Bagian 19 : Tersesat (Spesial RezaAkbar)

2.6K 263 208
                                    

Note : Beberapa part awal adalah adegan Flashback Reza dan Akbar yang akan lebih banyak deskripsi daripada dialog. Jadi siapkan cemilan agar kalian tidak bosan dan berakhir menimpuk kami.

Meski judulnya spesial RezaAkbar tapi yang lain akan tetap muncul saat cerita sampai di present.

Kalau boleh Reza katakan, Akbar sebenarnya adalah cinta pertamanya meski sebelum menyadari perasaannya pada Akbar dia sempat berpacaran dengan beberapa perempuan. Mengenal Akbar sejak SMP, berteman baik dan selalu bersama membuatnya terbiasa ada Akbar di sampingnya. Perasaan sayang terhadap sahabat itu tumbuh begitu saja menjadi cinta, bahkan tanpa Reza sadari. 

Reza masih ingat, dulu dia bisa dengan santai bercerita pada Akbar soal kekasih pertamanya. Mereka baru kelas 3 SMP saat itu. Akbar hanya akan menanggapinya dengan cibiran iri. Dia selalu sibuk belajar karena harus mempertahankan prestasinya sebagai siswa yang mendapatkan beasiswa penuh dari yayasan sekolah.

Namun semuanya terasa berubah saat mereka memasuki kehidupan sebagai mahasiswa. Baru dua bulan mereka mulai kuliah, dan dia baru saja berpisah dengan pacar terakhirnya karena berbeda kampus. Alasannya, Reza tak mau repot menuruti keinginan pacarnya yang meminta bertemu tiap hari. 

Reza dan Akbar yang satu fakultas namun berbeda jurusan, membuat Reza belakangan tak tau banyak keseharian Akbar di kampus. Mereka hanya akan bertemu selepas jam kuliah selesai, tak jarang pulang bersama karena mereka satu kos. Meski rumah Reza di Bandung juga, dia tetap memilih kos agar bisa tinggal bersama Akbar, dengan dalih lebih mudah belajar bersama.

Tiba-tiba suatu hari Akbar menceritakan bahwa ada gadis di kelasnya yang sedang dekat dengannya. Saat itu Reza merasa ada yang memukul dadanya dengan balok kayu. Sakit, namun dia tak tahu apa penyebabnya. Tadinya dia pikir dia hanya takut jika Akbar punya pacar waktu mereka yang sudah sedikit akan makin berkurang lagi. Sehingga dia putuskan untuk mencari pacar baru.

Namun rasa hampa justru menghampirinya saat waktunya dengan Akbar berkurang drastis karena Reza lebih banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya. Sedangkan Akbar jadi makin dekat dengan perempuan teman sekelasnya. Reza merasa semuanya jadi tidak benar.

Dan Puncaknya saat Reza memasuki tahun kedua kuliahnya, dia harus kehilangan seluruh keluarganya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dan kakak perempuannya dalam kesedihan. Reza merasa dunianya menggelap. Dia melihat kakaknya menangis tersedu-sedu di depan makam ayah dan ibunya dengan pandangan dingin. 

Bukan hanya ayah dan ibunya saja yang meninggal. Kakek, Nenek, Paman, Bibi dan dua sepupunya turut menjadi korban. Mereka benar-benar hanya berdua di dunia ini. Meski begitu, Reza sama sekali tak menangis. Dia tak bisa.

Namun saat Akbar datang padanya seusai pemakaman, memeluknya lalu berkata, "Nggak usah sok kuat lo! Kalau sedih nangis aja. Gue nggak suka liat Reza yang begini, jelek."

Melihat Reza masih bergeming, Akbar kemudian membawa kepala Reza ke pundaknya, berbisik lembut, "Reza, Akbar sayang sama Reza. Akbar akan selalu ada buat Reza."

Tangis Reza pecah seketika. Tangannya memeluk tubuh yang lebih kecil darinya dengan erat, seolah takut kehilangan lagi.

"Se-mmuanya pergi," gumam Reza di sela tangisnya.

Akbar hanya mendengarkan sambil mengelus punggung Reza lembut. Akbar meneteskan juga airmatanya namun tak berani bersuara, takut membuat Reza makin kalut.

"Jah-jangan tinggalinnh aku," pinta Reza dalam tangisannya.

"Akbar janji akan selalu ada untuk Reza, Nggak akan ninggalin Reza."

Dan hari itu akhirnya Reza sadar bahwa Akbar adalah segalanya baginya. Perasaannya pada Akbar bukan sekedar sayang pada sahabat. Reza mencintai Akbar lebih dari yang dia pahami selama ini.

Deuxieme Chance -FajRi-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang