Rissa sedang duduk di teras sambil menemani Nefal yang baru pulang sekolah untuk mengerjakan pr, bagi Rissa pr anak-anak nya harus sesegera mungkin di kerjakan agar tidak lupa. Mobil Hardi nampak memasuki pekarangan rumah, Nagita keluar dari mobil dengan riang lalu berjalan ke belakang mobil hendak membuka bagasi.
Hardi keluar dari mobil sambil geleng-geleng kepala.
"Kenapa Pa?"tanya Rissa.
"Anak kamu borong bibit cabe"
"Hah!!"
"Liat aja sendiri, ayo Nefal kerjain pr nya sama Papa di dalem!!" ujar Hardi sambil menggiring Nefal masuk ke dalam rumah.
Rissa masih diam di teras mengamati aktivitas yang di lakukan putri satu-satu nya.
"Kamu ngapain borong bibit cabe sebanyak itu?"
"Nagit itu mau melakukan penghijauan agar bumi kita itu tidak semakin gersang"
"Siapa yang bayar?"
"Eyang Sri lah, kan Eyang sayang banget ke Nagit" ucap Nagit dengan bangga.
"Trus itu kamu mau nanem di mana bibit sebanyak itu?"
"Mau Nagit bagi-bagiin ke tetangga lah"
"Terserah kamu deh!!!" seru Rissa lalu pergi ke dalam rumah, bisa pusing deh kalo lama-lama lihat tingkah anak nya yang satu ini.
Nagit mengedikkan bahu acuh, ia menghitung jumlah bibit cabe yang berada di dalam polybag-polybag kecil. Pas semua nya ada lima puluh, Nagit pun mengambil gerobak mini yang berada di samping semak-semak dan memasukan para bibit cabe-cabean ini ke dalam gerobak.
"Aduh capek juga!!! Minum dulu ah" Nagit beranjak sambil membersihkan tangan nya yang terkena tanah lalu masuk ke dalam rumah.
Sebelum ia membagikan bibit-bibit itu kepada tetangga nya, Nagit kudu isi tenaga dulu biar kuat ngedorong puluhan bibit-bibit cabe. Biar gak ribet bikin minuman segar Nagit langsung ambil jus dalam kemasan yang tersedia di kulkas dan menuangkan nya ke dalam gelas.
Baru juga Nagit mau minum, gelas nya langsung di tarik oleh Naufal dan di teguk secepat kilat, untung gak tumpah. Nagit menatap kesal Kakak nya itu, dasar yah punya Kakak cowok itu males nya minta ampun, padahal tinggal tuangin aja dari kulkas, gausah rebut-rebut punya Nagit.
"Minta" ujar Naufal.
Sudah di habisin baru bilang, Nagit hanya geleng-geleng kepala tanpa menanggapi dengan kata-kata, tenggorokan nya kering belum di aliri cairan. Nagit kembali membuka kulkas dan mengambil jus kemasan yang untung nya masih ada sisa seperempat lagi, tapi sebelum menuangkan ke dalam gelas matanya menangkap tulisan yang ada di kemasan tersebut.
"Expired 11 Januari 2019" sengaja Nagit baca dengan keras.
Naufal melotot "Sumpah??"
"Iya !! ini baca aja" Nagit menyerahkan kemasan jus kepada Naufal.
Benar, Nagit lagi tidak melakukan aksi prank-an. Minuman tersebut sudah kadaluarsa, pantas saja Naufal merasakan rasa kecut-kecut yang tak sedap, sangka Naufal itu memang rasa dari jus kemasan nya emang kayak gitu.
"Puas lo Kak!!!"
Naufal buru-buru minum air putih sebanyak-banyak nya, sedangkan Nagit membuka lemari dan mengambil minuman saset yang tinggal seduh Nutrisuri rasa timun suri.
"Kak Nau!" panggil Nagit.
"Apaan?"
"Temenin Nagit ngasih bibit cabe ke tetangga yuk!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...