Rumah Makan

137 13 2
                                    

Jimin baru saja sampai dirumah. Indra penciumannya langsung tertusuk aroma kue keningar yang menyengat.

Yoongi yang berada dibelakang Jimin sontak terkejut, melihat rumah Jimin yang begitu rapi dan minimalis. Rumah disini memang lebih mahal ketimbang apartement, Yoongi benar benar takjub pada Jimin.

"Oppa!!" Jihyun menghampiri Jimin yang baru saja masuk.

"Hai Hyunie, sudah makan?" tanya Jimin sambil mensejajarkan dirinya pada Jihyun.

Jihyun mengangguk dan tersenyum. "Jihyun bikin kue sama Tae oppa. Itu dia sedang menghias kuenya." Jihyun sedikit terkejut melihat siapa orang dibalik Jimin. "Yoon-gi oppa?" teka nya.

"Iyap.. Hehe hai Jihyun. Ini oppa ada hadiah untukmu." Yoongi menyodorkan kota berwarna ungu kepada Jihyun.

Gadis itu menerima kotak tersebut dan langsung berlari ke ruang tv. "Jihyun bilang apa dulu.." teriak Jimin. "Maafkan adikku ya hyung."

Yoongi tertawa ringan melihatnya. "Tak apa Jim."

Mereka berdua masuk dan duduk disofa. Jihyun berada di bawah sambil mengobrak abrik hadiah pemberian Yoongi.

Yoongi mendaratkan pantatnya disofa tepat dibelakang Jihyun. Ia sesekali mencuri senyuman menatap Jihyun.

"Wah wah waaaaaaahhhh.." Jihyun segera mengacungkan sebuah kertas. Yoongi memberikan kotak pensil bergambar not not piano pada Jihyun, namun bukan itu hadiah utamanya.

Jihyun sudah melompat kegirangan sambil mengibas ngibaskan kertas itu. "OMO AAARRGGHHH YOONGI OPPA GOMAWO.."

Jihyun menubrukkan tubuhnya kepelukan Yoongi. Yoongi menerima pelukan itu dan memainkan rambut Jihyun.

"Iyah sama sama. Jihyun jadi anak yang baik yah buat oppadeul. Janji yah sama oppa?" Yoongi mengacungkan jari kelingkingnya. Jihyun menerima jari itu dan menautkan jari kelingkinya juga.

"Uhm. Janji oppa. Huwaaa kapan ini kapan?? 29 Mei xxxx Wuaaah seminggu lagi. Oppa darimana kau dapat tiket fansign ini?"

Yoongi tersenyum dan mengusap gadis itu yang masih setia dipaha kanannya. "Waktu itu perusahaan belanja bahan di L*tt* Grocery. Ternyata belanja sekian mendapatkan kesempatan untuk fansign. Oppa sudah bilang ke Seokjin hyung untuk memberikan tiket Fansign RM ini padamu. Hehe.."

Jihyun kembali menggigit gigit gemas jarinya sendiri. "Aarrgghh oppa terima kasih.."

"Iyah sayang iyah. Nanti kalau ketemu Seokjin oppa bilang makasih juga padanya yah.."

"Oke boss.." Jihyun memberi sikap hormat pada Yoongi guna patuh pada perintah Yoongi.

"Uwaah aku ingin tahu ada apa ini ramai sekali." Taehyung datang sambil membawa kue keningar dan beberapa gelas teh hijau.

"Oppa lihat oppa lihat.. Ini aku akan bertemu RM oppa.. Yeaaay.."

"Kapan itu?"

"Tanggal 29 nanti.. Oppa antarkan Jihyun nde.."

Taehyung sedikit merengut sedih karena tanggal 29 nanti ia harus menjemput orang tuanya dibandara.

"Oppa tak bisa. Nanti biar Jimin oppa yah yang mengantar. Oppa harus menjemput Appa dan Eomma, Hyunie."

"Huummbb baiklah.."

.
.
.
.
.

Jihyun sedang duduk didepan ruang guru sekarang. Ia menunggu guru Kang untuk mengisi data data peserta lomba cerdas cermat. Jihyun sudha tak sabar dengan lomba itu, bahkan ia meminta Jimin memasak sayuran terus, katanya biar dia selalu sehat. Oh ayolah, seorang Park Jimin sudah tak mungkin membiarkan adiknya kelaparan.

My Little Star (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang