CHAPTER DUA TIGA

27 12 0
                                    

Frendy berlari sambil memukul kepala Dimas pelan
"Bego bego dasar Nolep"

"Ha?? Nolep apaan"

"Bego bin tolol"

"Ye kan gue kagak tau kalau tuh dinosaurus bakalan masuk"

"Makanya dipikir dulu baru bertindak. Jangan bertindak trus sekarang baru mikir" sembur Klara

"Tuh kan gue salah lagi"

"Emang lo salah Nolep!!" Teriak Frendy dan Klara bersamaan.

Mereka trus berlarian mengelilingi lapangan. Sesekali siswa kelas laim
melihat mereka

"Ihh soo sweat deh main kejar kejaran" ujar salah satu siswa

"Mereka dihukum bego!" Ujar temannya

"Apa lo liat liat. Pake mata lagi" ujar Klara pada mereka

"Ya iya lah pake mata. Masa pake idung. Mikir dong" salah satu siswi menjawab

"Ohh nyolot ya lo!"

"Udah biarin mereka" ujar Frendy

"Lo kenal?" Tanya Klara

"Enggak tuh"

"Ih Frendy lo kok gak kenal gue sih. Gue yg ngasih coklat di loker lo. Emang lo gak makan coklat dari gue?"

"Oh coklat itu? Dimakan sama Dimas" jawab Frendy enteng

"Btw makasih. Tapi gue gak biasa nerima sesuatu dari orang yg belum gue kenal" lanjutnya

"Oke kalau gitu kenalin. Gue Gesya Pitaloka. Panggil aja Gesya" ujar Gesya sambil memegang tangan Frendy

"Ohh" jawab Frendy seadanya

Klara yg melihat kejadian itu memukul tangan Gesya
"Udah kan kenalannya? Gak usah lama lama kalau pegangan"

"Apaan sih lo sewot banget jadi cewek"

"Ngapain lo naruh coklat di lokernya Frendy?" Tanya Dimas

"Gue suka sama Frendy" ujar Gesya terang terangan

"Ha?" Frendy pun bingung. Padahal dia sama sekali belum pernah bertemu dengan cewek didepannya. Memang Frendy cukup famuos. Hampir satu sekolah kenal dengan perusuh ini

"Udah? Yuk ke kantin" Klara pun menarik Frendy dan Dimas menuju ke kantin

Sesampai dikantin mereka hanya memesan es jeruk dan jajanan ringan.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Dimas

"Gapapa tuh. Biasa aja"

"Atau jangan jangan looo_" ujar Frendy menggantung

"Cemburu yaaaa" lanjutnya

"Gue cemburu? Ya enggak lah koala. Gue cuma sebel aja sama tuh cewek"

"Bilang cemburu aja susah"

"Yee lo nya aja yg kepedean"

***

Matahari pun sembunyi dan digantikan oleh bulan yg bersinar terang. Klara sibuk didepan laptopnya. Dewi pun masuk sambil membawa segelas susu coklat panas.

"Klara! Kamu ngapain" Tanya Dewi

"Ini lagi ngerjain tugas sekolah"

"Ohh gitu. Nih aku aku bawaain susu"

"Makasih ya Wi"

"Yaudah aku balik ke kamar"

"Oke" ponsel Klara pun berbunyi

"Hallo"

"Kamu ada di mana?"

"Dirumah lagi ngerjain tugas"

"Aku ke sana ya"

"Hmm oke aku tunggu"

Sambungan pun terputus. Panggilan itu berasal dari Radit. Bagus kalau Radit datang. Klara ingin mengakhiri hubungan mereka.

Bukannya Klara bosan apalagi tak sayang. Klara hanya lelah slalu mengikuti kemauan Radit. Radit seperti datang disaat butuhnya saja.

Radit berubah sepenuhnya berubah. Apakah ada yg lain selain Klara? Klara tak mau berprasangka buruk. Mungkin pergi lebih baik

Klara berada diruang tamu. Memainkan ponselnya berbicara dengan Dimas dan Frendy digrup Wattshap nya. Hanya untuk sekedar bercanda dan menanyakan tugas.

Tak lama suara mobil terdengar disusul ketukan pintu. Klara langsung membukakan pintu

"Hy sayang" sapa Radit sambil mencium pipi Klara. Tak lupa senyumnya yg sangat  manis

"Hy. Yuk masuk" jawab Klara seadanya

"Tumben kesini?" Tanya Klara

"Kangen masa gak boleh sih"

"Hmm Dit aku mau ngomong"

"Ngomong apa?"

"Aku mau kita udahan"

Radit yg sedang meminum juz jeruknya pun tersedak

"Kenapa? Kamu bosen sama aku?"

"Bukan gitu. Kamu berubah Dit. Aku capek terus terusan kaya gini"

Radit pun memegang tangan Klara
"Ra aku sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu"

Hening...

Klara bingung. Sekarang dia jadi ragu untuk melepaskan Radit. Jujur Klara masih sayang bahkan sangat sayang kepada Radit

Klara pikir akan mudah berpisah dengan Radit karena mungkin Radit sudah tak menyayanginya.

"Loh sayang kamu ada di sini?" Ujar Dewi yg membawa makanan ringan

"Sayang?" Klara pun bingung

"Iya dia pacar aku yg aku ceritain ke kamu kemarin" jelas Dewi

Radit hanya diam. Dia tak mengerti situasi saat ini. Bagaimana Dewi bisa ada di rumah Klara.

"Oh gitu, yaudah kalian ngobrol aja dulu" ujar Klara dengan suara sedikit serak

"Kamu ngapain disini malem malem" tanya Dewi

"Wi, sebenarnya aku sama Klara itu _"

"Temenan. Iya temenan lama. Radit kesini mau bantuin aku ngerjain tugas" potong Klara cepat

"Yaudah aku ke kamar dulu" lanjut Klara

"Klara!" Panggil Radit tetapi Klara terus berlari menuju kamarnya.

Klara menangis dikamarnya. Sempat bersyukur karena mungkin keputusannya untuk pergi itu lebih baik.

FRESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang