Adrian merasa kesal dan malu, karena dirinya harus berdebat dengan anak kecil tadi, membuat harga dirinya jatuh seketika di depan para pegawainya.
"Anda tidak apa-apa pak?" Ucap pak Mukti, salah satu pegawai Adrian.
"Saya baik-baik saja." Ucap Adrian dengan nada datar seperti biasa.
At CAT Inc. Office
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Adi ini dokumen tolong berikan ke sekretasris saya." Ucap Adrian kepada asisten pribadinya.
"Baik, pak."
Setelah melihat asisten pribadinya keluar dari ruangannya, Adrian berdiri dan melenggang menuju kamar pribadinya yang ada di ruangan kantornya itu.
"Gara-gara gadis tadi, pakaianku jadi kotor semua." Ucap Adrian sambil melepaskan pakaiannya yang kotor karena jatuh mengenaskan di pinggir jalan tadi pagi.
"Sepertinya anda sedang tidak dalam mood yang baik, kalau begitu saya putarkan sebuah lagu." Tiba-tiba muncul suara datar yang membuat Adrian sedikit terkejut.
"Bikin kaget aja, tidak usah google, nanti gue ketiduran kayak waktu itu, lagi." Ucap Adrian kepada Google Home Assistantnya, menjadi seorang CEO memang melelahkan bagi Adrian, baginya jabatannya ini sama saja dengan menyerahkan seluruh hati dan pikirannya pada pekerjaan, itulah kenapa dia memasang google home assistant, agar dia tidak merasa sendiri kesepian ditengah rasa capeknya setelah bekerja.
"Saya tidak akan memutarkan lagu untuk anda, dan maaf telah mengangetkan anda." Suara google kembali terdengar. Dan Adrian tidak menyahutinya lagi.
Selesai berganti baju, Adrian kembali ke meja kerjanya yang terdapat di luar kamar pribadinya. Baru saja keluar dari kamar pribadinya, Milen sekretarisnya sudah menunggunya berdiri di depan meja kerjanya.
"Ada apa?" Tanya Adrian datar.
"Anda ada jadwal meeting pukul 13.00 pak."
Adrian melihat jam tangannya dan telah menunjukkan pukul 13.00 membuatnya mengeryit tidak suka.
"Kenapa baru memberitahu." Entah pertanyaan atau teguran tajam pasti akan dikeluarkan oleh Adrian untuk pegawainya yang tidak bisa bekerja dengan baik seperti sekretarisnya sekarang.
"Maaf pak, saya sudah berdiri disini sekitar sepuluh menit yang lalu, dan bapak tidak ada, saya berpikir bapak pasti sedang di ruangan pribadi, jadi saya memutuskan untuk menunggu anda, pak." Milen yang awalnya bersikap biasa saja kini sedikit gemetar ketakutan pada atasannya.
"Saya tidak menerima alasan apapun. Panggil Adi suruh dia segera menyusul saya di ruang meeting sekarang!" Ucapan Adrian memang selalu tajam kepada semua karyawannya, hal ini dilakukannya agar karyawannya tidak teledor dan bekerja dengan baik.
"Baik pak." Ucap Milen masih dengan suara bergetar.
Adrian berjalan keluar dari ruangannya menuju ruang meeting, dan terdengar pintu tertutup dengan keras, tanda kemarahan seorang Adrian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.