(16) ALYA

2.3K 153 1
                                    

Allah memang begitu, memberi bahagia terus menerusmeskipun hamba-Nya senantiasa berbuat salah. - Ario Muhammad

****

Di balik setiap resah, selalu ada bahagia yang datang. Saat menyerah menjadi pilihan terakhir, yakinlah, ada kemenangan yang menunggumu di depan sana. Menemukan pasangan hidup juga tentang berjuang melawan resah dan bertahan dalam keyakinan atas pilihan yang telanjur kita ambil. Tak ada doa yang berakhir sia-sia sebab jika tidak di dunia, Allah membalasnya di surga. Tidak ada air mata gelisah dalam keimanan yang membuncah tanpa ada hadiah dari Sang Pencipta, sebab Dia tahu, setiap insan yang melerai masalah di hadapan-Nya akan berakhir bahagia.

Amri tahu, doa-doa panjang di malam-malamnya yang dingin dalam dua bulan terakhir takkan dibiarkan Allah begitu saja. Ia sudah merelakan Dara dan meminta Sang Penggenggam Hati untuk menyembuhkan luka yang telanjur menganga, memantapkan perasaan agar menerima jika Dara bukan jodohnya. Namun kabar dari Azizah hari ini membawa secercah harapan yang membuat jantung Amri berdegup kencang. Amri menahan dirinya untuk tak menghubungi Dara sebelum kepastian tentang kabar persaudaraan Dara dan Raffa benar-benar nyata. Keberadaannya malam ini di Bristol Airport adalah ikhtiar yang dilakukan untuk merengkuh kembali gadis yang telah mencuri hatinya.

Taksi bandara kini telah membawanya menuju 10 Stoke Hill, lokasi rumah keluarganya berada. Pria Malaysia ini berharap bisa bertemu Dara di sana dan mendapatkan penjelasan yang lebih gamblang tentang situasi yang dihadapi Dara. Tak lebih dari 20 menit Amri kini sudah turun dari taksi dan menekan bel rumahnya. Dengan cepat, Amri sudah berada di pintu utama rumahnya, melangkah tergesa untuk menemui Dara dan Azizah.

"Mana Azizah, Jamal?" tanyanya sesaat setelah melihat raut wajah Jamal yang terkejut mendapati majikannya sudah kembali ke rumah.

"Ada di atas sepertinya, Tuan."

"Panggilkan, ya," pinta Amri.

Tak berapa kemudian, Azizah sudah turun dari kamarnya. Berlari memeluk Abangnya.

"Abaaaanggg ... " Azizah berurai air mata. "Abang kok pergi tidak ada kabar?" lanjutnya.

"Iya, maaf. Berat rasanya setelah mengalami kehilangan untuk kesekian kali," Amri melepaskan pelukan adiknya lalu menatap gadis imut itu dalam.

"Azizah sudah hubungi Abang berkali-kali, tidak pernah direspons," ujar Azizah.

"Iya, Abang baru baca di sepanjang perjalanan dari bandara ke rumah. Maaf sekali lagi, ya."

Azizah mengangguk pelan.

"Sekarang jelaskan apa yang sedang terjadi dan di mana Dara, apa dia ada di rumah?" tanya Amri.

"Dara sedang berlibur ke Indonesia. Ini kan easter break. Dia berangkat bersama Raffa mengunjungi Indonesia. Menengok Panti Asuhan Pelangi sekaligus berlibur ke pantai pasir putih di Timur Indonesia."

"Whaaat? Really?" tukas Amri tak percaya.

"Iyaaa ... Abang, sih, kelamaan. Aku yakin Dara mungkin menunggu kedatangan Amri setelah mengetahui Raffa adalah kakaknya. Tapi tidak ada informasi sama sekali dari Abang," cecar Azizah.

"Gimana ceritanya mereka bisa tahu jika Dara dan Raffa adalah saudara kandung?" Amri kembali mengurai rasa penasarannya.

"Dara dan Ibu Alya, ibunya Raffa, bertemu di Bath dua bulan lalu. Aku kebetulan menemani Dara hari itu. Wajah mereka, Masya Allah, seperti kembar tapi berbeda usia. Melihat perawakan yang terlalu mirip, Ibu Alya meminta Dara memperlihatkan tanda lahir yang diingat Ibu Alya ketika menitipkan anaknya di Panti Asuhan Pelangi. Ternyata tanda lahir itu benar-benar ada di lengan Dara," urai Azizah.

(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang