Rendi membelikan segala hal yang Nagit lirik di mal, tangan kanan nya sudah penuh dengan beberapa paper bag. Ini berlebihan, masa gara-gara Nagit liatin toko pakaian anak Rendi langsung menyeretnya ke dalam dan membelikan satu stel baju laki-laki untuk nya, untung Nagit punya adik kecil jadi bisa ia berikan pada Nefal.
"Lo mau apa lagi hem? " tanya Rendi.
Nagit menggeleng.
"Lo gak usah malu, gue ini kaya tujuh turunan. Belanjain semua isi mal gak akan bikin gue bangkrut seketika"
Cih sombong batin Nagit, sudah berulang-ulang Rendi mengatakan hal tersebut.
Kini Rendi sepenuh nya menatap Nagit, mengamati wajah cantik Nagit lalu menyelipkan rambut Nagit ke belakang telinga. Nagit risih, Rendi terlalu agresif.
"Atau lo mau beli cincin berlian sekarang, buat kita nikah nanti hem? "
"Gausah"ketus Nagit.
"Ayolah! Semua cewek pasti mau berlian, lo gak usah munafik. Lo dapet keistimewaan dari gue, gak semua cewek bisa gue beliin ini itu, cuma lo doang! "
Muka Nagit masam, ia tak suka di sebut munafik. Nagit menyentak tangan Rendi yang menggenggam lengan kiri nya, lalu melangkah mundur.
"Awas! " seru Rendi sambil memeluk pinggang Nagit.
Seorang bocah sedang memainkan otoped hampir saja menyenggol Nagit. Nagit terkejut, kini jarak mereka sangat dekat. Dapat Nagit lihat kalo Rendi memakai make up tipis.
Seseorang dari arah belakang berjalan dengan cepat lalu menarik tangan Nagit yang bebas, Nagit terhuyung ke depan.
Siapa lagi ini? batin nya bertanya-tanya.
Saat Nagit sudah berdiri tegak, orang itu melingkar kan tangan nya di pinggang Nagit lalu mengecup pipi Nagit.
"Hai sayang!"
Nagit terkejut, berani-berani nya orang ini mencium pipi nya, bahkan Abi saja belum pernah. Nagit akan menampar orang kurang ajar itu, belum sempat tangan nya melayang, ia sudah terdiam saat melihat orang tersebut.
"Abi! " seru Nagit tak percaya.
Abi menaikkan sebelah alis nya, menatap Nagit datar.
Bukan nya Abi di restoran? Kok bisa disini sih! batin Nagit.
Rendi menatap Abi dan Nagit dengan bingung "Tunggu, ini ada apa? "
Pertanyaan Rendi tak kunjung di jawab, membuat Rendi semakin penasaran. "Nagita! Itu siapa lo? "tanya Rendi gemas.
Nagit menoleh menatap Rendi yang tak sabar menunggu jawaban nya.
"A-anu.. i.. ini suami Nagit"
"What! " pekik Rendi antara kaget dan tak percaya.
"Sudah? " tanya Abi.
Nagit mengangguk pelan, Abi menarik nya pelan "Ayo pulang! "
"Tunggu! Ini beneran? " tanya Rendi.
Abi mendengus lalu mengangguk cepat.
"Anjir gue jadi pebinor dong! "seru Rendi yang di dengar jelas Abi dan Nagit.
Nagit menunduk sambil memejamkan mata, lalu kembali mendongak dan menatap Rendi memelas "Maaf"
Rendi melotot namun segera ia normalkan ekspresi nya. Sedangkan Abi kembali menarik Nagit, baru beberapa langkah Abi terdiam dan melihat paper bag yang di bawa Nagit. Abi yakin pria itu yang membelikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...