Vote comment 💞🙏
Playlist:
Tika Pagraky -sayang beli-
(Ini lagu Bali yaa, rekomen bgt hehe)Hai haii❤️
Terimakasih banyak sudah ikutan vote vsoo story. Finally aku seneng bgt dari comment kalian semua. Karna kalian juga aku masih nulis sampe sekarang. Terimakasih pesan dan dukungannya.Don't be siders guys
•••
"Aku mengharapkan kau selalu bahagia, dan hidup lebih baik"
-jisoo----------
Awan mendung, mengelilingi Seoul. Seperti, hujan akan tiba. Hari ini, Jisoo sama sekali tak melihat Taehyung sedari pagi. Ia pun, hanya melihat Bibi Nam dan beberapa pelayan dan supir di rumah milik Taehyung ini. Lalu, dimana pemilik rumah ini??
Jisoo, pikir Taehyung sedang bekerja. Tapi tumben sekali, Taehyung tidak memberi tahu jika ia berangkat bekerja. Jisoo juga, sempat menanyakan kemana perginya Taehyung kepada Bibi Nam. Dan ia pun tak tahu.
Hari juga semakin, siang. Jisoo juga bingung, harus bagaimana. Ia begitu bosan dengan berkeliling rumah ini.
Brukk!!
Saat ia, ingin kembali ke kamar. Ia mendengar suara, barang barang jatuh tak jauh dari kamar nya. Jisoo yang mendengar, terkejut ia pun langsung menyusul pergi ke arah suara.
Saat ia sampai, Jisoo terkejut karna banyak sekali buku-buku yang terjatuh dari meja kantor Taehyung. Jisoo yang melihat Bibi Nam kesusahan mengambil buku buku itu, ikut membantu.
"Apa yang terjadi, Bibi Nam?? Kenapa Berkas dan buku Taehyung bisa terjatuh?" Tanya Jisoo sembari mengumpulkan buku dan berkas yang entah Jisoo tak tahu.
"Nona Kim, maafkan aku... Aku baru saja ingin, merapikan meja kerjanya. Tetapi, kepala ku pusing jadi pengelihatan ku buram, dan tak sengaja menjatuhkan barang barang Tuan Muda" Ucap Bibi Nam, sendu.
"Astaga, Bibi Nam. Kenapa kau masih memaksakan diri untuk bekerja?? Kenapa kau tidak bilang, jika kau kurang sehat? Baiklah, sekarang kau istirahat saja Bibi. Biar aku yang rapikan" Jisoo membantu, Bibi Nam untuk berdiri.
"Tapi, Nonaa. Aku harus menyelesaikan peker--"
"Sudah, Bibi... Kau tidak akan dimarahi Taehyung, karna aku yang menyelesaikan pekerjaan mu. Tenang, saja. Jika Taehyung sudah pulang, akan ku katakan jika kau kurang enak badan" Bibi Nam, tersenyum dan mengangguk.
"Terimakasih, Nona Kim. Apa saya boleh pergi, dan istirahat??" Jisoo tersenyum dan mengangguk.
"Terimakasih, Nona Kim. Saya permisi" Bibi Nam, langsung pergi meninggalkan tempat kerja Taehyung.
Setelah, itu Jisoo langsung saja kembali mengambil buku buku dan berkas yang berserakan, di lantai. Ia cepat cepat, merapikan barang barang yang jatuh dan mengembalikan pada tempatnya. Saat ia menaruh buku terakhir, Jisoo tak sengaja melihat ada surat yang terselip diantara buku itu.
Karna, ia sangat penasaran. Jisoo akhirnya mengambil surat itu dan menaruh buku itu di atas meja Taehyung. Ia membuka surat yang terlihat masih baru, dan perlahan membacanya.
Malam yang indah...
Aku melihat seorang gadis, tersenyum di gelapnya malam
Kim Jisoo..
Aku bahagia, melihat nya bahagia. Tapi aku sungguh takut...
Aku mencintai nyaa...
Sungguh! Aku tidak berbohong. Tapi aku tidak bisa terus membohongi rasa bersalah ku padanya
Terimakasih, sudah menjadi bagian dari hidup ku
Kau selalu ada didalam pikiran dan hatiku
Maaf, aku belum bisa membuat mu bahagia dan selalu mengekang dirimu
Sampai saat ini, aku takut. Takut untuk melihat wajah mu kembali
Aku pergi...
Semoga kau bahagia, jauh dan lebih baik saat aku tidak bersama mu lagi
Jangan sedih, sayang...
Aku hanya ingin kau bahagiaAku mencintaimu, Jisoo...
Taehyung
Tes! Tes!
Air matanya, keluar begitu saja. Ia sungguh, tak kuat membaca surat ini. Apa apaan ini?! Jadi, Taehyung sungguh pergi? Jisoo bahkan tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya dan menangis dengan kerasnya.
"Taehyung... Kenapa kau pergi? Hiks! Aku-- aku takut, Taee. Aku takut, jika kau pergi meninggalkan ku sendiri" Jisoo sudah duduk dan tak kuasa menahan air matanya.
"Kenapa kau pergi? Aku bahkan, tidak bahagia kau jauh dariku! Taehyung! Kau dimana?? Kenapa kau meninggalkanku sendiri hiks!" Jisoo sudah memejamkan matanya, menangis dengan kencangnya.
"Aku mencintaimu Taehyung! Aku-- aku tak kuat lagi" Seorang pelayan datang menghampiri Jisoo yang terlihat duduk dan menangis dengan kencangnya.
"Nonaa Kim?! Apa yang kau lakukan disini??" Tanya seorang pelayan, yang membantu Jisoo untuk bangun.
"Shin Hye, aku-- aku ingin pergi, bertemu Taehyung.. aku ingin mencari nya" Lirih Jisoo pelan, tapi masih bisa di dengar.
"Nonaa, Tuan sedang pergi bekerja. Nanti ia akan kembali, Nona" Jisoo menggelengkan kepalanya cepat.
"Tidak! Taehyung tidak akan pulang, Shin Hye! Ia pergi! Ia pergi meninggalkan ku disini. Aku takut sendiri, Shin Hye! Taehyung teganya pergi meninggalkan ku. Hiks!"
"Nonaaa. Tenanglah, Tuan pasti kembali"
"Aku tak menyangka, Taehyung juga berbohong kepada kalian. Ia pergi, meninggalkan ku dan kalian semua disini. Taehyung pergi, Shin Hye! Aku membenci nyaa!!"
"Nona Kim. Tuan tidak akan pergi meninggalkan mu. Aku percaya itu"
"Kepercayaan ku sudah hilang saat ini. Lalu untuk apa Taehyung berbohong, jika ia akan kembali kesini??"
"Aku percaya kepada Tuan Kim, Nona. Sungguh, percayalah padaku. Tuan Kim adalah pria yang baik, aku tahu ia sangat mencintai mu Nona" Jisoo menggelengkan kepalanya.
"Lalu, untuk apa ia pergi jika ia mencintai ku Shin Hye! Untuk apa?! Aku sungguh tidak mengerti, jalan pikiran Taehyung"
"Maafkan, aku tidak bisa membantu mu Nonaa"
"Sudahlah... Semua sudah pergi dariku. Orang yang ku sayang, keluarga, teman... Bahkan Taehyung pun meninggalkan aku disaat aku sangat membutuhkan dirinya"
"Aku lelah... Sudah cukup, semua permainan bodoh ini. Aku sangat lelah! Aku tidak tahu, harus kemana lagi! Semua sudah pergi meninggalkan ku! Lebih baik, akupun juga pergi seperti Sana, Seokjin, Sehun Sunbae saja..."
"Aku mohon, Taehyung. Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri lagi. Aku takut.." Ucap Jisoo dalam hati.
"Nonaa, maafkan aku..."
Tbc.
Vote comment juga jangan lupa 🙏💞
Makasih semuanya 💜
Sudah nungguin kahh??
Siapa yg udah gak sabar tamat?? Atau gak sabar buat Vsoo new Story?
Hehehe 🖤
Babayy 🌹Shivrann.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil With The Purple | kth kjs
Fanfiction[END] Aku hanya bisa pasrah dengan semua yang terjadi. Aku tak tahu harus kemana, aku... entah apa yang akan terjadi denganku. Maafkan aku, bila aku tak mengatakannya kepadamu. Benar benar salah mengerti! Aku benar benar takut kegelapan. "Jangan tin...