CHAPTER DELAPAN BELAS

41 13 0
                                    

Bulan masih terlihat. Matahari pun masih enggan menunjukan sinarnya. Aldo menggeliat serasa tenda semakin sempit saja

"Astagfirullah" teriak Aldo

Frendy yg masih tidur bertanya kepada Aldo tanpa membuka matanya.

"Ada apaan sih Do?"

"Woi bangke sejak kapan lo ada disini" ujar Aldo tanpa menghiraukan tanyaan dari Frendy

Frendy pun membuka matanya. Dia yakin ada yg tidak beres.

"Masya allah heh anak landak bangun heh" teriak Frendy sambil mengguncang guncang seorang yg masih tidur disebelas Aldo

"Apaan sih lo berdua brisikkk. Gue baru nyampe nih capek. Tidur lagi gih" ujar Dimas sambil memiringkan badannya menghadap ke lawan arah

Aldo dan Frendy saling pandang memandang.

"Udah biarin aja tuh. Tidur lagi aja masih ngantuk juga gue" ujar Frendy

"Yaudah deh. Woi koala. Geser dikit pantat lo" ujar Aldo

Dimas hanya berdehem tanpa menghiraukan perintah Aldo

"Wkwkwk sabar aja" ujar Frendy

***

Semua siswa siswi tengah berkumpul untuk melakukan kegiatan hari ke tiga dihutan tersebut.

"Kegiatan hari ini bertemakan alam. Nah kalian diperbolehkan keliling hutan disini. Tapi jangan jauh jauh. Khususnya buat Frendy dan Klara" ujar pak Hendra

Frendy hanya menggaruk kepalanya yg tak gatal sambil cengengesan. Begitu juga dengan Klara.

"Tapi kali ini kalian boleh melakukan dua cara"

"Yg pertama kalian boleh jalan kaki untuk mengelilingi hutan ini. Yg kedua kalian boleh menggunakan sepeda"

"Ingat ini sepeda kita nyewa. Hati hati loh" ujar pak Susilo

"Iyaa pakk" jawab seluruh siswa

Pak Hendra melirik arloji ditangannya
"Sekarang jam sembilan. Kalian punya waktu empat sampai jam dua belas sampai jam satu siang
Kemudian balik lagi ke tenda untuk makan siang"

"Iya pak"

Seluruh siswa kebanyakan memilih untuk jalan kaki. Menikmati pemandangan.

Ralat bukan menikmati pemandangan. Tapi malah berselfie selfie. Ada yg ngevlog juga. Hedehh

"Hai gaes ketemu lagi sama gue cowok ter imut ter gagah ter perkasa"ujar Rian

Perlu kalian tau Ria adalah temen sekelas Dimas Frendy dan juga Klara. Rian termasuk cowok jadi jadian.

Kerjaannya dikelas kalau gak ikut gosip sama grup gosipnya Nayla apa lagi. Dia juga hobi banget nge vlog hal hal yg menurut banyak orang kurang berfaedah.

"Oke gaes sekarang kita berada dihutan lohh. Kalian mau tau isi hutan apaan? Jangan kaget ya bagi kalian yg belum pernah ke hutan. Oke ikutin gue ya kita jalan jalan kee hutan" lanjut Rian

Oke sejenak lupakan Rian saja. Btw juga unfaedah

Klara sedang malas berjalan. Klara ingin mengendarai sepeda saja

"Ehh Dy kita naik sepeda aja yuk" ajak Klara

"Boleh tuh gue juga bosen jalan mulu. Dim lo ikut jalan apa naik sepeda?"

"Gue? Naik sepeda yuk Al sama gue. Gue gak mau sendirian. Gue juga pengen naik sepeda" Ajak Dimas sepada Aldo manja

Jijik!!

"Heh iya iya udah gak usah pegang pegang deh" ujar Aldo

"Kalian mau ikut naik sepeda apa jalan kaki aja?" Tanya Klara kepada Rini dan Gita

"Kita jalan aja deh Ra. Sambip selfie selfie gituhh" jawab Gita

"Oke deh"

Mereka mengambil sepeda dan mulai menyusuri hutan. Mereka hanya melewatu jalan yg tersedia di hutan supaya mudah dan menghindari jalan berbatu atau semacamnya.

Aldo bersama Dimas dan Aldo lah yg didepan. Nanti gantian gitu katanya kalau Aldo udah capek

Klara bersama Frendy dan sudah pasti Frendy yg didepan

"Frendy Frendy Frendy kita belok dulu kesana yuk" ujar Klara sambil menunjuk salah satu bunga

"Lo berdua ikut kagak?" Tanya Frendy kepada Dimas dan Aldo

"Enggak dehh gue lurus aja dulu. Mau cari baygrown dulu yg bagus buat foto" ujar Dimas

"Oke oke gue sama Klara kesana ya"

"Sipp" jawab Aldo dan Dimaa serentak

Frendy mengayuh sepedanya kearah yg Klara tunjuk tadi.

"Bunganya bagus banget ambilin gih" perintah Klara

"Eh kok gue sih. Ogah banget. Nanti kalau ada lebah atau apaan gitu gimana?"

"Aa ambilin donk buat gue ya ya ya???" Ujar Klara sambil mengedip ngedipkan matanya

"Mata lo biasa aja. Gue colok baru tau rasa lo"

"Yaudah makanya ambilin"

"Iya iya ah bawel lo. Untung temen dah. Kalau bukan gue buang lo ke lembah"

"Heheh udah cepetan ambil"

Frendy pun mencoba mengambil bunga deket jurang tersebut

"Hati hati lo. Masuk ke jurang gak ada yg nolongin baru tau rasa lo" teriak klara

"Iya iya ah lo bawel banget sih. Udah nyuruh nyuruh bawel juga"

Frendy berhasil mengambil bunga tersebut. Ia pun duduk bersandarkan pohon besar. Klara pun menghampirinya dan duduk disebelah Frendy.

"Aduhh capek banget gue. Lo berat juga Ra" ujar Frendy

"Wihh bunganya bagus banget" ujar Klara tanpa mempedulikan ucapan Frendy tadi sambil mencoba meraihnya dari tangan Frendy tapi gagal

"Tunggu dulu deh lo diem aja" ujar Frendy sambil menyelipkan bunga tersebut ditelinga Klara

"Nahh tambah bagus nih bunganya" lanjut Frendy

Klara diam. Mencoba memahami kejadian beberapa saat lalu. Beberapa saat suana jadi hening. Mereka hanyut dalam fikirannya masing masing.

Tiba tiba Frendy merasakan sakit dikakinya

"Aduh aduh duh" teriak Frendy sambil berdiri

"Lo kenapa?" Tanya Klara

"Kaki gue sakit"

Klara melihat ular yg pergi dari tempatnya dan Frendy tadi duduk.

"Dy ada ular. Coba gue liat kaki lo" ujar Klara panik

Dan benar saja kaki Frendy dipatuk dengan ular. Klara mencoba menuntun Frendy mendekat ke sepeda.

Klara mencari baju ditasnya dan menyobek sedikit lalu diikan kaki Frendy kuat kuat

"Duh gimana nih. Kita balik aja yuk lo kuat gak?" Tanya Klara

"Gue lemes banget kepala gue juga pusing"

"Aduhh gimana ya. Lo naik sepeda deh gue yg didepan"

"Emang lo bisa?"

"Ya bisa gak bisa sih lo jangan pingsan dulu deh ya supaya gampang bawanya. Lo harus kuat"

Frendy hanya mangangguk dan Klara membantu Frendy berdiri untuk naik ke sepeda

Klara meletakan tangan Frendy ke pinggangnya

"Pegangan lo. Jatoh gue juga yg susah"

"Iya iya ah bawel" jawab Frendy dengan suara melemah

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang