Some?

150 10 0
                                    

Jihyun memasuki gerbang sekolah dengan senyum yang tak pernah hilang. Ia menyapa penjaga pintu dan beberapa guru. Semua yang ia sapa terlihat menyapa balik dirinya, namun saat ia berjalan menuju kelas, ia dihadang oleh beberapa anak laki laki dan perempuan.

"Hei, kudengar kau hari ini ulang tahun." ucap salah satu anak bernama Bobby.

Jihyun mengangguk antusias dengan tersenyum. "Iyah, besok minggu datanglah teman teman. Aku merayakannya di restoran pizza dekat rumahku."

"Cih, siapa yang mau pergi ke pesta orang gila sepertimu?" hina Nayeon sambil mendorong pundak kecil gadis itu.

Jihyun pun hanya tersenyum dan membatin 'Mungkin mereka sibuk. Nanti teman temanku yang lain pasti akan datang.'

Jihyun tersenyum.membayangkan hal itu. Namun Nayeon kembali mendorong tubuh Jihyun hingga hampir jatuh.

Namun seorang anak langsung menerima tubuh Jihyun.

"Jihyunie gwenchana?" tanya anak itu dengan suara cemprengnya.

"Daehan-ah. Aku tak apa. Terima kasih." jawab Jihyun.

"Kajja kita ke kelas, hiraukan saja mereka." ucap Daehan.

"Tapi Daehan, kata Oppa kalau menghirau-"

"Jihyun dengar. Kata Appaku kita harus menghiraukan orang yang berkata buruk tentang kita. Ayo."

Daehan langsung menggandeng tangan Jihyun ke kelas. Setelah sampai dikelas, Daehan duduk dengan Jihyun. Lalu mereka mengeluarkan buku, dan menggambar bersama sambil menunggu guru masuk.

.
.
.
.
.

Jimin sedang membereskan rumahnya, ia melirik jam didinding masih pukul 9. Jihyun pulang pukul 11.

Jimin mencoba mecari cari restoran pizza yang sekiranya cukup dana nya untuk.ultah Jihyun nanti.

Hingga akhirnya ia melihat sebuah restoran yang tak jauh dari sekolah Jihyun dan harganya juga lumayan murah. Jimin segera menghubungi restoran tersebut dan mengambil reservasi.

"Beres.." ucap Jimin dengan mata yang menyabit karena tersenyum.

Jimin beranjak dan membereskan rumah, tak lupa ia menyiapkan diri untuk bekerja nanti sore.

.
.
.
.
.

Jihyun sudah dirumah, Jimin hanya perlu meninggalkan Jihyun satu jam lalj Jungkook akan datang setelah pulang kerja, dan ia sekarang harus berangkat bekerja.

"Jihyun, oppa berangkat nde.." ucap Jimin.

"Oppa mau aku antar sampai halte?"

Jimin menyamakan tingginya pada Jihyun dan menggeleng sambil tersenyum. "Kau belajar saja nde, bukankah minggu depan kau akan ikut cerdas cermat?"

Jihyun mengangguk. "Baiklah oppa, hati hati ya.. Aku akan belajar kalau begitu. Saranghae oppa."

Jimin bangkit dan mengangguk sambil mengusap rambut adiknya. "Da-aah."

Jihyun menutup pintu dan menguncinya. Lalu ia kekamarnya dan mengoleskan salep yang biasa Jimin oleskan bila Jimin tertimpa barang/memar. Jihyun mendapat memar di lengannya. Ia terbentur ujung kursi saat Bobby mendorongnya dengan kencang hingga terjatuh saat tak sengaja Jihyun menyenggol kotak pensilnya.

Flashback

"YA!! Kau sengaja kan menjatuhkannya agar rusak!! Kau iri kan karena kakakmu yang miskin itu tak dapat membelikanmu!!"

'Bruk'

Bobby mendorong Jihyun sampai terbentur.

"Anni, tidak aku tak sengaja Bobby-ssi. Maafkan aku."

My Little Star (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang