terkikik langsung di gendong Naufal ke atas menuju kamar nya sehingga Nagit tidak bisa menangkap mereka.
"Huek!!" Rasa nya Nagit bener-bener ingin muntah mencium bau mulut Kakak dan Adik nya, Nagita kesal ternyata Nefal juga bekerja sama dengan Naufal.
.
.
.
.
.18 Desember 2018
Repost : 6 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...