LS : 2

3.8K 635 201
                                    


Sehun memijat keningnya sesampainya mereka di rumah. Rasanya dadanya bergemuruh karena kesal dengan pesan Wonwoo padanya. Dijodohkan katanya? DIJODOHKAN?! Memangnya ini tahun berapa mereka masih menjodohkan anak seperti ini? Sehun bukan bocah ingusan yang masih perlu bimbingan mencari teman hidup, kan?

Ia sudah berumur dua puluh enam tahun, yang itu berarti, ia sudah cukup bisa bahkan sangat bisa menemukan pendamping hidup yang tepat untuknya. Lagi pula yang akan menikah dia, bukan orang tuanya. Jika memang ayah ibunya menyukai Irene, mereka saja yang menikah, jangan Sehun.

Ia kesal. Ini kali pertama ayah dan ibunya mau menjodohkannya, biasanya hanya acara makan malam saja dan tidak ada tujuan tertentu. Tapi malam ini membuat Sehun rasanya sakit kepala. Memikirkan perjodohan laknat ini membuatnya begitu kesal sampai ingin memukul sesuatu.

"Sialan!" umpatnya sembari menjatuhkan diri ke atas ranjang king size-nya.

Ia mengacak kasar rambutnya tanda frustasi. Ini pertama kali dalam hidupnya ia sangat kesal dengan orang tuanya sendiri. Memang, padahal makan malam tadi tidak membahas pernikahan atau pun pertunangan. Melainkan mereka hanya duduk dan mendengar ocehan dari para orang tua. Namun sama saja jika pada dasarnya tujuan makan malam itu untuk mempertemukan Irene dan Sehun.

Ini tidak benar.

"Apa aku harus mengenalkan Sojung pada, appa dan eomma?" ucap Sehun bermonolog sambil memandang ke langit-langit kamarnya.

"Ya, mungkin saja saat appa dan eomma melihat Soojung, mereka bisa berubah pikiran." Sehun mengangguk tersenyum.

Setidaknya, biarkanlah Sehun berpikiran seperti ini untuk menyenangkan hatinya sendiri.

Wonwoo memainkan playstation di ruang tamu seorang diri. Meski sebenarnya ia sudah kuliah seperti ini, namun kelakuannya terkadang terlihat seperti seorang bocah. Untungnya ini hari minggu, jadi Wonwoo libur kuliah dan bisa sepuasnya bermain hari ini.

Namun kegiatannya ternyata harus terhenti sebentar saat melihat Baekhyun datang dan menghampirinya. Wonwoo sebenarnya tidak terlalu peduli, toh Baekhyun akan mencari Sehun, kan?

"Wonwoo, di mana Sehun?" tanya pria Byun itu dengan ramah. Sebenarnya, Baekhyun sudah tahu di mana Sehun jika bukan di kamarnya. Namun, karena ia tahu Wonwoo adalah pria yang irit bicara sama seperti Sehun, pula Baekhyun tidak terlalu akrab dengan Wonwoo, Baekhyun ingin menjalin keakraban dengan adik Sehun itu.

"Langsung saja ke kamarnya," ucap Wonwoo sedikit tak acuh pada Baekhyun. Dan pria Byun itu terkekeh pelan saat tebakannya dengan jawaban Wonwoo tepat sasaran.

Seperti dugaannya, Wonwoo akan menjawab seperti itu tanpa menatap lawan bicaranya. Namun Baekhyun tidak kehabisan akal, ia tetap mengajak Wonwoo bicara sebelum menuju ke kamar Sehun.

Baekhyun pun mengambil tepat di belakang Wonwoo dan menatap kegiatan Wonwoo yang sedang bermain. Rasanya penasaran apa yang anak muda sukai dari permainan ini. Jujur saja, Baekhyun tidak terlalu menyukai game seperti ini karena waktunya habis untuk belajar, belajar dan belajar.

"Apa ini menyenangkan?" tanya Baekhyun.

"Lebih menyenangkan dari pada berbicara dengan Sehun," kata Wonwoo tanpa dosa membuat Baekhyun hanya bisa mengangguk paham. Well, setidaknya ia sudah berusaha.

Wonwoo mem-pause sebentar game-nya lalu menatap Baekhyun dengan wajah datar. Kemudian berucap lagi. "Kenapa hyung berbicara denganku?"

• Love Scenario   ✔ | Sudah Diterbitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang