Deni berdecak malas ketika melihat gadis seumurannya itu masih kalut dalam tidurnya. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Terlebih lagi, gadis itu tidur dalam posisi tengkurap dengan kepala yang miring ke samping dan mulut yang terbuka. Sungguh membuat Deni menjadi jijik.
"Dina, Cepet bangun!
Udah jam 6 pagi masih belum bangun!""Bangun Dinaa!"
Deni berteriak cukup kencang. Mungkin para tetangga pun akan mendengarnya. Namun tidak untuk Dina, ia tetap kalut dalam tidurnya meskipun Deni berteriak berkali-kali untuk membangunkannya.
"1 menit lagi deh ya."
Dina menjawab lemas disertai mengacungkan satu jari ibunya. Lalu, ia kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut seolah masih ingin tidur.Deni mendesah kasar. Kenapa membangunkan seorang gadis saja susah. Menjengkelkan. Ia kembali menarik selimut itu..
"Lo lupa apa hari ini hari senin, ha?! Gerbang sekolah bakal ditutup lebih awal, bego!" Kini, Deni beralih memukul-mukul pantat Dina.
Dina meringis. Ia menggerak-gerakkan pantatnya menghindari pukulan dari Deni.
"30 detik deh." Dina memohon dengan suara tak jelas.
"Gaada gaada! Lo bangun sekarang apa mau gue tinggal?!"
Dina merasa terancam. Ia segera membuka selimutnya.
"Eh eh jangan dong Den!! Ntar gue nebeng siapa? Ojek kan lumayan mahal."
"Makanya bangun!"
"Iya iya!" Jawab Dina gak kalah keras dengan suara Deni. Membuat Deni mengangkat satu alisnya.
"Mandi lo sana! Bau bandot!" Deni langsung menutup hidungnya dan memasang ekspresi yang terlihat seolah ia benar-benar mencium bau busuk.
"Enak aja lo bilang!" Dina bangun dari tempat tidur dan segera menjitak kepala Deni dengan keras.
Deni mengerang kesakitan. "Aduh! Sakit Dina!"
Setelah mendengar Deni mengerang kesakitan, Dina langsung lari dan masuk ke dalam kamar mandi sebelum kena omelan dari Deni lagi.
"Ck..Dasar kakak sepupu laknat.."
Setelah selesai mandi dan sudah memakai seragamnya, Dina turun ke lantai 1.
Dina menghampiri Karina dan Kirana yang duduk di meja makan.
"Ma, Tan, Deni mana?" Tanya Dina.
"Loh kamu belum berangkat?" Tanya Karina bingung.
"Belum Ma. Deni mana?" Tanya Dina lagi.
"Dia udah berangkat dari tadi Din. Tante kira tadi dia berangkat bareng kamu." Jawab Kirana.
"Apa?! Deni udah berangkat?! Terus Dina nebeng siapa dong?!" Dina kebingungan
Dia melihat ke arah jam tangannya. Jam itu menunjukkan pukul 06.40.
Dina panik. Ia segera naik ke lantai atas dan mengambil tasnya. Lalu, Dina memakai sepatunya asal tanpa ditali.
Dina kembali turun ke lantai bawah dengan langkah cepat. Ia berlari keluar rumah tanpa berpamitan dengan Karina dan Kirana. Ia berniat berlari dari rumah sampai sekolahannya.
Namun, saat Dina berlari keluar rumah, sebuah suara menghentikan langkah kakinya.
"Woy!!"
Dina menengok ke asal suara dan mendapati Deni yang sedang berdiri di samping motor gedhenya dengan helm yang dipegang di pinggangnya.
Mata Dina terbelalak. Ia segera menghampiri Deni.
"Kata Mama sama Tante Kirana lo udah berangkat dari tadi. Kok lo masih disini?" Tanya Dina kebingungan.
Deni memutar kedua bola matanya malas. "Ya menurut lo aja gue ngapain disini."
"Emangnya lo ngapain disini?"
"Nungguin lo!!" Sentak Deni dengan menyodorkan wajahnya lebih dekat dengan wajah Dina.
"Oh."
"Nebeng gak?! Gue tinggal aja lah."
"Eh eh!! Gue nebeng dong."
Deni naik ke motornya dan memakai helmnya. "Naik lo!!"
"Iya iya!! Yang sopan dikit dong sama kakak sepupu!!" Sentak Dina dengan memukul helm Deni.
"Weh!! Lo sama gue tuaan gue ya. Gue lahir 3 bulan lebih awal daripada lo. Inget itu!!" Deni mendorong kepala Dina dengan jari telunjuknya.
"Bodoamat."
Dina naik ke motor Deni. Deni memberinya helm dan Dina segera memakainya.
"Gue mau ngebut! Soalnya udah jam 06.45. Lo mau pegangan apa kagak gue kagak peduli. Lo jengkang ke belakang bukan salah gue."
"Gue pegangan nih!!"
"Kampret!! Ini kenceng banget lu bawa motornya Deniii!!!!!"
Makasih buat yang mau baca. Jangan lupa vote dan komen juga ya☺
Kalau ada banyak typo, kasih tau author yak
27-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPUPU TAPI MENIKAH ||Baekhyun Z.Hera||
Teen Fiction"Loh kok lo malah nyolot sih?! Yang sopan dong sama kakak sepupu." Jawab Dina gak kalah nyolot dari Deni. "Mana ada kakak yang lebih muda dari adeknya?" Deni menaikkan satu alisnya. Dina membeku. "Ya.. Ya mana gue tau. Pokoknya lu harus hormat ke gu...