59 - Dendam

7.8K 582 89
                                    

Nefal berlarian tanpa memakai celana "Kakak! Celana Nefal mana?" teriak nya.

Nagit yang masih berada di kamar mandi membalas ucapan Adik nya sambil berteriak juga "Di karpet!"

Celana panjang nya tergeletak di karpet, Nefal buru-buru menyambarnya lalu segera memakai kembali.

Abi yang sedang duduk di sofa hanya bisa menggeleng melihat tingkah Nefal, merasa di perhatikan Nefal menatap Abi balik dan memilih duduk di samping Abi. Mata nya mengamati Abi dari atas sampai bawah, sedangkan Abi menatap wajah Nefal bingung.

"Kakak namanya Kak Abi?"

Abi mengangguk "Iya"

Nefal membeo, mata nya melirik ke depan dimana televisi sedang menampilkan acara balap motor. "Kak Nagit suka sama Marquez, katanya mirip Shawn Mendes"

"Kalo Kak Abi suka siapa?"

"Dani pedrosa sama Rossi"

"Rossi yang jadi juri idol cilik?"

"Bukan, itu namanya Rossa"

Nefal mengangguk, ia menatap Abi yang tengah fokus menonton. Merasa di perhatikan, Abi menoleh lalu menaikkan sebelah alis nya.

"Kak Abi sebenernya siapa sih!"

Mata Abi melotot kaget seketika, ia langsung duduk tegak menghadap Nefal. Kembali Nefal meneliti Abi dari atas sampai bawah.

Nagit menghampiri dua pria yang saling tatap-tatapan, ia duduk lesehan di bawah dekat Nefal. "Dia itu penyihir" bisik Nagit.

Nefal terkejut "Kok bisa Kakak penyihir ganteng kayak Nefal?"

"Kakak lagi kena kutukan, jadi harus tinggal sama penyihir" bisik Nagit lagi.

"Ngaco!" sahut Abi.

Bisikan Nagit itu terdengar oleh Abi, gara-gara suara Nagit yang tidak seperti berbisik pada umum nya.

Abi menarik lengan Nefal agar terjauh dari Kakak nya yang sesat, Nagit cemberut lalu berdiri melangkah pergi menuju dapur, lebih baik ia makan.

Nefal kembali menatap Abi "Kak Abi sekarang Kakak nya Nefal juga" jelas Abi.

"Jadi.." Nefal menghitung menggunakan jari-jari kecil nya "Kakak Nefal ada banyak!!" seru nya senang.

Abi mengangguk, lucu juga melihat wajah antusias Nefal kayak Kakak nya. Eh, maksud nya mirip seperti Naufal.

Nefal tanpa sungkan menyender pada Abi, ia berceloteh panjang lebar tapi hanya di balas singkat oleh Abi. Sejujurnya Abi tidak tahu cara dekat dengan anak kecil. Dan pengalaman pertamanya tidak buruk juga ternyata.

"Nefal minum susu nya, udah malem kita tidur" Nagit menghampiri sambil membawa segelas susu, Nefal mengambil gelas tersebut dan meneguk nya dengan cepat.

"Ayo Kak, Nefal udah ngantuk" ucap Nefal sambil menarik tangan Nagit menuju ke kamar. Nagit menatap Abi, memberi isyarat kalau ia tidur duluan. Abi pun mengangguk "Gue tidur di sofa"

***

Setelah menyadari kebodohan nya Naufal kembali ke rumah dan meminta alamat apartemen Nagit secara paksa. Selama perjalanan Alvaro tak henti nya tertawa melihat kebodohan si calon dokter spesialis tulang.

"Lo ketawa lagi, gue jamin kita nyungsep ke selokan" sinis Naufal.

"Anjir susah berenti nya, sumpah muka bego lo kocak abis"

"Sialan!"

Naufal mendengus, selama perjalanan tangan nya mengepal kuat. Ia benar-benar akan melayangkan kepalan ini ke wajah Abi.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang