CHAPTER TIGA ENAM

25 7 0
                                    

"Dy gue kok gak pernah liat lo deket sama cewek sih?" Tanya Klara

Mereka berdua sedang berada di pasar malam hanya untuk sekedar bermain main dan mencari makanan

Maklum sedang bosan!

"Emangnya harus gitu gue deket sama cewek?" Jawab Frendy sambil melahap es krimnya

"Ya bukannya gitu. Lo tuh ganteng. Famous ya kan kaya gue. Baik kaya gue. Pinter kaya gue. Manis kaya gue. Imut kaya gu_"

"Semuanya lo samain kaya lo!" Potong Frendy

"Ya kan kenyataannya emang gitu. Trusnya banyak cewek yg suka sama lo. Termasuk noh sama Gesya"

"Please! Tolong jangan sebut dedemit itu. Nanti dateng gue gantung diri"

Klara pun tertawa renyah
"Tapi gue serius. Nih ya hampir seluruh adik kelas itu demen sama lo. Ya alay alay sih gue gak suka juga"

"Nah kalau lo gak suka gue juga gak suka"

"Lo kenapa. Kan yg milih cewek lo?"

"Ya karena gue sama kaya lo. Lo sendiri yg bilang"

"Bener juga sih. Trus ya seangkatan kita juga banyak kok yg suka. Kakak kelas diliat dari idungnya juga banyak"

"Lo liat dari lubang idung kalik?" Ujar Frendy ngawur

"Gue seriuss. Trus kenapa lo gak pacarin satu gitu. Atau minimal lo gebetin. Kan yg suka sama lo gak ada tuh yg butek juga?"

"Gini. Gue tanya sama lo. Dari sekian banyak cowok yg juga suka sama lo. Dari adik kelas sampai kakak kelas hingga luar sekolah kenapa lo malah suka sama Abhi?"

"Gue sekarang udah gak ada urusan sama Abhi. Biari  dia idup sama lintah daratnya itu. Gue gak peduli walau hati gue masih sayang"

"Nah itu. Karena hati gue pun gue jaga untuk satu nama!"

"Wiss mencintai dalam diam ni yee" ujar Klara sambil mentoel toel pipi Frendy

"Siapa bilang mencintai dalam diam. Gue gak diem aja. Gue kan juga usaha"

"Usaha apaan lo?"

"Ngebuat dia bahagia walau bukan gue"

"Ya Tuhan Frendy kenapa gak lo buat bahagia sama lo. Pasti tuh cewek juga mau ya kan"

"Gue bisa pastiin dia mau sama gue. Gue pastiin dia sayang sama gue. Tapi cinta? Gue nggak jamin dia cinta sama gue"

"Aduh lo jadi cowok gimana sih. Gini lo. Lo bikin nyaman aja dengan kehadiran lo. Kalau udah nyaman dia pasti sayang lah. Trus nih ya nanti mulai ada takut rasa kehilangan. Nahh baru dehh cinta"

"Gak segampang itu Klara!!"

"Siapa sih ceweknya. Gue bantuin deh. Apa sih yg enggak buat Frendy gue"

"Lo bakal bantuin gue dapatin cewek itu?"

"Iya lah. Selama gue suka cewek itu ya no what what donk kalau gue bantuin"

"Iya janji Klara janji pelaut" lanjut Klara

"Gue gak butuh janji. Gue butuh bukti"

Klara pun cemberut
"Itu dialog cewek waktu cowok ngumbar janji manis"

"Nah kan disini yg ngumbar janji manis kan lo?"

"Disini gue cuma janji. Kalau manis nya emang udah dari muka gue"

"Iya in ae lah. Dari pada ngamuk" ujar Frendy

"Tapi ya Dy gue pengen naik itu" ujaf Klara sambil menunjuk salah satu wahana kuda kudaan

"Lak kok beda topik sih?" Frendy pun bingung

"Gak tau juga gue pengen naik. Tuh yg jaga mbak mbak nya" Klara pun berlari menghampiri Mbak mbak yg jaga wahana tersebut

Mau tak mau Frendy mengikuti Klara. Dari pada ilang nanti kan juga susah. Apalagi malem.

"Mbak naik di sini berada mbak?" Tanya Klara

"Maaf mbak ini hanya untuk umur 3- 12 tahun"

"Loh mbak gak papa. Saya kan masih 10 tahun" ujar Klara

Bayangkan saja jika lo diposisi Frendy. Pasti malu buangettt. Pengen rasanya lo makan tuh Klara. Kalau bisa Frendy ingin amesia. Melupakan cewek itu

"Maaf ya mbak gak jadi" ujar Frendy kepada mbak mbaknya sambil menarik paksa Klara menjauh

"Aaa gue kan pengen naik itu" rengek Klara

"Kita naik yg itu aja noh. Muter muter ke atas. Masih mendingan lah buat seumuran kita. Ya tuhan lo minum obat adik gue ya sebelum ke sini?"

"Itu tinggi atu atut" Klara memasang wajah melasnya

Frendy menatap Klara dengan wajah datar sambil mengusap wajah Klara
"Gak usah sok imut. Jadi naik kagak?"

"Oke. Demi kesejahteraan rakyat bersama gue coba naik. Tapi kalau gue jatuh trus gue lupa sama lo jangan salahin gue ya!"

"Bodo!"

Mereka pun menuju kewahana tersebut dan menaikinya. Sampai di atas Klara slalu membaca doa doa. Ntah apa saja

Jegrek!
Wahana pun berhenti. Ada sepasang kekasih yg ingin naik juga. Tetapi masalahnya Klara dan Frendy berada di bagian yg paling atas. Membuat Klara ingin pingsan

"Ya Allah ya robbi. Klara masih muda ya Allah. Ampunilah dosa hambamu ini. Gue gak mau mati" ujar Klara

Frendy menatap wajah Klara yg sudah sangat pucat. Tangan kanannya memegang erat tangan Frendy sementara tangan kirinya berpegang erat dengan tiang

"Udah udah gak usah lebay. Tiga putaran lagi kita turun" ujar Frendy

"What? Tiga putaran. Lo mau bikin gue mati beneran. Gue mau turun sekarang"

"Kalau mau turun ya sok turun atuh. Mumpung masih diatas. Nanti disosmed bakalan ada berita *diduga karena patah hati wanita ini lompat dari wahana pasar malam*"

"Iya iya nggak. Satu putaran aja ya"

Frendy pun terkekeh melihat wajah Klara. Mereka akhirnya pun turun

"Kaki gue masih nginjek tanah ya kan? Lo masih liat gue Dy? Gue masih idup ya kan"

"Iya iya. The king off bacot"

Klara pun cemberut

"Aishh ngambek nih" ujar Frendy sambil mentoel toel pipi Klara

"Gue mau es krim lagi"

"Nanti lo pilek" larang Frendy

"Enggak. Gue kuat, sehat dan tahan lama"

"What tahan lama?" Ujar Frendy sambil menaik turunkan alisnya

Klara pun nenonjok perut Frendy
"Hentikan pikiran kotormu itu. Hayati tidak kuat"

Frendy pun tertawa
"Quen Drama!"

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang