Kirana

318 19 17
                                    

Maafkan author yang sudah berminggu-minggu tidak pernah update😭😭😭😭

___________________________________________








2 tahun kemudian....

"Udah siap?" tanya Deni sambil menatap pintu kamar Dina yang masih tertutup dengan raut wajah yang kesalnya. Sudah cukup lama Deni menunggu Dina yang tak kunjung siap. 15 menit berlalu sejak ia menunggu di depan kamar Dina.

"Belumm." teriak Dina dari dalam kamarnya. Dina masih sibuk memakai riasan di wajahnya. Ia memakai riasan tipis agar tampak natural dan tak menjadi bahan guncingan orang-orang di sekitarnya.

"Gue hitung sampe 3, kalo gak keluar, lo gue tinggal. Gue mulai ya....1....2...."

Belum selesai sampai hitungan ke 3, Dina sudah keluar dari kamarnya dengan  terburu-buru sekali. Napasnya juga menjadi tampak sedikit tak teratur. Lalu, Dina menatap sinis ke Deni.

"Lo mah kapan si mau berubah? Dari dulu ngancem gitu-gitu mulu. Dan bodohnya, gue selalu takut sama anceman lu yang gitu-gitu aja." Dina mendengus kesal sambil merapatkan bibirnya.

"Gue kan istiqomah. Gak mudah goyah. Makanya, dari dulu ya itu-itu aja." ucap Deni dengan lagak sombongnya.

"Hidih apaan! Udah ah ayo berangkat! Nanti telat lagi." Dina menarik baju Deni sambil berjalan menuruni tangga menuju ke lantai bawah.

"Dia kan tadi yang lama banget di dalam kamar. Harusnya gue dong yang bilang gitu ke dia. Malah gue yang digituin"  ucap Deni dalam hati sambil terus berjalan menuruni satu per satu anak tangga.

Setelah menuruni beberapa anak tangga, mereka berdua pun langsung ikut bergabung bersama Karina dan Kirana yang tengah duduk sambil memakan beberapa lembar roti tawar di ruang makan. Setelah menyapa Karina dan Kirana, Deni langsung ikut duduk dan mengambil 2 lembar roti untuk ia makan. Begitu pula dengan Dina. Tak lupa, mereka mengolesi salah satu permukaan rotinya dengan selai cokelat. 

Deni menyantap rotinya hanya dalam 2 gigitan saja. Dan setelah roti itu masuk ke dalam mulutnya, Deni meringis gembira karena rasanya yang enak menurutnya. Dina menatap aneh kepada Deni. Ia bahkan harus menggigit roti yang ukurannya lumayan besar itu dalam 5 gigitan, sedangkan sepupunya itu mampu menghabiskannya hanya dalam 2 gigitan saja.

"Rakus amat sih!" ucap Dina sambil berpura-pura menikmati rotinya.

"Bodo amat! Yang penting gue kenyang!" jawab Deni sambil menoleh sebentar ke arah Dina. Lalu, ia kembali mengambil 2 lembar roti dan mengolesinya dengan selai.

Setelah selesai sarapan, Dina dan Deni beranjak dari kursinya. Mereka harus segera berangkat ke kampus. Ini adalah hari pertama mereka masuk setelah sah menjadi mahasiswa dan sudah menjalani ospek selama beberapa hari. Sebelum itu, mereka berpamitan terlebih dahulu kepada Karina dan Kirana. Baru setelah itu, mereka berdua pergi bersama.

"Hati-hati di jalan, jangan ugal-ugalan." pesan Kirana.

"Tuh dengerin!" sahut Dina.

"Iya iya bawel!"



¤¤
Sesampainya di kampus, Deni langsung memarkirkan motornya. Canggung rasanya ketika banyak seniornya yang berlalu lalang di sekitarnya. Deni hanya bisa diam tanpa menyapa seniornya. Begitu pula dengan Dina, ia pun merasa canggung dan tak nyaman.

Lalu, mereka berdua pergi bersama ke kelas mereka masing-masing. Bisa dibilang, ini pertama kalinya mereka berada di kelas yang berbeda karena mereka juga memilih jurusan yang berbeda. Karina dan Kirana juga kali ini tak memaksa mereka untuk satu kelas lagi.

SEPUPU TAPI MENIKAH ||Baekhyun Z.Hera||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang