Hari yang ditunggu pun tiba. 30 Desember 2018. Hari di mana Baejin dan ketiga temannya siap untuk tampil di kompetisi. Di mana mereka akan menunjukkan hasil dari latihannya selama seminggu. Kekecewaan sudah menanti mereka, atau sebaliknya.
Tidak ada latihan hari ini. Mereka menyimpan tenaganya untuk tampil saja, menghindari keletihan.
Wajah-wajah tegang terpampang jelas. Gerakan tubuh gelisah. Helaan napas pasrah. Dan, kepercayaan diri yang lenyap begitu saja.
Gue pun turut merasakannya. Tegang, khawatir, takut, menjadi satu. Tetapi yang bisa gue lakukan hanya ber-doa dan memberi mereka semangat.
Gelak tawa pun tidak menghadiri mereka. Sunyi. Seolah tak ada yang lucu. Yang ada hanya ketakutan luar biasa.
Jangan bilang ini berlebihan. Untuk ketiga laki-laki yang belum mempunyai pengalaman dalam hal menari tentu saja sangat mengkhawatirkan. Apalagi, mereka hanya berlatih dalam waktu satu minggu.
Guanlin, walaupun bisa dibilang sudah baik dalam hal menari, dan mempunyai pengalaman yang cukup, tetap saja merasakan apa yang dirasakan teman-temannya. Ia seolah demam panggung. Wajahnya pucat pasi. Sedari tadi terus mondar-mandir hanya untuk sekadar membasahi bibir dengan air putih.
Jujur saja, mereka terlihat sangat tampan hari ini. Dengan berbalut jas, seolah mereka adalah seorang CEO, atau bisa dibayangkan kalau mereka ingin melamar di antara ketiga cewek di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.