CHAPTER DUA ENAM

37 9 1
                                    

MOVE ON BUKAN BERARTI MELUPAKAN APALAGI PURA PURA LUPA

TAPI MERELAKAN DAN IKHLAS DIA PERGI🌱

*Klarisa Amalia*

Empat bulan sudah berlalu. Klara sudah melupakan rasa sayangnya kepada Radit.

Klara semakin populer karena kecantikanya yg bertambah. Dengan sedikit perubahan. Semakin nakal dan sering berbuat ulah.

Dua kancing atas seragamnya dilepas. Bayangkan cowok mana yg tak betah bersamanya. Ditambah rambut yg diikat ke atas bila saat istirahat tiba menambah kesan mempesona dimata para cowok cowok sekolah.

"Eh Dy liat meja sono noh" ujar Klara

Mereka bertiga berada dikantin

"Mana? Emang apaan?"

"Itu loh Cowok yg pake baju olahraga. Ganteng dah"

"Lo suka?"

"Bentar deh kaya nya gue pernah liat"

"Dimana?" Tanya Dimas

"Nah itu tuh gue lupa"

"Trus?"

"Kalau mau tau ya samperin donk" ujar Klara berdiri menghapiri cowok yg dimaksud sambil membenarkan ikat rambutnya. Cowok itu duduk sendiri sambil menikmati sepiring nasi gorengnya

"Gue boleh duduk disini?" Ujar Klara

Sejenak cowok tersebut memperhatikan Klara.
"Hmm" balasnya singkat

"Cuek amat nih cowok. Salah sasaran deh gue. Tapi manis juga sih" ujar Klara dalam hati

Klara terus memperhatikan cowok didepannya makan.

"Ngapain lo liatin gue terus?"

"Nama lo siapa?" Tanya Klara

"Abhi" ujarnya singkat

"Lo gak nanya nama gue?"

"Gak perlu. Siapa yg gak kenal seorang Klarisa Amalia. Cewek gak jelas"

"Hah gak jelas? Lo gila ngomong gitu ke gue?"

"Lo yg gila!"

Ok kali ini Klara mungkin harus banyak bersabar.

"Oke gue gila. Puas lo?"

Klara beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke meja sebelumnya. Sebelum itu Klara menjulurkan jari tengahnya kepada Abi.

Dan sang empunya hanya menatap Klara dengan wajah datar

Dimas dan Frendy tertawa dengan keras

"Gimana? Berhasil neng?" Goda Frendy

"Cuek banget tuh cowok. Baru kali ini loh ya ada cowok yg nolak kehadiran gue gitu aja"

"Jadi gimana. Mundur?" Tanya Dimas

"Bukan Klara namanya kalau gak berjuang dulu. Liat aja gue bakal buat dia suka sama gue"

"Ok ok. Lo makan dulu ntar lo sakit gimana bisa buat dia takluk sama lo" ujar Frendy

"Bawel amat sih"

"Hy Frendy" ujar Gesya yg langsung duduk disamping Frendy

Frendy pun hanya diam tanpa menghiraukan Gesya. Memang setelah kejadian dimana Gesya bilang suka kepada Frendy Gesya slalu nempel nempel.

"Eh upil ngapain lo disini?" Ujar Klara ketus

"Ih sewot amat lo. Gue kesini kan nyamperin Frendy gue"

Frendy pun tersedak
"Sejak kapan gue punya lo"

"Ihh. Frendy lagi ngapain?" Tanya Gesya

"Gue lagi macul"

"Itu lagi makan kok"

"Dah tau nanya lagi. Dasar ulet bulu" ujar Klara

"Lo kenapa sih Ra slalu ngehalangin gue sama Frendy"

"Karena gue gak suka sama lo!"

"Emang lo harus suka dulu gitu ke gue baru gue bisa dapetin Frendy"

"Gue cewek normal. Jeruk mandarin gak bakalan makan jeruk nipis"

"Lo ngeselin banget sih. Gue gak akan nyerah dapetin hatinya Frendy meski jantung gue taruhannya" ujar Gesya sambil berdiri

"Ih bodo amat. Lo gak bakal dapetin Frendy selama ada gue"

Gesya yg kesal menghentakan kakinya lalu melangkah pergi

"Dan satu lagi yg perlu lo inget!" Ucapan Klara membuat Gesya berhenti sejenak

"Sampai jantung lo tuker sama jantung pisang Frendy akan tetep milik gue. Inget dalam otak lo HANYA MILIK KLARISA AMALIA"

Gesya pun berbalik. Kantin sekarang jadi riuh akibat pertengkaran Klara dan Gesya

Hanya satu orang yg tak menghiraukan perdebatan Klara dan Gesya. Dia malah asik meneruskan makan nasi gorengnya

Abhi Sandy Agusta

Gesya memilih pergi dari kantin tersebut. Memang apa hubungan Klara sama Frendy sampai Frendy bisa sedekat itu dengan Klara. Pikir Gesya

"Aduh nungguin lo berdua perang gue kebelet dah nih" ujar Dimas

"Lah emang siapa suruh lo nungguin?" Tanya Klara

"Gue tuh gak mau ketinggalan episot dimana Gesya lo buat kesel. Gue suka"

"Yaudah gih soro ke ruang BK Dim" ujar Frendy

"Bego ngapain gue ke ruang BK yg ada gue disuruh bersihin toilet sama pak Bambang"

Klara dan Frendy pun tertawa renyah sementara Dimas ngacir ke ruang BK. Ehh ke toilet maksudnya

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang