EIGHTEEN

9.4K 844 164
                                    

Irene menatap laki-laki dihadapannya serius. Dia bahkan membiarkan cappucino yang baru dia minum dua tegukan menjadi dingin.

"Tanyakan saja yang ingin noona tahu. Tidak perlu memandangku terus begitu. Noona sudah memandangku lebih dari tiga puluh menit."

"Kau kemana saja selama ini?"

"Aku menyewa kamar di daerah Myeongdong."

"Dari mana kau bisa mendapatkan uang untuk menyewa kamar?"

"Aku bekerja di minimarket saat malam."

"Lalu sekolahmu?"

"Aku sekolah saat pagi dan langsung pergi bekerja saat pulang sekolah."

"Apa kau bisa membayar uang sekolahmu?"

Jinyoung sempat terdiam sebentar. "Aku selalu telat membayar uang sekolah. Sampai saat ini sudah 3 bulan aku terlambat membayar uang sekolah." Jinyoung menatap Irene. "Tapi mereka memberikan keringanan kar'na aku bilang aku sebatang kara."

"Lalu kenapa kau tidak mencariku Jinyoung-ah? Aku ini kakakmu."

"Aku takut kau akan mengusirku. Aku pergi begitu saja saat ayah bangkrut dan meninggal. Aku takut kau menganggapku datang hanya saat aku membutuhkanmu. Apalagi kau sudah menjadi istri Kim Taehyung sekarang, jadi kau pasti tidak akan mau nama baikmu rusak kar'na punya adik sepertiku."

Irene menghampiri Jinyoung dan memeluk adiknya itu. "Kau salah. Aku mencarimu kemana-mana, tapi kau seperti hilang ditelan bumi." Irene memegang kedua pipi adiknya. "Sebaiknya kau tinggal denganku sekarang."

"Tapi bagaimana dengan suamimu?"

"Aku akan meminta izin padanya nanti. Sekarang kau sebaiknya ikut denganku menemuinya."

"Kau yakin dia akan menerimaku?"

"Dia mungkin akan sedikit menyebalkan saat kalian pertama bertemu nanti. Tapi setelah beberapa hari, dia akan bersikap biasa."

"Baiklah, ayo kita bertemu kakak ipar."

Entah kenapa Irene tersenyum saat adiknya memanggil Taehyung dengan sebutan 'kakak ipar', baginya itu terdengar baru tapi juga menyenangkan.

***

Tok tok tok

"Masuk!" Taehyung melihat Yeri yang membuka pintu ruangannya. "Ada apa?"

"Nyonya Kim ada disini presdir. Dia bertanya apa dia bisa menemui anda sebentar."

"Nyonya Kim?"

"Iya presdir, nyonya Kim ada disini."

"Suruh dia masuk."

"Baik presdir."

Irene lalu masuk dan tersenyum saat Taehyung memandangnya. Tapi tatapan Taehyung berubah menjadi bingung saat dia melihat ada seseorang yang mengikuti Irene dari belakang.

"Wae?" tanya Irene yang sekarang sudah duduk dihadapan Taehyung.

"Tumben kau kesini saat tidak ada pekerjaan. Ada sesuatu yang penting?"

Irene tersenyum dan memegang pundak Jinyoung. "Aku ingin mengenalkan dia padamu."

"Dia siapa?"

"Dia adikku, Bae Jinyoung."

"Adikmu?"

"Iya." Irene lalu menatap Jinyoung. "Perkenalkan dirimu."

"Annyeonghaseyo, Bae Jinyoung imnida." Jinyoung tersenyum.

WIFE (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang