(19) IKATAN SUCI

2.8K 160 2
                                    

Jodoh tak mungkin tertukar. Jadi jangan ngurusin jodoh orang lain bertahun-tahun lewat ikatan pacaran yang tak jelas jalan ceritanya. - Ario Muhammad 

****

Menjaga keutuhan pernikahan adalah ikhtiar panjang dalam waktu yang lama. Ada pengorbanan melelahkan raga, tangisan yang mengiris jiwa, juga bahagia yang datang tanpa jeda. Pernikahan adalah perjuangan untuk mengalahkan ego, menaklukkan kemarahan, membungkam kebencian, dan merawat cinta terus menerus meskipun cobaan datang setiap waktu. Amri tahu, kehadiran Putri dan Ibu Noura yang baru saja merusak pertemuan Dara dengan ayahnya adalah tantangan pertama yang harus ia lalui. Ini adalah episode pertama dari sekian banyak pengorbanan yang akan dihadapinya selama membangun mahligai cinta bersama Dara.

"Masuk, Dara. Tidak usah pedulikan mereka," ucap Amri tenang. Ia enggan memandang Ibu Noura yang masih menatap mereka sinis. Sultan Ismail – yang tak peduli dengan kehadiran Ibu Noura dan Putri – sudah melengang masuk ke dalam istana.

"What's wrong?" Raffa berbisik pelan kepada Dara yang kini sudah berada di sisinya.

"Dia perempuan yang dijodohkan dengan Amri oleh istri kedua Sultan Ismail," Dara membalas Raffa pelan. Raffa yang kaget mendengarnya mencoba untuk tenang.

Ketiganya kemudian masuk ke dalam ruang tamu istana yang megah. Kursi-kursi besar dengan ornamen berwarna emas dan megah terhampar indah di ruang tamu istana yang luas. Sultan Ismail duduk di kursi lebar yang berada di ujung timur, sedang Dara, Amri, dan Raffa berada di bagian kiri Sultan Ismail. Amri duduk bersisian dengan Raffa sedangkan Dara mengambil tempat tepat di samping kiri Raffa. Di hadapan mereka, kedua pasangan yang tadi menyambut Dara dan Amri telah duduk santai.

"Mereka adalah bibiku, Tunku Jihan dan suaminya, Sultan Abdullah" ucap Amri menjelaskan. Dara menatap mereka, sopan. Sebelum bertemu dengan keluarga Amri, Dara sudah diberi pengantar tentang keluarga besar ayahnya. Ayahnya memiliki tiga saudara lain yang kesemuanya adalah perempuan. Bibi mereka yang duduk di hadapan Dara adalah Tunku Jihan Aminah, adik bungsu Sultan Ismail. Dua bibi Amri yang lain saat ini sedang berada di luar negeri. Adik perempuan kedua Sultan Ismail sedang berada di Singapura, sedang kakak Tunku Jihan saat ini berada di Australia.

"Salam kenal, Dara," Tunku Jihan membuka suara.

"Salam kenal, Tunku Jihan," balas Dara.

Ibu Noura yang duduk di sebelah Tunku Jihan masih memandang tak suka Dara dan Raffa. Di sebelahnya duduk Putri yang tak nyaman dengan situasi yang mereka hadapi.

"Ayah ... " Sahut Amri. "Ini adalah Dara. Calon istri Amri, yang Amri cintai sepenuh jiwa."

Sultan Ismail terlihat tenang. Beliau tak mau tergesa-gesa menjawab pernyataan Amri.

"Kamu kenapa tidak pernah memberi kabar kepada Ayah sebulan terakhir?" Bukannya membalas pernyataan Amri, Sultan Ismail mengajukan protes.

"Maafkan Amri, Ayah. Amri menghabiskan waktu di Edinburgh, memperbaiki hafalan 10 juz Quran Amri bersama Imam Edinburgh Central Mosque sekaligus memantau restoran Asian Cuisine di sana. Ada beberapa toko milik Ayah di Edinburgh yang juga sempat kukunjungi," balas Amri tenang.

"Tapi kenapa tak menghubungi Ayah sama sekali?" Sultan Ismail kembali bertanya.

"Amri sedang kalut setelah gagal menikah dengan Dara. Salah satu penyebabnya karena ayah mengizinkan Ibu untuk menjodohkanku dengan Putri," tukas Amri tak mau tahu dengan kemarahan Ibu Noura.

"Kamu tidak mau menikah dengan Putri?" Ibu Noura bersuara.

"Tidak. Sudah Amri katakan. Aku tidak mau menikah dengannya," balas Amri tegas.

(TAMAT) ISLAMMU ADALAH MAHARKU - VERSI INGGRIS - Telah TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang