CHAPTER TIGA PULUH

37 11 0
                                    

DEWASA ITU KETIKA LO PUTUS DAN DISAKITI MANTAN LO, LO GAK BENCI DAN GAK DENDAM

MALAH LO BERTEMAN SEOLAH SALING PERCAYA BAHWA DULU KITA BERSAMA HANYA UNTUK SALING MENJAGA JODOH ORANG LAIN⚘

#author:v

Radit mengetuk pintu rumah Klara. Sebenarnya Radit masih merasa berasalah. Tapi Radit juga ingin bertemu

"Hy. Masuk yuk" sapa Klara

Radit hanya tersenyum dam mengekori Klara masuk kedalam.

"Gue ambilin minum dulu ya"

"Iya"

Klara pun membuatkan Radit minum dan mengambil beberapa makanan ringan.

"Gue kesini untuk kesekian kalinya minta maaf" ujar Radit penuh dengan penyesalan

"Santai aja. Gue udah lupain kok"

"Lo beneran mau maafin gue kan Ra?"

"Iya udah gue maafin kok"

"Makasih. Dan sekali lagi maaf"

"Udah ah gak usah tegang gitu deh. BTW lo sama Dewi gimana?" Tanya Klara

"Ya gitu deh"

"Gitu gimana? Setidaknya gue masih bisa kan jadi temen curhat lo?"

"Dia beda banget sama lo"

"Ya kalau sama kembar donk"

Radit pun sedikit terkekeh
"Bukan gitu"

"Ya trus gimana?"

"Dia gak bawel kaya lo"

"Bukannya lo suka kalau gak ada yg bawelin?"

Radit terpaksa menyungging senyumnya
"Tapi gak perhatian. Gue jadi bingung"

"Lah kenapa bingung?"

"Mau nerusin hubungan sama dia juga gak mungkin. Balikan sama lo apa lagi"

"Apa yg gak mungkin? Mungkin aja kan"

"Maksudnya kita masih bisa balikan"

Klara terkekeh pelan
"Maksud gue nerusin hubungan lo sama Dewi"

"Gue mesti gimana?"

"Cukup bilang jangan cuek udah gitu aja. Kalau dia sayang sama lo dia pasti berubah kok. Jangan mengulang masa lalu. Cukup jadiin pelajaran supaya gak terjadi lagi dimasa depan"

"Iya gue faham. Telfon Frendy sama Dimas gih"

"Ngapain?"

"Gue lama gak ketemu mereka. Mungkin mereka juga kesel sama gue. Gue mau minta maaf juga"

Klara sedikit ngeri membayangkan kondisi rumahnya nanti setelah ada kucing garong. Apalagi Dimas

"Kelamaan mana ponsel lo!" Radit merain ponsel Klara dan mencari kontak Dimas. Jujur Radit masih tak berani bila menghubungi Frendy. Berbicara langsung lebih afdol

"Hallo. Tumben lo nelfon gue nyet"

"Gue Radit"

"What Adit? Adit yg mana?"

"Radit budeg?"

"Oh Radit. Napa nelfon gue pake ponsel Klara. Oh gue tau. Gak punya pulsa ya lo?"

"Anjir tau aja gue lagi hemat pulsa. Lo sibuk kagak?"

"Seorang Dimas Setyawan selalu sibuk"

"Mandiin ayam aja sibuk lo. Kerumah Klara gih cepetan. Ajak Frendy juga gue mau ngomong sesuatu"

"Ada makanannya kagak?"

"Masya Allah ada Dimas"

"Sipp otw otw"

Sambungan pun terputus

***

Dimas yg sedang bermain PS tiba tiba ada panggilan masuk dari Klara.

Dimas pun segera memakai jaket nya dan pergi ke rumah Frendy untuk menjemputnya

Tin tin tin suara Klakson mobil Dimas dihalaman Frendy. Frendy membuka pintu rumahnya dengab malas. Dia sudah hafal dengan suara Klakson mobil Dimas.

"Apaan?" Tanya Frendy

"Gih kerumah Klara"

"Ngapain?"

"Main lah. Sambil ngrampok makanannya. Oh iya ada Radit disana"

"Hah ngapain dia disana?"

"Logikanya sih juga main. Makanya yuk kesana"

"Bentar gue ganti baju dulu"

"Siip"

***

Klara mengambil beberapa piring lagi makanan ringan sambil buah buahan. Dia tau bahwa Dimas kaya tai

"Assalamualaikum ibu negara" sapa Dimas. Mereka berdua langsung nyelonong tanpa mengetuk pintu

"Waalaikumsalam"

Frendy langsung duduk didekat Klara dan Dimas duduk didekat Radit.

"Gue mau minta maaf sama kalian semua. Maafin gue atas apa yg gue lakuin pada Klara"

Frendy dan Dimas menoleh ke Klara.

"Gue udah maafin Radit kok. Udah lah santai aja gue juga udah lupain semuanya termasuk rasa sakit hati gue"

"Ok lah gue maafin. It's oke kita tetep temen" ujar Frendy

"Makasih. Gak salah gue milih kalian jadi temen gue" ujar Radit

Mereka berempat pun ber tos ria.

"Ya Tuhan Klara lo baik banget sih hari ini juga cantik deh" gombal Dimas

"Udah gak usah basa basi. Kalau mau ambil aja. Itu juga sebagian dibeliin Radit"

"Nah gitu donk. Kalian baik deh"

***

Selasa pagi. Seperti hari hari biasanya. Klara mulai bosan dengan situasi kelasnya yg tak ada guru datang. Pergi ke kantin tapi dia juga tak lapar.

Seperti biasa mereka bertiga duduk didepan kelas melihat siswa siswi berlalu lalang. Mata Klara menatap sosok cowok yg mungkin sekarang dikaguminya.

"Abhii!" Panggil Klara

Abhi hanya menoleh sejenak. Mencari sumber suara yg telah memanggilnya. Lalu tanpa sepatah kata pun Abhi pergi

"Ya tuhan gue suka sama makhluk tuhan yg satu itu. Tolong buat dia suka gue ya tuhan" ujar Klara

Dimas dan Frendy menatap cewek itu bingung. Sunggu sebuah fenomena alam yg luar biasa

"Lo suka Abhi?" Tanya Frendy

"Mungkin. Gue juga gak tau gue pengen banget sama cowok itu. Gue juga bingung padahal Abhi jauh banget dari tipe gue"

"Lah emang tipe lo yg kek gimana?" Tanya Dimas

"Ya yg pasti ganteng. Trus juga keren. Humoris. Bisa bikin gue bahagia. Setia juga gak boleh kurang. Ada cemburunya sedikit. Dicampur posesif secukupnya"

"Lo mau cowok apa bikin kue. Secukupnya secukupnya" _Frendy

"Ya gitu deh pokoknya"

"Sementara Abhi?" _Dimas

"Abhi itu juga ganteng kok. Kerennya juga ada. Manis kaya gula batu. Dingin kaya eskrim. Cuek banget. Tapi anehnya gue sukaaaa"

"Dari 9 planet di dunia. 200 lebih negara. Berjuta juta pulau dan kota di indonesia. 7 milyar lebih penduduk dunia dan lo berharap ke 1 cowok yg bahkan gak mau bales sapaan lo? Perlu di ruqyah nih anak" _Frendy.

"FRENDYYYY!!!!!!"








********
LAMA YA?😅
MAAF BANYAK UJIAN😴
TINGGALIN JEJAK KALIAN YA🌟😊

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang