-Ada begitu banyak wajah-wajah yang kamu temui setiap hari, namun tak semuanya memiliki warna yang akan membuatmu selalu teringat- Ario Muhammad
***
Pertemuan dua manusia sesungguhnya tidak pernah terjadi tanpa ada alasan di baliknya. Ada begitu banyak wajah-wajah yang kamu temui setiap hari, namun tak semuanya memiliki warna yang akan membuatmu selalu teringat. Ada yang datang dengan seutas senyum dan cinta, lalu pergi membawa luka mendalam. Ada juga yang singgah hanya dengan perlakuan-perlakuan sederhana, namun ternyata membekas dalam jiwa, bahkan dalam waktu yang lama.
Dan hari ini, Dara duduk menyandarkan kepalanya di kaca jendela Bus National Express No. 201 menuju Bristol, memandangi wajah Heathrow, London yang beku bersama turunnya gerimis yang mengiris rindu. Ia tak pernah tahu, ratusan menit berikutnya, ada sebuah pertemuan yang mengubah banyak hal dalam dirinya, yang akan memporak-porandakan rasa, menguji iman, hingga meleburkan duka di dalam dirinya menjadi bahagia yang tak terkira.
Sorot matanya yang layu karena kelelahan melewati penerbangan panjang belasan jam dari Indonesia seakan menutup memorinya tentang London yang baru saja ia jejaki. Negeri penuh mimpi ini adalah cita-cita lama yang akhirnya terwujud. Dinginnya Heathrow yang menghantam wajah pualamnya beberapa menit yang lalu sesungguhnya menjadi penegas tentang keberadaannya di Eropa. Dara yang takjub menyaksikan lampu-lampu berpijar di sekitaran Heathrow terbius dengan magisnya suasana yang baru saja ia temui. Sampai ia lupa, jika ponselnya sedang kehabisan baterai. Keadaan ini diperparah dengan mindernya Dara untuk meminta tolong kepada penumpang lain agar bisa terhubung dengan Annisa yang berjanji menjemputnya di Bristol 2 jam lagi. Hampir semua yang duduk di bus ini tertidur pulas dengan kelelahan yang nampak bertumpuk-tumpuk dari ekspresi wajah mereka. Powerbank untuk memberi suplai energi sementara bagi ponselnya hilang beberapa hari yang lalu saat Dara mengambil visanya di Kuningan, Jakarta. Lengkaplah sudah kesialan Dara. Ia tak menyangka jika hari pertamanya di Bristol akan sebegini parah.
Masih dengan resah yang menggelayut di dada, Dara memandang langit yang gelap di sepanjang perjalanan. Butiran air yang menempel di Bus jatuh dan bergerak membentuk sketsa-sketsa abstrak yang tak terdefinisi. Jika ada satu hal yang dirindukan Dara detik ini, tentu saja adalah puluhan adik-adiknya di Panti Asuhan Pelangi. Tempat ia dibesarkan tanpa pernah tahu siapa ayah dan ibunya. Dara tumbuh besar dalam asuhan Mbok Mirna, perempuan tangguh yang menjadi asisten pengurus Panti Asuhan sejak Dara berusia 2 tahun. Mbok Mirna adalah perempuan semesta yang menjadi teman setianya. Mendidiknya sejak Dara masih belia, menemaninya saat melewati tantangan cinta anak remaja, hingga mengajarkannya tentang Islam yang begitu luhur dan mengubah hidup Dara menjadi lebih sempurna.
"Kamu lihat gambar ini?" tanya Mbok Mirna sambil menunjuk sebuah menara megah dengan jam yang menempel manis di dekat ujung menara. Dara yang sedang asik bersama buku Ensiklopedia Dunia menghentikan keasyikan membacanya. Membalikkan badan dan memandang wajah Mbok Mirna dengan rasa ingin tahu yang membuncah.
"Ini adalah menara Big Ben yang berdiri kokoh di London. Di negeri ini banyak sekali bangunan-bangunan arsitektur Eropa yang megah. Suatu waktu, kamu harus mengunjunginya," lanjut Mbok Mirna
"Ini di negara mana, Mbok?" Wajah Dara yang polos mendongak kembali meminta jawaban.
"Di Inggris. Negerinya Putri Diana. Kamu pasti dengar, 'kan, cerita tentang Putri Diana di televisi? Yang meninggal karena kecelakaan itu." Balas Mbok Mirna. Dara terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya.
Sejurus kemudian, Dara sudah terpaku memandang rentetan foto-foto indah yang menggambarkan London. Negeri yang dekat dengan Kutub Utara. Ada Tower Bridge, London Eye, hingga kotak pos khas London berwarna merah berjejeran manis di pelupuk mata Dara yang belia. Dara yang sudah bisa membaca kemudian mengeja penjelasan tentang London di buku itu. Tentang kedigdayaan mereka saat menjajah banyak negara, tentang sejarah panjang negeri ini menaklukkan dunia, hingga kota-kota indah lain yang bisa dikunjungi saat menjejak Britania Raya. Ada Edinburgh dengan lanskap kotanya yang menakjubkan, Bath yang menyimpan sejarah Roman Empire yang megah, juga tentu saja Bristol, sebuah kota menawan yang terkenal dengan Suspension Bridge-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBIT
RomancePertemuan dua manusia sesungguhnya tidak pernah terjadi tanpa ada alasan dibaliknya. Ada begitu banyak wajah-wajah yang kamu temui setiap hari, namun tak semuanya memiliki warna yang akan membuatmu selalu teringat. Ada yang datang dengan seutas seny...