Jimin menunggu Kyusung di taman yang ia sebut waktu itu. Ia duduk di kursi taman sambil membaca buku pengetahuan tentang aneka rempah yang ia beli bekas di toko buku tua tadi sewaktu berjalan kearah taman.
Ia membaca dengan fokus, hingga tanpa sadar seorang gadis mengenakan pakaian santai dengan make up tipis berdiri didepannya, terpaksa berdeham.
"EKHEM"
Ia lantas mendongakkan kepalanya dan tersenyum lebar. "Hai"
"Ada apa?" Tanya Kyusung dengan sedikit jutek. Uhm, seingat Jimin waktu pertama kali bertemu gadis itu, ia nampak sedikit kalem. Kenapa berubah ketus?
"Duduklah." Ia berucap sambil memasukkan bukunya kedalam tas kecil yang ia bawa.
Kyusung lantas duduk dan kembali menatap Jimin. "Ada apa?"
Jujur, kali ini jantung Jimin serasa dipompa paksa. Ia susah bernafas kala mendengar suara lembut gadis itu keluar lagi. Ah sial, bagaimana bisa Jimin lemah seperti ini.
Katakanlah Jimin cupu karena tak pernah berpacaran semenjak SMA. Ia terlampau fokus dengan tumbuh kembang dan kebutuhan adiknya.
"Ah, aku ingin mengajakmu jalan-jalan."
"Bilang saja mau kencan"
Jimin merasa jantungnya berhenti berdetak. Gadis itu terlampau frontal melihat tampilannya yang nampak kalem seperti putri kerajaan.
"T-tidak. Aku hanya ingin mengajakmu jalan" ucap Jimin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kyusung merotasikan bola matanya. Ia kemudian mendengus dan kembali berucap "kau suka padaku ya?"
Jimin menatap gadis itu tak percaya "kau terlalu percaya diri sekali. Anggap saja ucapan terima kasihku karena waktu itu kau mau berbicara pada Ji-hyun masalah ul—"
"Baiklah terserah. Mau jalan kemana memangnya?" Kyusung hendak bangkit. Lain perasaan Jimin yang gugup, lain perasaan Kyusung yang sakit.
Ternyata jalan-jalan ini hanya sebagai rasa terima kasih. Ia terlampau percaya diri karena Jimin menyukainya. Ah tidak mungkin, pasti Jimin memiliki gadis incaran lain. Pikir Kyusung.
"Aku mau mengajakmu ke tukang crepes itu. Mau?" Jimin menunjuk kearah gerobak pedagang crepes langganannya bersama Ji-hyun di taman, dan diangguki oleh Kyusung.
"Ayo, lama juga aku tak jajan manis-manis." Ia bangkit dan berjalan mendahului Jimin.
Jimin yang sedikit bingung lantas berlari kecil dan berjalan disamping gadis yang bisa dibilang memiliki tubuh proposional itu. "Kenapa tak jajan manis-manis? Apa kau memiliki penyakit?" Tanyanya hati-hati.
Kyusung mengangkat tangannya sejajar dada dan menatapi kuku-kuku nya. Kemudian ia menjawab "tidak, karena aku terlampau manis" ucapnya santai.
Jimin menatap tak percaya gadis itu. Benar-benar gadis pemberani. Berani mengungkapkan pendapat untuk dirinya sendiri.
"Apa? Hah" Jimin mendengus "yang benar saja. Gadis sepertimu manis? Dilihat dari teropong komedo?"
"Ya! Kau tak percaya?" Kyusung berhenti dan menatap Jimin.
"Tidak." Jawab Jimin enteng.
"Ish, kau menyebalkan" ia menghentakkan kakinya dan berjalan menuju pedagang crepes yang tinggal beberapa langkah lagi.
Kyusung berhenti dengan wajah sedikit kesal. Ia kemudian sedikit menunduk dan membaca menu-menu yang ada di bagian bawah gerobak itu.
"Paman aku biasanya" ucap Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Star (PJM)
Novela JuvenilPark Jimin, seorang laki laki yang sabar menghadapi beratnya cobaan hidup. Ia memiliki adik yang berperilaku HyperActive bahkan beberapa orang menganggap adik Jimin berbahaya. Seperti layaknya anak autis. Jimin harus menghidupi adiknya seorang diri...