Jimin terus mondar-mandir kesana-kemari melewati beberapa station milik rekan kerjanya secara terus menerus. Ia benar-benar tak bisa fokus hari ini. Cutinya berakhir kemarin, dan hari ini ia masuk. Tentu ia tak tenang walau ia sudah meminta ijin masuk malam sekalipun. Ini termasuk malam ketiga Ji-hyun dirumah sakit.
Jimin tak tenang, walau Jungkook selalu mengiriminya pesan bahwa Ji-hyun aman bersamanya dan Taehyung. Bahkan eomma Kim yang masih di kota ini pun menemaninya. Sengaja menunggu hingga Jimin datang.
"Jim, kau ini mondar-mandir terus. Pusing aku lihatnya. Tak bisakah kau mengambil sekaligus bahanmu, huh?" Kai menggerutu dari station butcher nya.
"Mian, Hyung." Ucap Jimin. Namun tetap saja. Jimin masih mengulanginya. Tadi Rosemary ia lupakan, sekarang Thyme basah ia lupakan.
"Aish, catatanmu lebih baik dibawa saja! Aduh pusing sendiri aku!" Ini Jin yang bersuara. Ia dan Jimin berada di satu station malam ini. Jin malam ini turun tangan, saat mengetahui dari Taehyung bahwa Ji-hyun dirumah sakit. Kemungkinan besar, Jimin kurang istirahat walau baru cuti seminggu penuh.
"Maaf Hyung."
Jimin masuk kedalam freezer room dan mengambil beberapa potong daging domba yang telah di marinated oleh Jin tadi sore.
Yoongi berkacak pinggang dan mencebik melihat kelakuan Jimin kali ini. "Mau atraksi apalagi anak ini?" Ia menggelengkan kepalanya lelah.
"Biarkan, Yoon. Dia mungkin lelah, adiknya masuk rumah sakit sudah 3 hari ini." Ucap Jin sambil menimbang tepung dan mentega.
"Hah? Adiknya yang perempuan itu bukan Jin?" Kini chef Bang yang sedari tadi fokus bersama Jackson ikut nimbrung.
"Yeah, chef Bang tahu?"
"Waktu itu Jimin sempat cerita. Iya kan, Jack?" Ia menenggor bahu Jackson ringan.
Jackson mengangguk masih dengan fokus meng-carving mentimunnya berbentuk mawar. "Ho'oh kalau tak salah namanya Ji-han?"
"Ji-hyun" sahut Yoongi sambil menggosok griddle pan nya.
"Ah itu" Jackson masih fokus dengan mentimunya.
"Efek lelah yah. Kasihan." Ucap chef Bang. "Eh, kalian tahu tidak kalau Jimin dan adiknya ditelantarkan? Benar tidak itu?"
"Appa kandungnya meninggal. Ibunya menikah lagi. Tapi adik Jimin ini adik kandung bukan tiri." Cerita Yoongi sekilas.
Jin mengerjap menatap kucing pucat itu. "k-kau, bagaimana bisa tahu?"
"Jimin said." Ucap Yoongi sambil mengedikkan bahu.
"Ah, syukurlah anak itu mulai terbuka."
Kemudian Jimin datang sambil menenteng 3 tumpuk tray stainless berisi daging domba tadi.
"CHEF YANG INI BUKAN?" Teriaknya sedikit kesusahan karena tertutup tray tray itu.
(Aku lupa bahasa Indonesianya tray masa :'( ciyusan. Yang itu lho biasanya kalo dibuat ngantarin minuman ke tamu. Tapi yang stainless. Maap yak )
"MANTAP" Sahut Jin tak kalah kencang.
Jimin berjalan menuju Jin dan meletakkan tray tray tersebut disamping Jin. Ia bernafas sebentar, karena ia kesulitan bernafas saat di Frozen room. Hidungnya terasa kering sekali dan sakit. Ia menggosok hidungnya dengan cepat menggunakan kedua tangannya.
"Huuuaaaah hidungku kering sekali. Sakit." Ia seperti terdengar hendak flu saat ia bernafas, suara ingus terdengar. "Haduh" ia menggelengkan kepalanya sebentar lalu kembali fokus pada Jin.
"Minum obat Jim." Ucap Jin masih fokus dengan gramasi timbangannya. "Jangan kau ikut sakit juga. Nanti Ji-hyun malah kepikiran."
"Iya Hyung. Nanti aku mampir mini market beli suplemen vitamin."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Star (PJM)
Teen FictionPark Jimin, seorang laki laki yang sabar menghadapi beratnya cobaan hidup. Ia memiliki adik yang berperilaku HyperActive bahkan beberapa orang menganggap adik Jimin berbahaya. Seperti layaknya anak autis. Jimin harus menghidupi adiknya seorang diri...