Iblis di dalam Rumah

488 27 40
                                    

Happy Reading!❤

Matahari pagi sudah datang menyinari bumi. Hari ini adalah hari minggu dan jam juga sudah menunjukkan pukul 10.00. Saat ini, Dina masih dalam posisi badan yang terbaring di kasur dan masih memakai seragam sekolah. Perlahan, ia mulai membuka matanya yang telah tertutup selama berjam-jam. Seiring detik demi detik berlalu, ia mulai tersadar.

Perutnya pun berbunyi sebagai tanda bahwa perutnya kosong dan perlu diisi kembali.

Dina melihat ke sekeliling mencari ponselnya. Ponsel itu berada di meja kecil yang ada di samping kasur. Diambillah ponsel itu dengan perlahan. Lalu, ia mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Den, bawain makan!" -isi pesan dari Dina.

Di saat yang sama, Deni sedang menonton tv di lantai bawah. Saat ia masih fokus menonton, ia merasakan ponselnya bergetar. Saat ia cek ponselnya, ternyata ada satu pesan dari Dina.

"Untung lo lagi sakit Din.." ucap Deni setelah membaca pesan dari Dina.

Lalu, ia membalas pesan dari Dina. "Iya."

Setelah itu, Deni segera berdiri dan pergi meninggalkan rumah untuk membeli makan. Saat ia menutup pintu rumah dari luar, ia ingat kalau tvnya belum ia matikan. Deni kembali masuk ke dalam rumah dan segera mematikan tvnya.

Lalu, Deni kembali pergi meninggalkan rumah. Saat sudah berjalan sekitar 500 meter dari rumah, Deni mengecek saku celananya sambil berjalan untuk memastikan ia membawa uang atau tidak. Dan tentu saja, ia tak membawa uang satu lembar pun.

Deni jadi kesal. "Warung makan udah deket malah lupa bawa duit!" Deni akhirnya harus kembali lagi ke rumah untuk mengambil uang.

Saat Deni sudah sampai di depan rumah, ia mendapati satu mobil yang terparkir tepat di depan rumah. Deni sangat penasaran. Itu bukan mobil milik Karina ataupun Kirana karena mobiknya ada di dalam garasi.

"Apa itu mobil temannya Dina? Apa itu mobil Riko? Atau itu mobil rentenir? Ah gak mungkin, Mama kan gak mungkin ngutang. Apa itu mobil pacarnya Dina? Ah nggak mungkin! Dina kan gak pengen pacaran."

Agar rasa penasarannya itu hilang, Deni masuk ke dalam rumah. Tepat setelah ia membuka pintu, ia melihat beberapa wanita berjajar duduk di sofa ruang tamu. Dan di saat itu juga, wanita-wanita itu menoleh ke arah Deni.

Deni membuka mulutnya lebar tak percaya. Matanya juga terbelalak hebat. Wanita-wanita yang ia lihat saat ini adalah Reni, Rizka, Rara, Liana, Fara, Cindy atau tidak lain mereka adalah sekelompok gadis yang sangat ingin menghancurkan Dina.

Deni pun menghampiri mereka. "Ka! Kalian ngapain disi...." Belum sempat selesai mengucapkan kekesalannya saat ini, ia disela oleh seseorang. "Deni.. ibu pulang!"

Deni mengalihkan pandangannya ke arah suara. Begitu juga dengan Reni dan teman-temannya. Ia sangat kenal suara itu. Benar saja, Kirana dan Karina telah kembali ke rumah setelah pergi selama 2 hari.

Deni berlari ke arah ibunya dan segera memeluknya dengan erat. "Kenapa gak bilang kalo mau pulang hari ini? Kan Deni bisa jemput." ucap Deni, lalu ia melepaskan pelukannya.

"Jemput? Kamu kan gak bisa naik mobil. Kalo kamu jemput pake motor kan gak muat." jawab Kirana sambil tersenyum.

Deni terkekeh. "Oh iya ya Ma.. tapi kan setidaknya bilang gitu ke Deni."

Kirana menangkup wajah putra semata wayangnya itu dan mengelus-elus pipinya. "Kan sengaja biar jadi kejutan."

"Oh ya, Dina mana?" Kali ini, Karina angkat suara.

SEPUPU TAPI MENIKAH ||Baekhyun Z.Hera||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang