(12) MENENTUKAN PILIHAN

2.4K 157 1
                                    

Memilih pasangan hidup bukan hanya tentang perasaan suka atau tak suka, cinta atau tak cinta, harus ada kejelasan tentang jalan hidup panjang yang akan ditempuh bersama. - Ario Muhammad

****

Memilih belahan jiwa yang akan menemanimu sepanjang hayat adalah perkara yang tak mudah. Ada hati yang harus dijaga dalam waktu yang lama, ada pengorbanan tanpa henti yang mengiringi kehidupanmu dalam suka dan duka, juga ada romansa penuh warna yang akan memberimu bahagia. Untuk itulah, Allah harus menjadi unsur paling paripurna untuk meminta petunjuk. Mengarahkan pinta kepada-Nya adalah tanda iman menjadi landasan atas setiap pilihanmu, memohon pencerahan dari Allah adalah indikasi jalan hidup yang kau pilih akan bertabur keberkahan yang membahagiakan.

Dara sangat memahami ini. Maka setelah kepulangannya dari Luzern dengan drama lamaran dua orang lelaki yang sama-sama memiliki pesona memabukkan, ia memilih untuk mendiamkan pikirannya beberapa hari, menyusun strategi paling logis dengan melibatkan Allah untuk mengambil keputusan yang paling tepat. Hal pertama yang dilakukannya adalah meminta kedua lelaki tersebut menyusun biodata lengkap tentang mereka dan segera mengirimkan kepadanya dalam 3 hari. Ia ingin memastikan apa rencana masa depan dan langkah konkret yang disiapkan mereka untuk membangun sebuah keluarga bahagia.

"Amri, tolong isi biodata ini jika benar-benar serius ingin melamarku. Aku tunggu dalam 3 hari. Aku ingin mempertimbangkan beberapa hal penting yang tertulis di dalam dokumen ini sebelum memutuskan untuk memilih kamu atau Raffa." Dara mengirimkan pesan singkat via WhatsApp bersama file .docx sesaat setelah ia menduduki kursi kantornya, 4 hari setelah kedatangannya dari Luzern.

Amri menerimanya penuh tanda tanya. Ia membuka file tersebut lalu melihat dengan rinci isi biodata yang dimaksud Dara. Ada kolom nama lengkap, riwayat pendidikan, nama keluarga inti, dan pekerjaan mereka, penggambaran karakter diri, hobi, hingga rencana 5 dan 10 tahun ke depan. Amri merasa sedang melamar di sebuah perusahaan bonafit, bahkan lebih rumit dari itu.

"Whaaat? Kenapa harus ngisi beginian?" balas Amri.

"Kalau gak mau, ya gak usah. Semua menjadi gampang bagiku karena tinggal Raffa yang kupilih," balas Dara, santai.

"Ok ... ok ... Aku akan mengisinya. Tolong singkirkan Raffa dari pilihanmu." Jawab Amri cepat. Dara memilih untuk tak meresponsnya.

Untuk Raffa, Dara mengirimkan form biodata lewat email kampus yang biasa ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Raffa. Menulis kalimat yang mirip dengan apa yang disampaikannya kepada Amri.

Tanpa menunggu lama, ada email balasan yang masuk:

"Sure, no worries. I will fill it and send it back to you as soon as possible. Tentu saja. Aku akan mengisinya dan mengirimkannya kembali kepadamu secepatnya"

Dara tersenyum membacanya. Dibanding Amri, Raffa memang tidak banyak tingkah. Raffa yang berumur 8 tahun lebih tua dari Dara memang matang secara karakter dibanding Amri yang lebih muda darinya. Amri baru berusia 26 tahun sedangkan Dara setahun lebih muda dari Amri.

Setelah penyusunan biodata, Dara akan bertemu dengan keduanya untuk melakukan "wawancara". Dibanding perempuan lain, Dara memang bukan tipe perasa. Logikanya lebih kuat dibanding perasaannya. Ia sangat memahami, memilih pasangan hidup bukan hanya tentang perasaan suka atau tak suka, cinta atau tak cinta, harus ada kejelasan tentang jalan hidup panjang yang akan ditempuh bersama. Dara sudah menyusun pertanyaan-pertanyaan penting yang akan ditanyakan kepada keduanya. Tentang rencana mereka setelah menikah sebagaimana yang tertulis di biodata, juga yang paling utama bagaimana keluarga keduanya menerima Dara dengan latar belakang orang tua yang tidak jelas.

***

Browns Bristol Restaurant, Februari 2019

Dara sedang duduk tenang di ujung utara restoran Browns menanti dua orang yang akan ditemuinya. Browns yang berlokasi di Queens Road dan terpisah dua gedung dari Wills Memorial Building memang menjadi pilihan paling tepat bagi karyawan dan mahasiswa University of Bristol untuk menikmati makan siang. Pilar-pilar tinggi berwarna putih dengan lampu penuh ornamen berjuntai menghiasi interior restoran yang megah. Meja-meja disusun rapi dari arah pintu masuk hingga ujung utara dengan cadar berwarna putih polos bersih. Setiap meja berisi perlengkapan makanan lengkap yang siap digunakan ketika menu datang. Tidak banyak orang yang memenuhi restoran ini selain beberapa kursi yang diduduki oleh dua atau tiga orang yang sedang menikmati makan siang lebih awal dari biasanya.

(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang