"Ya ampun kita mau piknik??" tanya Nagita saat ia turun ke bawah dan melihat banyak orang di rumah nya.
Nefal menghampiri Nagit dengan gembira karena banyak teman, ada anak Mas Kevan, Mas Radit dan Mas Rama. "Kakak!! Kita mau jalan-jalan!!" seru Nefal.
Melihat keceriaan Adik nya, Nagit pun tersenyum lalu menggandeng Nefal menuju para sepupu nya yang sedang duduk di atas karpet.
"Oy calon manten!!" ujar Kevan.
Nagit cemberut "Apaan sih!!"
Kalila yang duduk di sebelah Nagita menatap sepupu nya itu "Kamu tau kan sebulan lagi kamu di nikahkan sama Verrel" ujar Kalila.
"Eh, kok bisa!!" Nagita terkejut, pasal nya ia benar-benar belum tahu. Sialan Nagit makin kesal dengan Eyang nya itu.
"Ya bisa lah, Eyang marah besar jadi langsung bertindak cepat " ujar Kevan.
"Kamu sih dek bertindak gegabah!!" ujar Radit.
Perkenalkan sepupu Nagita yang lain nya yaitu Raditya dan Rama Rahardian, cucu tertua Eyang Sri, anak dari Hasyim Rahardian dan Dewi Hapsari. Anak pertama Eyang Sri, Hasyim Rahardian dan keluarga nya tinggal di Malang dan mempunyai beberapa usaha disana salah satu nya adalah perkebunan apel.
Raditya Rahardian yang sekarang berumur 33 tahun berprofesi sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan Indonesia. Sedangkan Rama yang berumur 30 tahun memilih membantu Hasyim mengurus usaha nya.
Keluarga Hasyim baru tiba tengah malam tadi, mereka menginap di rumah Hardi karena kedatangan mereka ke Bandung tidak di ketahui oleh Eyang Sri dan tidak ingin Eyang Sri tahu.
"Tenang! Nagit gak akan bertindak apa-apa buat ngegalin pernikahan ini" ujar Nagita santai.
"Sumpeh lo??" tanya Naufal.
"Iya, karena yang akan ngegagalin pernikahan ini adalah Verrel" jawab Nagita yakin.
Naufal menatap Nagita seakan bertanya 'Verrel tahu ?' Nagita mengangguk, sebenarnya Nagita tidak ingin memberi tahu keberadaan Viana dan anaknya, karena Viana tidak mau bertemu dengan Verrel lagi.
Tapi Nagita tahu bahwa Verrel adalah laki-laki baik, setidaknya mereka harus berbicara menyelesaikan masalah mereka. Oke Nagita akui juga dirinya egois , karena dengan itu pernikahan nya dengan Verrel akan batal.
"Oke anak-anak semua sudah siap?" suara Hasyim menginterupsi obrolan mereka.
"Siap apa pakde?" tanya Nagit polos.
"Astagfirullah.. Nagita belum tau?" tanya Hasyim kepada ponakan nya yang cantik itu.
Nagita menggeleng "Emangnya ada apa Pakde?" Nagita berbalik bertanya.
"Kita mau jalan-jalan, kamu udah mandi??" ujar Rissa.
Nagit menggeleng "Astagfirullah.. Ini anak belum mandi!!!" gerutu Rissa.
"Cepet kamu mandi nya !! Kita tungguin" perintah Hardi.
Dengan secepat kilat Nagita kembali naik ke kamar nya untuk mandi dan mengganti baju piyama nya ini.
***
Sesampai nya di depan rumah Alvaro, Nagita yang terlebih dahulu keluar dari mobil untuk membukakan gerbang yang tidak terkunci. Semua keluarga nya sudah berdiri di depan pintu rumah Herdi, sedangkan Nagit misuh-misuh di belakang karena harus kembali menutup pagar.
Tok tok tok...
Hardi mengetuk pintu bercat putih itu dengan keras, "Ih kok Nagit di tinggal sih!!" gerutu Nagit yang ada di barisan paling belakang .
"Suttt!!" semua kompak menengok Nagita menyuruh nya diam.
Pintu terbuka, seorang pria muda yang masih mengenakan kaos polos dan celana boxer menatap rombongan Nagita dengan kaget .
"Om Hardi!! Aduh maaf saya belum mandi" ujar Alvaro menahan malu.
"Mana Papah kamu ?" tanya Hardi.
"Masih di kamar, ayo masuk Om, Tante dan yang lain" Alvaro mempersilahkan tamu yang datang jam tujuh pagi ini masuk ke dalam rumah nya.
Alvaro tidak tahu menahu kedatangan keluarga Papah nya yang datang pagi ini, sepeti nya mereka ingin membuat kejutan jadi Alvaro mengajak mereka semua untuk langsung menuju ruang keluarga karena ruangan itu lebih besar dan bisa menampung mereka semua.
Nagit yang berada di barisan terbelakang berjalan dengan santai, saat ia sudah berhadapan dengan Alvaro Nagit berbisik pelan tepat di sebelah telinga Alvaro "Kak ada belek tuh!!"
Refleks Alvaro mengucek mata nya dan tidak ada belek yang di sebut Nagit tadi, sial ternyata Nagita mengerjai nya terbukti dari Nagit yang cekikikan setelah melewati Alvaro.
"Pah ada tamu tuh!!" panggil Alvaro di depan pintu kamar Herdi.
Herdi keluar dari kamar nya dengan penampilan segar sehabis mandi lalu menatap putra sulung nya yang masih bermuka bantal "Siapa?" tanya Herdi, tumben sekali ada tamu yang datang pagi-pagi ke rumah nya.
Alvaro mengedikkan bahu "Lihat aja!!" Alvaro pun langsung menaiki tangga kembali kamar nya untuk mandi, sekalian menyuruh Adik-adik nya berpenampilan layak di depan tamu.
"Siapa sih Kak?" tanya Irgi, pasal nya ini hari sabtu hari libur yang rasanya malas kalau mandi di pagi hari.
Berbeda dengan Irgi, Elifa memilih langsung menuruti perintah Alvaro bersiap -siap. "Di bawah ada sodara nya Papah" jelas Alvaro.
Irgi masih diam, Alvaro gemas dengan Adik nya itu lalu mendorong Irgi agar kembali masuk ke kamar nya "Cepetan mandi, mau Kakak mandiin?" tawar Alvaro, buru-buru Irgi menggeleng.
Setelah di lihat nya Irgi masuk ke dalam kamar mandi, Alvaro pun bergegas masuk ke kamar nya untuk mandi.
Herdi melangkah menuju ruang tamu, sesampai nya disana Herdi bingung sendiri "Loh kok gaada siapa-siapa!!"
Melangkah ke depan, di teras rumah nya pun tidak ada siapa-siapa kecuali ada tiga mobil yang terparkir di depan gerasi nya "Mobil siapa ini? Kok banyak yah!!" gumam Herdi.
Herdi kembali ke dalam rumah dan berjalan menuju dapur untuk membuat kopi, saat akan menuju dapur Herdi harus melewati ruang keluarga nya. Sontak saja Herdi terkejut melihat siapa yang berada di ruang keluarga nya.
"Hardi? Mas Hasyim? Mas Hilman?" rasa nya Herdi tak percaya melihat Kakak-kakak dan kembaran nya berada tepat di hadapan nya saat ini, namun Herdi meringis saat ia mencubit lengan nya sendiri . Ini nyata dan bukan halusinasi keluarga nya berada di sini, di rumah nya.
Setelah berpuluh tahun tak bertemu Herdi tak mendapat pelukan dari saudara-saudara nya, melainkan pukulan dari mereka "KEMANA SAJA KAMU!!!"
.
.
.
.
.26 Desember 2018
Dari kemaren lagi mager banget buat nulis, asal nya hari ini gakan update dulu tapi karena author nya baik, jadi update deh hari ini hore!!!
Oiya kalau ada typo-typo tolong kasih tahu ya jangan kasih tempe. Jangan lupa vote nya yah!!
Sampai jumpa besokRepost : 9 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...