(10) CEMBURU

2.9K 185 1
                                    

-Kamu boleh tergoda dengan keindahan paras orang yang kamu cintai, namun keimanan yang kokoh kepada Sang Pencipta adalah perkara paling penting dalam memilih pasangan jiwa.- Ario Muhammad

****

Menikah bukanlah persoalan mudah yang dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus ada pertimbangan yang matang, proses yang bertahap, juga kokohnya iman yang menjaga berlangsungnya sebuah ikatan suci. Ikatan sakral ini tidak diputuskan dengan main-main, apalagi karena terpaksa. Karena menikah adalah perkara yang tak mudah, maka Allah menghadiahi pahala berlipat ganda bagi mereka yang senantiasa berikhtiar menjaga keutuhan biduk yang sudah dibangun.

Karena alasan inilah, Dara tak mau membalas lamaran Raffa yang begitu tergesa-gesa. Ia terdiam beberapa saat, menelaah setiap kata yang baru keluar dari laki-laki berparas rupawan itu. Sejujurnya, ada pesona yang mencuri perhatian Dara dalam kadar yang tak biasa. Ketampanan pembimbingnya ini di atas rata-rata. Bermata biru, bercambang tipis, dan bertubuh atletis adalah alasan yang mampu merubuhkan semua pertahanan Dara dalam menjaga pandangannya. Namun Dara punya logika iman yang lebih kokoh dibanding nafsu yang mulai menyesaki jiwa.

"Raffa ... " Dara membuka suara.

"Kamu baru saja berislam. Sungguh, aku adalah salah satu dari sekian banyak orang di sini yang sangat bahagia mengetahuinya. Namun karena alasan itulah, kamu tidak boleh main-main dengan tujuanmu berislam. Melamarku hari ini, hanya akan membelokkan niatmu yang tulus untuk berislam," lanjutnya.

Raffa memandangnya takjub. Ini kali pertama ada perempuan yang menolaknya. Pesonanya sejak dulu telah meluluhkan banyak wanita. Menikmati kecantikan mereka dari sekadar tatapan mata hingga berakhir dalam petualangan-petualangan ranjang yang tak terhitung jumlahnya. Namun tidak bagi Dara. Perempuan ini begitu kokoh harga diri dan imannya. Dia tak tergoda sedikitpun dengan lamaran Raffa.

Menyaksikan ada sosok perempuan bernama Dara yang begitu kokoh pendirian dan imannya justru membuat Raffa semakin ingin memiliki gadis ini.

"Terima kasih, Dara. Tapi sungguh aku serius."

"Aku baru saja memulai studiku, Raffa. Tidak ada tempat dalam hatiku untuk meletakkan nama yang akan membuat hidupku berwarna. Lebih dari itu, kamu masih butuh waktu untuk belajar dan tahu lagi tentang Islam. Aku tak pernah main-main dalam menentukan pasangan hidupku. Apalagi persoalan keimanan calon suamiku," urai Dara panjang lebar.

"Baiklah. Aku mengerti maksudmu. Aku akan datang melamarmu lagi dalam keadaan yang lebih baik dari hari ini."

Mendengarnya, Dara hanya bergeming tanpa ada senyum maupun reaksi apa-apa. Ia tahu, Raffa butuh waktu untuk menjernihkan jiwa, butuh jeda untuk memilah arah perasaan di dalam hatinya. Benarkah ia benar-benar cinta atau hanya nafsu belaka. Dara ingin menyampaikan pesan ini dengan tegas kepada Raffa.

"Terserah kamu, Raffa. Tapi sungguh, aku sangat bahagia akhirnya kamu bisa menjadi saudaraku seakidah."

"Terima kasih, Dara," balas Raffa.

"Oh iya, aku ingin mengundang makan malam seluruh anak didikku besok malam. Mungkin sekalian perayaan kecil-kecilan jika aku sudah berislam. Entah kenapa, aku ingin memberitahukan jika aku sudah berislam kepada Luke dan Melody. Bagaimana menurutmu?" tanya Raffa.

"Sounds great," balas Dara, singkat.

"Ada usulan kita makan malam di mana?"

"Di Asian Cuisine saja gimana? Kita bisa ke bagian VIP yang tak perlu makan bercampur dengan yang lain. Di sana banyak makanan halal, jadi banyak opsi bagi seorang muslim," tawar Dara.

"Cool."

"Kamu yang traktir, kan? Mahasiswamu yang kere seperti kami tidak mungkin bisa makan di sana," ucap Dara dengan senyum manis dari bibir delimanya.

(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang