Halooow kalian!!! Lama banget gak update yah, maafkeun maafkeun yaa, aku di suruh jaga ponakan yang lagi lincah banget, kalo malem udah keburu ngantuk, tiap ada waktu buka laptop malah nge youtube atau nonton film, rasanya males banget buat buka ms word doang, next aku juga gak bisa update cepat, mohon di mengerti ya kawan-kawan!!Happy Reading
...
Gara-gara sakit perut akibat terlalu banyak memakan sambal kemarin malam, Nagita hari ini hanya bisa terkapar lemah di atas ranjang. Setelah bolak-balik ke kamar mandi menguras perut nya, Nagit terserang demam pula, kepala nya pusing, perut nya tidak enak, makan pun rasanya pahit. Untung nya Nagit mempunyai dokter pribadi sendiri yaitu Kakak nya yang dengan setia semalaman mengusap-usap perut nya dengan minyak kayu putih, lalu ada Kakak kedua yaitu Alvaro yang memijat-mijat pelan kepala nya dan terakhir ada si Adik kecil, Nefal yang dari sepulang sekolah selalu menemani nya dan terkadang memijit kaki-kaki nya.
Nagit rasa nya senang sekali, memang terkadang kalo lagi sakit suka ada hikmah di balik nya. Naufal dan Alvaro berjanji akan mengabulkan permintaan Nagit untuk di belikan tiket konser Ariana Grande asal Nagit mau meminum obat. Nefal pun ikut berjanji akan membelikan Nagit permen kapas setiap hari padahal Nagit tidak memintanya. Adik nya ini memang sangat perhatian sekali, Nagit jadi terharu kan.
Eyang Sri juga tadi pagi sempat menjenguk nya dan memberikan obat tradisional yang rasa nya pahit luar biasa.
"Masih pusing dek?" tanya Naufal yang berbaring di samping Nagit.
Nagit mengangguk lemah sambil menyuruh Naufal kembali mengusap-usap punggung nya. Jadi sekarang Nagit tengah di apit oleh Alvaro dan Naufal, Nagit memunggungi Naufal agar mudah mengusap-usap punggung nya, sedangkan lengan Alvaro di peluk erat Nagit seperti guling.
"Kakak mau Nefal pijit lagi?"
Nefal datang ke kamar nya setelah habis mandi sore bergegas naik ke ranjang Nagit yang sudah sempit di tempati oleh tiga orang yang bukan di katakan anak kecil lagi.
"Boleh"
"Tadi Nefal udah beli permen kapas satu buat Kakak, tapi Nefal lupa malah dimakan sendiri" ujar nya.
"Besok Nefal beliin lagi ya!! Yang banyak" lanjut Nefal sambil merentangkan tangan lebar-lebar saat berkata banyak.
"Kak Nau sama Kak Varo di kasih gak?" tanya Naufal.
Nefal menggeleng "Kakak beli aja sendiri"
"Aduh ngerepotin!!"
"Gak kok Tante"
"Langsung naik aja ke atas"
Suara Rissa dari bawah terdengar ke atas.
"Ada tamu tuh" seru Naufal.
"Palingan Sarah" ucap Nagit.
"Nagitaaa!!!" pekik Sarah saat memasuki kamar Nagit.
"Ngapain lo?"
"Ish ngejenguk lo lah"
"Masa tangan kosong gitu sihh!" gerutu Nagit.
"Ada di bawah" jawab Sarah.
"Okey lo boleh masuk sini!!" ujar Nagit.
Sarah mendengus sambil melangkah mendekat ke ranjang Nagit.
"Nefal lagi apa?" tanya Sarah basa-basi kepada Nefal.
"Lagi pijit kaki Kak Nagit biar cepet sembuh"
"Emang ngaruh?"
Nefal mengangguk cepat membuat Sarah jadi bingung, kan kata nya Nagita itu sakit perut dan demam, kenapa memijat kaki bisa sembuh. Sarah tersadar, ia merasa bodoh, Namanya juga anak kecil belum paham betul.
"Kayak puteri aja lo di layani sama dayang-dayang segala" komentar Sarah sambil geleng-geleng melihat tiga pria yang berada di sisi Nagit.
"Gue emang puteri kan, tinggal nunggu pangeran berkuda datang doang" ucap Nagit sombong.
"Pangeran berkuda atau kusir kuda?" sahut Alvaro.
"Ish!!"
"Pada hari minggu kuturut pangeran berkuda.. naik delman istimewa ku duduk di muka, ku duduk samping pangeran yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya sampai istanaaa" nyanyi Naufal.
"Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk, Nagit naik kudaaa" lanjut Alvaro.
"Ish salah Kakak!!! Lagu nya bukan gituuu" Nefal memprotes dengan keras.
Mendapat protes dari Nefal, Naufal dan Alvaro hanya terkekeh.
"Ekhem"
Mereka berempat yang sedang asik mendengar aksi protes Nefal yang mencontohkan lagu naik delman yang benar menoleh saat suara deheman yang terdengar di pintu masuk kamar Nagita.
Nagita kaget bukan main melihat seorang Abi bisa berada di kamar nya, alias menjenguk nya. Suatu keajaiban nama nya ini, ingat kan Nagit untuk mencatat hari bersejarah ini di memo ponsel. Nagit kira ini halusinasi orang yang sedang sakit, tapi setelah melihat dengan jelas kaki Abi yang menapak di lantai rasanya Nagit mau terjun lewat serodotan.
Begitu juga dengan Naufal dan Alvaro yang kaget dengan kedatangan Abi, tapi ekspresi mereka masih dalam taraf yang wajar. Kalo Sarah, tentu nya dia tahu karena mereka datang bersama kesini, cuma Abi mengobrol sebentar dengan Rissa di bawah. Tapi awal nya juga Sarah kaget saat Kakak nya mau ikut menjenguk Nagit tanpa paksaan dari Aruna, Bunda mereka. Sarah menduga kepala Kakak nya itu kepentok barang yang keras.
"Eh ada Abi, mau ngapain lo?" tanya Naufal.
"Itu pacar kamu bukan dek?" tanya Alvaro lembut kepada Nagit.
Nagit segera menggeleng dengan cepat saat mata nya melihat wajah Abi yang terlihat tak suka dengan ucapan Alvaro.
"Ini Kakak nya Sarah" jawab Nagit.
"Oh! Bagus deh, jadi gue bisa gampang pacarin adek lu Nau"
"Gue mau ajak lo main pes" jawab Abi santai.
Naufal mengangguk, lalu menatap Alvaro "Lo mau ikutan?"
"Gue ikut!!"
"Ayok, kita main di kamar gue aja" ajak Naufal lalu bangkit sambil menggandeng Nefal menuju kamar nya yang bersebelahan dengan Nagit.
"Kalian penonton" tambah Naufal kepada Nagit dan Sarah.
"Pusing Kak!!" rengek Nagit dengan wajah nya yang pucat.
"Kan bisa tiduran di Kasur"
"Gendong!" pinta Nagit dengan manja.
Naufal mendengus malas, padahal Nagit tadi masih bisa jalan ke bawah.
"Sini Kak Varo aja yang gendong"
Nagita pun merentangkan kedua tangan nya kepada Alvaro yang dengan sigap menggendong Nagit ala bridal style.
Abi dan Sarah berjalan di belakang mereka berempat, Kakak beradik itu kompak menatap punggung Alvaro yang sedang menggendong Nagita.
Kok gue kayak lagi di liatin yah batin Alvaro.
.
.
.
.
.
.
.24 Maret 2019
Update nya segini dulu yaa
Bye...Repost : 22 Mei 2020
Vote dan komen yg banyak biar cepet update 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...