CHAPTER TIGA SEMBILAN

26 5 0
                                    

Klara berjalan dari arah kantin menuju kelasnya yg mungkin sudah ada guru yg datang. Bangsat emang Frendy sama Dimas. Ninggalin dia sendirian yg lagi antri beli minum.

Tak sengaja dia menabrak orang didepannya. Mungkin Klara lah yg ditabrak tapi minuman Klara mengenai seragam orang itu

"Sorry maafin gue" ujar Klara lalu melihat siapa yg ia tabrak.

Klara kaget. Lalu memalingkan wajah dan berusaha mengontrol detak jantungnya. Karena didepannya itu ternyata Abhi

"Sorry" ujar Klara sekali lagi lalu pergi. Tapi tangan Klara dicegah oleh Abhi

"Lo marah?" Tanya Abhi

Klara pun membalikan tubuhnya lalu tersenyum kecut
"Why gue marah?"

"Gtw. Makanya gue nanya"

Klara menjadi bingung sendiri. Dia lupa yg didepannya itu seorang Abhi bukan cowok biasa. Dimata Klara maksudnya.

"Gue mau ngomong sama lo" lanjut Abhi

"Apa?"

"Maafin gue"

"Buat?"

"Karena udah bikin lo jatuh cinta ke gue"

"Ohh. Udah? Gue balik ke kelas" ujar Klara

"Tunggu!"

Klara pun menghentikan langkah kakinya dan berbalik
"Apa?"

Abhi bingung harus bilang apa. Salah mulutnya juga sih bilang gitu. Biar apa cobak. Dikutuk dah tu mulut sama Abhi.

"Hmm lo apa kabar?"

"Hah?" Klara pun bingung. Ya kalik dia nanyain kabar gue. Emang lama gak ketemu?

"Gue nanya kabar lo" Abhi pun memperjelas

"Oh kabar gue baik. Oh iya kemaren gue liat lo jalan sama cewek. Itu siapa?"

"Oh itu Tiara"

"Kok gue sesek ya?"

"Kenapa? Lo cemburu?"

"Enggak tuh BH gue kekecilan" ujar Klara lalu melangkah pergi sambil menyungging senyum.

Abhi sedikit kaget mendengar jawaban Klara. Dan kenapa juga dia berharap bahwa Klara cemburu? Entahlah Abhi sendiri juga bingung dengan dirinya.

Klara sampai dikelasnya dan benar saja sudah ada Bu Rahayu didepan sedang menjelaskan materi.

Klara pun langsung duduk begitu saja tanpa mempedulikan Bu Rahayu yg menatapnya sinis

"Klara!"

"Ibu panggil saya?" Tanya Klara

"Selain kamu siapa lagi Klara di kelas ini? Dari mana kamu tadi?"

"Lah Ibu tadi gak liat saya dari luar kelas trus masuk ke kelas" jawab Klara enteng

"Siapa yg suruh kamu duduk?"

"Lah emangnya saya harus dipersilahkan duduk terlebih dahulu ya bu? Saya ke kelas niatnya belajar bukan bertamu"

Tawa seluruh kelas pun pecah karena Klara

"Sekarang kamu keluar!" Bu Rahayu pun marah

"Menghalangi orang buat belajar itu dosa loh bu" jawaban Klara lagi lagi di iringi gelak tawa teman sekelasnya

Bu Rahayu mengulus dadanya pelan. Memang butuh kesabaran yg luar biasa untuk menghadapi siswi seperti Klara

"Karena kamu terlambat di jam pelajaran saya kamu saya minta keluar"

"Ibu Rahayu yg cantik tapi masih cantikan saya. Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu" ujar Klara lalu melangkah pelan keluar diikuti gelak tawa teman sekelasnya

"Stop ya. Jangan menuntut ilmu. Karena ilmu belum tentu bersalah" ujar Frendy santuy

"Frendyy! Kamu juga ikut keluar dengan Klara!"

"Alhamdulillah" ujar Frendy pelan sambil mengusap wajahnya

"Lah kok semua keluar. Saya juga boleh keluar gak bu?" Tanya Dimas diikuti tawa teman temannya lagi. Memang gila.

"Untuk yg terakhir kalinya kalian membuat saya naik jantung"

"Ya kalau naik tinggal turun bu. Kalau takut saya pinjemin tangga punya Pak Supri" ujar Dimas enteng

"Saya keluar atau kamu yg keluar!!" Ujar Ibu Rahayu dengan penuh penekanan.

"Eh eh enggak bu saya aja yg keluar" Dimas pun lari mengikuti Klara dan Frendy

Entah sudah berapa guru yg mereka buat sakit jantung, paru - paru, liver dan hati

Siapa juga yg betah dengan rumus rumus kimia dan disuruh ngehafalin lagi. Dimas hafalnya cuma nama nama buah. Mulai dari buah naga, buah dada, buah hati, hingga buahpak lo.

Mereka memilih pergi ke atap gedung sekolah sambil menikmati hadiah bolos dari Bu Rahayu.


*********
MAAP BARU UPDATE🙏😂
SIBUK NGAPALIN RUMUS KIMIA JUGA SEH ANJER🤣

TINGGALIN JEJAK YA😛

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang