Bagian 23 : Dulu dan Kini (Spesial IhsanKevin)

2.8K 254 437
                                    

Warning! Bagi pecinta MarVin, yang tidak kuat sama Sad Endingnya MarVin silahkan skip chapter ini! Kalau yang maso tetep pengen baca tapi ga kuat sama SanVin, bisa berenti ditengah! Separuh di awal berisi flashback MarVin dan sisanya akan jadi milik gethek SanVin.

Kevin duduk di sisi ranjangnya, berniat untuk tidur seandainya matanya tak menangkap sebuah kartu nama yang tergeletak di meja nakas samping lampu tidurnya berada. Dia mengambil kartu nama itu kemudian membaca nama yang tertulis di atasnya.

Marcus Fernaldi Gideon

Nama orang yang pernah sangat Kevin cintai, orang yang ingin Kevin genggam tangannya selamanya, orang yang ingin dia jadikan teman menua, cinta pertamanya, belahan jiwanya, suami terkasihnya, pusat hidupnya. Dulu.

Kevin masih ingat dengan jelas semua kenangan yang pernah mereka lewati dulu. Pertama bertemu di court UKM bulutangkis sebagai lawan di semester kedua Kevin kuliah. Saat itu Kevin berpasangan dengan Rian, sedangkan Marcus berpasangan dengan senior mereka. Ketika akhirnya Rian berganti partner dengan Fajar setelah mereka berpacaran dan pasangan Marcus sudah lulus, pelatih di UKM memasangkan mereka.

Dan seperti kisah di sinetron dan FTV remaja yang menjamur, mereka saling menaruh hati karena perhatian satu sama lain yang awalnya untuk kebutuhan kekompakan sebagai partner. Berawal terbawa suasana, mereka berakhir sungguhan menjadi pasangan kekasih.

Bagi orang-orang di sekitar Kevin, Marcus adalah gambaran kekasih sempurna. Apapun keinginan Kevin akan selalu terpenuhi, mengantar jemput tiap hari, makan bersama dan pergi latihan bersama. Sesekali Marcus akan mengirim bunga atau coklat di depan pintu kos Kevin di pagi hari. Tak ada yang bisa mengalahkan bagaimana cara Marcus memanjakan dan mencintai Kevin.

Suatu ketika saat Kevin ulang tahun, Marcus memberikan kejutan yang menggemparkan seluruh penghuni kampus.

Marcus menuntun Kevin berjalan menuju gedung kampusnya yang berlantai 7, sebuah gedung berbentuk U, lalu berhenti di lantai 4. Mereka berhenti tepat di tengah lalu Marcus meminta Kevin melihat di tengah-tengah udara di depannya.

"Lihat ke depan ya Vin, ada kejutan buat kamu," ucap Marcus seraya menjentikkan jarinya.

Sesaat kemudian lampu menyala dan di tengah gedung muncul tulisan 'Happy B'day Kevin, I Love U Forever' yang disusun dengan lampu LED. Suasana gelap tadi membuat Kevin tak menyadari adanya kabel yang membentang lurus dari sisi kanan ke sisi kiri gedung tempatnya berada.

Kevin menangis terharu kemudian menerjang Marcus untuk memeluknya erat.

"Makasih koh, Kevin juga cinta sama Kokoh selamanya."

Marcus membalasnya dengan belaian sayang di rambut dan sebuah kecupan di kening.

"Tapi kejutannya belum selesai lho," tambah Marcus, membuat Kevin mengangkat wajahnya dengan ekspresi bingung.

Marcus kembali menjentikkan jarinya. Hingga muncullah teman-teman mereka keluar dari salah satu kelas dengan troli berisi kue ulang tahun 3 tingkat yang sangat cantik. Mereka tak henti menyanyikan lagu ulang tahun. Rian yang ada diantara mereka memakaikan Kevin dam Marcus topi kerucut pesta seperti yang teman-teman mereka kenakan.

"Ayo make a wish dulu, terus tiup lilinnya," ujar Rian setelah berhasil memasang topi di kepala Kevin. Nyanyian mereka kemudian berganti dengan lagu tiup lilin.

Mendengarnya, Kevin seketika menangkupkan tangannya lalu berdoa.

"Semoga Kevin dan Koh Marcus selalu bahagia seperti hari ini. Amin." batin Kevin lalu meniup lilin di depannya kuat-kuat dibantu Marcus.

Deuxieme Chance -FajRi-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang