Botol berhenti di gue. Dan saat itu gue memilih Truth. Tapi entah bagaimana ceritanya Guanlin dan Encum maksa supaya pilihannya diganti jadi Dare. Gue pun ngalah. Dan mereka berbisik buat ngasih tantangan ke gue.
Untung aja tantangan yang dikasih nggak sejenis sama apa yang dikasih Jihoon buat Daehwi.
Mereka cuma menyuruh gue mendengarkan tiga lagu Korea pake earphone. Dasar, taktik. Penyebar virus.
Tapi jujur, lagunya enak.
1. NCT127 - Cherry Bomb.
2. Ikon - Goodbye Road.
3. Exo - Tempo.
Itu daftar lagu yang gue dengarin semalam. Dan sekarang gue berusaha buat dapetin lagu tersebut dengan men-download-nya.
Omong-omong soal cerita di Wattpad, yang ada Mark Lee, gue udah selesai baca. Tinggal nunggu update.
Selain nyari biodata tentang Mark Lee, gue juga coba buat cari tahu tentang boy group NCT. Di Internet, Facebook, dan Instagram. Karena gue cuma punya itu.
Satu fakta yang gue dapat, ternyata NCT terbagi dari 3 unit. Yaitu: NCT U, NCT127 dan NCT Dream. Ribet sih, ya.
Kenapa harus dibagi-bagi gitu, coba?
Gue juga pusing lihat orang-orangnya.
Mukanya sama semua.
Kembar.
Susah bedain.
Yang gue tahu baru Mark Lee.
Ah, penting banget nggak sih, gue begini?
Ke mana Kokom yang dulu?
Encum nggak boleh tahu.
Dobleh juga.
Semuanya.
Pokoknya harus disembunyiin. Sampai gue sadar dengan perbuatan salah ini.
Ini semua gara-gara Guanlin!
Ngapain sih tuh anak segala ngasih gue foto Mark?
Kan jadi keinget lagi.
Encum juga.
Arghhh. Gue nggak suka K-Pop. Gue harus meyakini itu.
Tapi Mark Lee ganteng banget.
Lihat nih, fotonya sampai gue simpan di dompet. Kalau bisa nanti difotokopi aja biar banyak.
Atau minta sama Guanlin.
Eh tapi nanti dia tahu. Terus ngadu ke Encum!
Jangan sampai!
Diem-diem aja, udah.
"KOKOM NGAPAIN SI LO DI KAMAR? SINI MAKAN BEGO."
Anjir. Encum bacotnya nggak di-filter.
Gue masih di kamar. Dan ini udah jam sembilan pagi. Yang lain udah pada di ruang makan. Alih-alih ngaku kalau mau pipis, tapi malah berujung dengan mandangin foto Mark Lee.
Tok tok.
"Sabar anj—eh Baejin." gue ngegaruk leher belakang pas tahu kalau Baejin yang ngetuk pintu. Dia senyum samar. "Kok nggak makan?" tanyanya.
"Hah? Ini mau makan, kok."
"Nggak sakit, kan?" Baejin megang kening gue.
"Nggak, kok, Bae. Gue sehat," jawab gue. Nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL
FanfictionCie, yang tadinya suka Reggae, langsung jadi pencinta Korea. Apakah ini sebuah kurma?
