Jihyun sedang bersama Daehan dibelakang panggung cerdas cermat. Mereka sedang menunggu Minguk teman mereka, karena cerdas cermat ini beranggotakan 3 orang. Jika Minguk tak datang, maka mereka akan didiskualifikasi.
Jihyun hanya diam sambil berdoa. Bahkan ia mengabaikan orang yang sudah wara wiri didepannya. Tangannya tertaut satu sama lain, dan ia panjatkan doa dalam hati.
Tak lama kemudian, Minguk datang bersama eommanya. Bocah itu langsung mengambil posisi duduk disamping Jihyun yang berada ditengah meja lomba.
Ia memohon beribu maaf pada temannya, karena ban mobilnya tadi bocor. Dan Jihyun memakluminya.
Selain doa untuk kemenangannya, Jihyun juga berdoa agar RM datang ke acaranya. Ia menatap sekeliling, berharap seseorang dengan lubang dipipi akan melambaikan tangan padanya.
"Jihyun, kau sedang mencari siapa?" Tanya Daehan.
"Rm oppa. Katanya akan datang Daehanie."
Daehan hanya tersenyum kecut mendengar ucapan temannya itu. Mana mungkin.
Dan saat Jihyun menatap bagian kursi penonton paling atas, ia melihat seseorang bertubuh jangkung melambaikan tangannya. Orang itu berpakaian sangat santai. Semangat Jihyun semakin membara, ia membalas lambaian tangan Namjoon dan menyentuh bahu Daehan dengan kasar. "Itu itu dia disana. Daehan lihat, dia disana!!!" Daehan langsung menatap arah pandang Jihyun, dan benar, lelaki itu disana. Tanpa penyamaran. Mereka balik membalas sapaan tangan Namjoon dari podium.
Tak lama kemudian suara pembawa acara terdengar dan lomba pun dimulai.
-
Satu jam berlalu dan sekolah Jihyun membawa pulang medali perak sebagai juara dua. Mereka tak kecewa, tetap bangga pada diri mereka sendiri.Namjoon pun berjalan menghampiri Jihyun diatas panggung dan menyerahkan sebuket bunga kepada Jihyun. Para penonton terheboh heboh dengan kedatangan rapper ternama itu. Jihyun memeluk Namjoon sekilas dan setelah itu Namjoon berdiri disampingnya Jimin yang masih menebarkan senyum kebanggaannya pada Jihyun.
Jihyun melambaikan tangan pada Jimin yang membawa kamera milik Jungkook. Ia berpose bersama kedua temannya, dan lalu kembali kebelakang panggung karena acara telah selesai.
"Wah, Jihyun hebat yah. Aku tak menyangka dia bisa mendapat juara dua." Namjoon bersedekap masih dengan senyum yang tak dapat disembunyikan itu.
"Ah, Iyah Hyung. Terima kasih."
"Maaf yah aku tak dapat berlama-lama, karena sebentar lagi ada pemotretan untuk majalah."
Jimin lantas membungkuk "ah terima kasih Hyung sudah mau datang. Maaf merepotkan"
"Aniya. Aku kan sudah berjanji. Aku pergi, tolong berikan bunga dan hadiahnya untuk Jihyun ya. Dan kapan kapan, pastikan kita ada waktu untuk nongkrong"
Jimin tersipu kembali. "Baik Hyung. Hati-hati Hyung."
Namjoon pergi meninggalkan Jimin yang masih ditempat menunggu Jihyun.
Tak lama kemudian Jihyun datang dengan wajah sumringahnya. Namun ia langsung memberikan ekspresi bingung saat Namjoon tak ada.
"Namjoon oppa eodi?"
"Dia ada pemotretan sayang" jawab Jimin sambil mengusap rambut adiknya.
"Humb, padahal aku mau memberikan ini" ia menunjukkan gambarannya, hanya sketsa wajah dari kertas hasil buatannya semalam. Sketsa wajah RM yang nampak keren saat menyentuh bibir bawahnya.
"Wah keren sekali. Oppa juga mau digambar seperti ini"
"Ah oppa. Oppa jangan seperti ini, nanti diambil eonni eonni genit"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Star (PJM)
Teen FictionPark Jimin, seorang laki laki yang sabar menghadapi beratnya cobaan hidup. Ia memiliki adik yang berperilaku HyperActive bahkan beberapa orang menganggap adik Jimin berbahaya. Seperti layaknya anak autis. Jimin harus menghidupi adiknya seorang diri...