32 |Quiet And Scary Too

2.6K 358 34
                                    

Vote comment 💞🙏
Udah nungguin nih?
Aku seneng bgt lagu ini hehe🖤

'Diam pergi tanpa adanya jejak'
-jisoo-

Setelah kejadian itu, Jisoo tak pernah melihat Taehyung. Bahkan, satu minggu terakhir, ini Taehyung tak ada mengabari Jisoo. Jisoo merasa hidupnya, ada yang kurang. Oh astaga! Tak penting juga, untuk memikirkan Taehyung. Itulah, yang ada dipikiran Jisoo.

Jisoo menjalankan pekerjaan sebagai Hakim dengan seperti biasa. Ia sudah, tak mempedulikan apapun tentang Taehyung. Tapi, ia masih memikirkan siapa Ayah Taehyung yang tega membunuh Ibunya? Itulah yang akhir akhir ini, memasuki pikiran Jisoo.

"Hakim Kim, ohh.. Ada berita yang sangat mengejutkan..." Ucap Wonwoo yang datang, sembari membawa makan siang nya yang Jisoo juga titip dengan Wonwoo.

"Berita mengejutkan?? Apa itu, Hakim Jeon?"

"Kau tahu? Seorang perempuan, tewas malam kemarin. Dan, meninggal sangat tragis, dan tak wajar" Jisoo, benar benar terkejut.

"Perempuan?? Siapa? Apa kau mengenalnya?" Wonwoo, seperti sedang mengingat wajah perempuan yang ia lihat.

"Hmm... Tidak. Tapi, aku seperti nya pernah melihat wajahnya, Hakim Kim. Tapi dimana yaa--" Wonwoo benar benar lupa.

"Ah! Yaa, aku baru mengingat nya. Gadis pemilik klinik kecantikan, dekat kantor? Yaa, setahu ku, wajahnya sangat mirip. Seingat ku, ia gadis dari Jepang" Jisoo mulai berfikir yang tidak tidak.

"Ha? Kau serius? Hm, sepertinya kau salah lihat Hakim Jeon. Tak mungkin, Minatozaki Sana yang menjadi korban itu" Jisoo tertawa renyah, dan membuat Wonwoo mengangguk.

"Yaa! Siapa gadis itu?? Minatozaki Sana? Aku mendengar nya, semua Hakim membicarakan nya tadi saat aku di lift. Dan orang yang membicarakan kematian nya" Jisoo benar benar terkejut. Ia tak bisa berkata-kata.

"Apa kau bercanda? Oh! Janganlah kau mempercayai kebohongan ini, Hakim Jeon. Itu tidak benar" Hilang nafsu makan Jisoo.

"Jisoo--" Panggilan itu, berasal dari pintu ruangan Jisoo dan juga Wonwoo. Yaa, Disitu ada Sehun yang berdiri dengan wajah Yangs sendu, dan sedih.

"Oh! Pengacara Oh? Ada apa? Kenapa tak, mengabari ku dulu jika ingin bertemu? Aku bisa saja, yang mencari mu ke sana--" Sehun mendekat.

"Bisa, kau ikut aku? Aku ingin bicara banyak. Aku mohon, bisa??" Jisoo terlihat, bingung. Lalu, ia bertanya kepada Wonwoo dengan tatapan. Wonwoo, hanya mengangguk yang berarti mengatakan iya.

"Baiklah" Jisoo langsung mengikuti Sehun untuk keluar dari kantor.

Setelah mereka, berjalan. Sehun mengajak Jisoo, berada di tempat yang sepi. Yaa, mungkin ini pembicaraan yang tak biasa.

"Baiklah, jadi apa yang kau ingin katakan?" Tanya Jisoo, sembari meminum secangkir teh.

"Tolong maafkan, Sana. Aku tahu itu mungkin, untukmu susah. Tapi aku mohon, maafkan sikapnya yang membuat mu benar benar marah Jisoo" Jisoo terdiam, tiba tiba saja Sehun menangis.

"Kenapa bicara Sana tiba tiba?? Kenapa kau menangis, Pengacara Oh?? Apa yang terjadi??" Sehun tak kuasa menahan air mata nya.

Devil With The Purple | kth kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang