Jimin baru saja selesai memasak pesanan terakhir restoran. Ia langsung membersihkan semua peralatan dan memasukkan semua saus dan bahan-bahan kedalam chiller.
Ia terus menyenandungkan lagu you're my sunshine tanpa henti. Ia meletakkan semua peralatannya kepada Steward atau tukang cuci disitu, kemudian kembali ke station ya dengan sedikit berlari. Ia hampir tergelincir, beruntung ia berpegangan pada tiang tempat gantungan teflon.
"Eitss" ucapnya. Sontak membuat teman-temannya sedikit gemas dengan tingkah Commis chef baru itu. Jimin meringis menghadap teman-temannya.
Bukan Taemin dan Kai atau Yoongi. Kali ini Jimin bersama teman-temannya yang lain. Dia cukup kenal kok, ada sous chef Bang Sejin, bagian grill Mingyu, butcher Yugyeom, dan vegie Jackson.
"Hati-hati Park Jimin." Ucap Jackson. Jackson itu lebih sering berada dalam team event ketimbang didapur resto. Maka dari itu, Jimin sangat senang karena hari ini ia ditemani Jackson.
"Hehe, iya Hyung"
Jimin kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersih hot kitchennya.
"You're my sunshine, my only sunshine. You make me happy, when skors are gray. You never know dear, how much i love you" senandungnya.
"I love you too Park Jimin" sahut Jackson didepannya. Station vegie berhadapan dengan station hot kitchen. Maka dari itu, Jimin sangat senang sekali bertemu Hyung idolanya itu.
"Hyuuung kau merusak laguku" rengeknya.
"Kau ini dari tadi menyanyi seperti itu, Jim. Memang kau menyanyi untuk siapa sih?" Tanya chef Bang.
Jimin kembali meringis sambil mengelap kompornya. "Hehehe, aku hanya bernyanyi saja, chef. Lagipula lagunya enak."
"Memang bisa dimakan kalau enak?" Sahut Mingyu dengan polosnya.
"Tidaklah, Ming. Kau yang benar saja."
"Lanjutkan nyanyimu." Ucap chef Bang.
"Hehehe, tidak perlu lah chef. Mengganggu kalian ya?"
"Tidak, suaramu enak, Jim. Lain kali ayo ikut kami karaoke" ucap Sejin kembali.
"Uh, ah sepertinya itu tidak bisa. Adikku selalu menunggumu pulang. Dia tidak akan tidur bila aku tak pulang." Jimin mulai terbuka perihal adiknya. Tidak seperti dulu pada Yoongi, Taemin, dan Kai.
"Kau punya adik?" Tanya mereka bersamaan. "Berapa?"
Jimin memasukkan bumbu kedalam kulkas. Kemudian bangkit dan menjawab pertanyaan mereka. "Iya, hanya satu. Masih berumur delapan tahun."
"Laki-laki atau perempuan?"
"Perempuan, Gyeomie."
Mereka terkejut. "Perempuan? Tidur bersamamu? Memang tidak tidur bersama eomma atau appamu?"
Jimin terdiam sesaat dan tersenyum kecut kearah mereka. Kemudian ia menggeleng "tidak. Aku tidak punya orang tua. Mereka menelantarkan kami"
Yugyeom yang bertanya lantas kelabakan dan merasa bersalah. "Uh, Jim, maaf aku tidak tahu" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Jimin tersenyum kearah Yugyeom "tak apa. Kau kan tak tahu. Ayo cepat. Aku harus pulang cepat hehehe"
Chef Bang yang mengerti suasana lantas menyemangati mereka semua "ah Jimin benar. Ayo kita harus pulang cepat. Kalian pasti juga lelah." Chef Bang menepuk pundak Jimin dan meremat seolah memberi semangat. Jimin menoleh dan melihat chef itu tersenyum kepadanya. "Jim, aku inventory dulu ya."
Jimin mengangguk mengijinkan. "Silahkan chef."
.
.
.
.
.Jimin sedang menunggu bus terakhir kearah rumahnya. Tanpa ia duga, ia kembali bertemu dengan Kyusung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Star (PJM)
Teen FictionPark Jimin, seorang laki laki yang sabar menghadapi beratnya cobaan hidup. Ia memiliki adik yang berperilaku HyperActive bahkan beberapa orang menganggap adik Jimin berbahaya. Seperti layaknya anak autis. Jimin harus menghidupi adiknya seorang diri...