"Ini tehmu."
Taehyung mengambil secangkir teh yang baru saja Irene buat. "Gomawo."
Irene lalu duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Taehyung. "Kau mau tidak kalau nanti kita makan siang bersama?"
Taehyung yang sedang mengunyah rotinya menatap Irene. "Makan siang?"
"Iya."
"Baiklah. Kau mau makan siang dimana?"
"Kau yang pilih saja tempatnya. Kalau aku yang pilih nanti kau tidak suka makanannya."
"Baiklah, nanti aku akan menyuruh Yeri untuk menjemputmu."
"Kenapa bukan Minho?"
"Dia sedang menangani proyek."
"Baiklah."
***
"Selamat pagi."
Ketiga Kim bersaudara yang sedang membicarakan pekerjaan di ruangan milik Seokjin menoleh bersamaan saat sebuah suara terdengar dan pintu ruangan Seokjin terbuka.
"Eunha?!" Namjoon bersuara.
Dan Seokjin yang masih terkejut langsung menatap Taehyung yang tampak menatap wanita berambut sebahu yang sekarang sedang berjalan menghampiri ketiganya itu tanpa ekspresi.
"Selamat pagi semua. Aku sengaja datang untuk membawakan sarapan untuk kalian."
Taehyung langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu. "Aku akan menyuruh Minho untuk mengambil salinan berkas tadi."
"Iya." Seokjin menganggukkan kepalanya.
"Kau mau kemana oppa?" tanya Eunha yang tidak nyaman dengan sikap dingin Taehyung.
"Aku harus kembali ke ruanganku."
"Tapi aku membawa makanan. Kita bisa makan bersama."
"Aku sudah sarapan di rumah."
Dan Taehyung langsung keluar tanpa mengatakan ataupun menunggu respon apapun lagi.
"Apa Taehyung oppa marah padaku?" tanya Eunha kepada dua orang pria dihadapannya.
"Dia hanya sedang sibuk. Kau tahu bagaimana dia kan?!" jawab Seokjin.
"Iya." Eunha mencoba tersenyum. Meskipun dia tahu kalau anak pertama keluarga Kim itu hanya mencoba untuk membuatnya tetap nyaman dan tidak berpikiran buruk.
***
"Maaf presdir, tadi ada seorang wanita yang meminta anda datang ke restaurant Gold saat makan siang nanti."
Taehyung menatap Yeri. "Siapa?"
"Dia tidak menyebutkan namanya. Tapi dia bilang anda akan langsung tahu siapa dia saat saya menyebutkan nama restoran itu."
Taehyung menghela nafasnya. "Baiklah aku mengerti. Kau bisa keluar."
"Baik presdir."
"Tunggu dulu Kim Yeri!"
"Iya presdir."
"Tolong jemput istriku di perusahaan Aero saat makan siang nanti. Antarkan dia ke restoran Diamond. Setelah itu kau baru makan siang."
"Baik presdir."
Sekitar 30 menit setelah itu, Taehyung menutup laptopnya dan berjalan keluar kantor. Pria itu membawa mobilnya sendiri dan menuju restaurant mewah yang letaknya tidak jauh dari kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFE (COMPLETED) ✔
RomanceApa yang kalian pikirkan jika suami kalian justru digosipkan menjalin hubungan dengan wanita lain? Marah? Kesal? Sayangnya aku tidak seperti itu....