Jimin sedang berkacak pinggang sambil membaca resep yang ia letakkan diatas meja. Ia menimang nimang berapa resep yang harus ia buat untuk membuat sauce tartar ini selama seminggu. Jujur ini bukanlah pekerjaannya, biasanya ini bagian Yoongi.
Jimin sedang mem-backup stage kerja Yoongi karena manusia berkulit pucat itu sedang dialihlan untuk menjadi pendemo masak ibu ibu disalah satu atrium mall.
"3 resep? Atau 4?" gumamnya sambil sesekali membolak balik buku perencanaan dapur Yoongi.
"Jimin-ssi wae?" tanya Jin yang baru saja datang masih dengan setelan santainya.
"Ah, aku bingung harus membuat berapa resep tartar sauce chef."
"Buat saja 3 jika kau ragu itu terlalu banyak." ucap Jin sambil membolak balik buku perencanaan tadi.
"uh, baiklah chef." ucap Jimin sambil menutup buku perencanaan dan mulai bergerak mengambil bahan bahan untuk tartar sauce. Diambilnya mayonaise, curcin, dan juga bahan lainnya.
"Katakan saja pada Yoongi aku yang menyuruh membuat 3 resep jika salah." ucap Jin sambil berlalu menuju ruangannya.
"Baik chef."
.
.
.
.
."Hyung, apakah tuna ini untuk aglio? Atau untuk salad poke?" tanya Jimin sambil membawa sekaleng besar tuna dalam minyak.
"Hey ini berat, sini." Taemin meletakkan tuna itu dimejanya dengan hati hati. "Ini tuna untuk aglio pasta, Jim. Kalau untuk poke salad kita menggunakan yang fresh."
Jimin mengangguk paham. Sumpah, biasanya Jimin terfokus pada butcher dan Grill, ia bahkan baru pertama kali mem-backup bagian sauce dan western food.
"I-itu hyung, aku juga mau bertanya lagi. Tapi sebelumnya maaf merepotkanmu."
Taemin tersenyum mendengar ucapan Jimin. "Tak apa. Ada apa lagi? Lebih baik kau bertanya ketimbang salah."
Jimin tersenyum sedikit kikuk dan mulai menjelaskan kebingungannya. Beruntung resto tidak terlalu ramai hari ini jadi dia tidak begitu repot.
Taemin sedang mengajari Jimin untuk membuat beberapa sauce untuk spare beberapa hari kedepan. Mulai dari yang Jimin tahu hingga yang Jimin baru tahu.
.
.
.
.
.Jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Waktunya Jimin pulang. Hari ini ia masuk shift pagi. Jadi malam ini ia akan mengajak Jihyun jalan jalan ke pasar malam di dekat tempat tinggalnya.
Jimin menunggu bis yang akan menuju arah rumahnya, namun entah kenapa bis itu lama sekali tak kunjung datang. Ini sudah hampir setengah enam sore, berarti Jimin sudha menunggu satu jam lebih. Ia sedikit mengerucutkan bibirnya sambil menatap layar ponselnya.
"Hai." sapa seorang gadis. Ah, Jimin ingat gadis itu.
"Kyusung-ssi. Hai."
"Ku kira kau lupa. Apa kau baru pulang bekerja?" tanya gadis itu ramah.
"Iyah, tapi entah kenapa bis kearah rumah lama sekali. Sudah hampir sejam aku menunggu."
"Kau tidak tahu? Seluruh sopir bis sedang berdemo sore ini dikantor dinas. Mereka bilang gaji mereka tidak sesuai dengan jam kerja mereka yang hampir 12 jam."
"Mwo? Ah, tahu begitu aku naik kereta saja. Lalu kenapa kau dihalte ini?"
"Aku sedang menunggu temanku, ia akan menjemputku. Kami akan ke pasar malam daerah D."
"Ah benarkah? Aku juga berencana akan kesana dengan adikku, namun sepertinya batal karena bis sedang tidak beroperasi."
Jimin nampak hendak berdiri saat ia melihat taxi sedang melaju, namun ia tidak jadi menghentikan taxi tersebut saat melihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepannya. Kaca mobil itu terbuka menampilkan Taehyung dan Jihyun yang sedang berteriak ke arahnya.
"Oppa ayo pulang.. Woooh ada Kyusung eonni. Anyeong eonni." Jihyun bersemangat melambaikan tangan kepada Kyusung.
"Anyeong Jihyunie. Wah ternyata kau benar akan kesana. Baiklah semoga kita bertemu disana. Bye.." ucap Kyusung sambil berlalu dan masuk ke sebuah mobil berwarna silver yang baru saja datang.
"Bye eonni. Oppa ayooo Taetae Oppa akan mengajak kita ke pasar malam." Jihyun langsung turun saat melihat oppanya terpaku menatap kepergian mobil yang ditumpangi Kyusung.
Jihyun yang kesal di abaikanpun ia langsung menggigit gemas tangan Jimin.
"A.. A Arghhh Jihyunie sakit." Jimin sedikit kasar menghempas gigitan Jihyun. Dan hal itu membuat Jihyun langsung tertunduk.
"Mi-mian oppa." Jihyun hanya diam ditempat. Taehyung yang melihatnya langsung menghampiri Jihyun.
"Jihyunie gwencahana?" Jihyun mengangguk. "Kau ini kenapa sih Jim?"
Jimin yang merasa mendapat ucapan tak enak dari temannya itu hanya memandang kesal. "Masuk mobil." ucap dingin namja tampan itu.
.
.
.
.
.Tbc... Maaf pendek.. Aku lagi buntu :')

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Star (PJM)
Teen FictionPark Jimin, seorang laki laki yang sabar menghadapi beratnya cobaan hidup. Ia memiliki adik yang berperilaku HyperActive bahkan beberapa orang menganggap adik Jimin berbahaya. Seperti layaknya anak autis. Jimin harus menghidupi adiknya seorang diri...