18 |Guilty Feeling

3.1K 392 24
                                    

Vote comment 💞🙏

Sebelumnya, makasih buat semuanya 💜. Maaf juga, baru apdet, semoga suka🙏.

Jika kau ingin berlari
Jangan lupa mengajakku
Aku juga tertekan
Dan ingin pergi dari sini

Devil With The Purple

Author POV

Taehyung mengajak Jisoo jauh dari Seoul, yaa ia mengajaknya pergi ke suatu tempat, yang belum pernah Jisoo kunjungi. Taehyung masih marah, Jisoo bingung, apakah ia melakukan kesalahan?

"Taehyung, kenapa kau mengajakku kesini? Ini Busan, dan kau tahu Seoul dan Busan tidak dekat" Taehyung sama sekali tak menjawab.

"Jisoo..." Taehyung masih menatap langit, malam. Dengan, wajah yang dingin dan marah.

"Taehyung, kenapa kau memperlakukan Sehun Sunbae, seperti itu? Aku merasa--" Taehyung menatap mata Jisoo lekat.

"Apa kau tahu perasaan ku? Kau tahu bagaimana, perasaan ku hm?" Jisoo tak mengerti, dengan raut wajah yang bingung.

"Bisa kau jelaskan? Aku sama sekali tak mengerti" Taehyung mendecak, lalu menarik Jisoo lebih dekat.

"Kau masih belum paham? Apa aku harus melakukan ini, agar kau paham?" Jisoo, menaikan alis kirinya, dan Taehyung.

"Taehyung kau--" Taehyung menarik dagu Jisoo, dan mencium bibir Jisoo, dengan kagetnya Jisoo berusaha menjauhkan Taehyung, tetapi Taehyung menolak.

Taehyung membuka matanya, dan mengusap pipi Jisoo, dan kembali mengecup keningnya.

"Taehyung, kenapa kau menciumku!? Kau sangat keterlaluan! Dimana etikamu Taehyung? Apa kau mengajakku, kemari hanya untuk ini?" Yaa, Jisoo marah.  Taehyung dengan tiba tiba nya, mencium Jisoo tanpa, memberi tahu nya.

"Jisoo, aku cemburu. Kau dekat dengan Pengacara Oh. Aku sangat marah, Jisoo" Jisoo terdiam. Ia kaget mendengar itu.

"Lalu? Apa hubungannya denganku Taehyung?" Taehyung terkekeh kecil.

Taehyung mendekat, dan Jisoo mundur perlahan. "Apa aku harus mencium mu, lagi agar kau mengerti?"

"Tidak! Jangan mendekat, atau aku akan--" Taehyung tersenyum tipis.

"Akan apa? Marah? Aku tak peduli" Ekspresi Taehyung, membuat Jisoo kesal.

Taehyung menarik kedua tangan Jisoo lembut, dan menatap Jisoo dengan senyuman, Jisoo merasa sangat, tertekan, dan ingin menjauh.

"Jisoo... Saat aku bertemu denganmu. Aku sangat tertarik. Kau seperti magnet" Taehyung mengelus rambut Jisoo lembut.

"Taehyung, kau--"

"Saat kau, tersenyum aku ikut tersenyum. Saat kau sedih,aku merasa marah Jisoo"

"Kenapa?" Taehyung memeluk Jisoo dengan erat.

"Entahlah, aku tak mengerti. Aku hanya ingin, kau bahagia"

"Bersama ku" Taehyung kembali mencium Jisoo, dan Jisoo pun terbawa suasana, dan memejamkan matanya perlahan.

"Tapi maaf. Aku tak bisa bersamamu" Jisoo membuka matanya.

"Akan lebih baik, kau menjauh dariku. Karna, aku bukanlah laki laki yang pantas untuk mu"

"Apa yang kau maksud?"

"Kau akan mengerti nanti" Jisoo menangis, yaa entah kenapa. Rasanya, hatinya, baru saja tertancap jarum, sangat perih.

"Ibuku sangat suka bintang. Aku selalu datang, kemari bersama Ibuku, Jisoo" Jisoo berusaha tak menangis.

"Kenapa? A-aapa istimewa nya kau, datang kemari?" Tanya Jisoo, membuat Taehyung terkekeh.

"Hm? Ibuku selalu membawakan aku bento, saat aku pergi kesini. Udaranya sangat sejuk, membuat nya bahagia" Taehyung lagi lagi tersenyum aneh.

"Taehyung kenapa kau bilang, ingin aku bersamamu. Tetapi, kau tak bisa bersamaku?" Taehyung hanya diam.

"Kau akan mengerti nanti"

"Bisa kau langsung ke intinya? Aku sangat kesal, kau bermain teka teki dengan ku" Taehyung mengambil tangan kiri Jisoo, dan menggenggamnya.

"Tidak. Aku tidak bisa, kau hanya bisa tau dengan mencarinya sendiri" Jisoo kesal.

"Kau memang jahat!"

"Yaa, dan kau baru sadar. Aku tidak pernah baik dengan orang" Jisoo melepaskan genggaman nya.

"Tidak denganmu Jisoo. Aku mencintaimu, saat aku pertama bertemu"

"Tetapi aku hanya bisa mengungkap kannya saat ini" Jisoo sungguh bingung dengan semua perkataan Taehyung, yang terlalu membingungkan.

"Seperti yang sudah ku katakan. Aku tak akan bisa bersama mu"

"Karna aku akan menjadikan mu, pionku, untuk mendapatkan keadilan Ibuku Jisoo, kau akan tahu itu nanti" Taehyung tersenyum, dan mengatakan nya dalam hati.

"Ingin, jalan jalan?" Jisoo menggeleng kan kepala nya. Ia sangat lelah, saat ini.

"Tidak, aku ingin pulang Taehyung. Aku sangat lelah" Taehyung mengerti, dan mengajak Jisoo kembali ke mobil.

Keesokan paginya, Jisoo kembali masuk, dan menjalankan tugas nya sebagai seorang Hakim. Tak disangka, Sehun datang mencari nya.

"Selamat pagi, Jisoo" Sehun, datang ke kantor Jisoo. Yaa, Wonwoo belum datang, ke kantor pagi ini.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Sehun, membuat Jisoo tersenyum.

"Aku baik baik saja, Pengacara Oh. Eum, aku minta maaf soal kemarin. Aku sangat, tak enak dengan mu, saat Taehyung menghampiri ku kemarin" Sehun hanya tersenyum, dan memberikan Jisoo Coffee Latte.

"Minumlah, kau terlihat sedikit kurang sehat. Aku mengerti soal kemarin, yaa aku juga ada urusan mendadak saat itu"

"Terimakasih, Pengacara Oh. Dan, apa yang ingin kau sampaikan kemarin?"

"Tidak terlalu penting. Hanya saja... Kau harus berhati-hati, saat bersama Taehyung, hm. Kudengar, ia bukan seseorang yang baik. Jadi, kau harus lebih waspada saja" Jisoo hanya tersenyum, menanggapi soal ini.

"Kenapa kau menjadi seserius ini?? Aku tahu, Taehyung orang yang baik. pengacara Oh, bisa kau membantuku untuk mencari berkas untuk, sidang besok?" Sehun tersenyum.

"Baiklah, aku akan mencarikan nya"

Tbc.

Devil With The Purple

Vote comment juga jangan lupa 🙏💞
Makasih semuanya, Like A Prince masih proses, dan bakal di pub ulang, babay 💜

Shivrann.

Devil With The Purple | kth kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang