TWENTY THREE (END)

6.2K 448 39
                                    

"Apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan?" Irene menatap Taehyung tajam. Wanita itu benar-benar merasa tidak nyaman disini. Tapi Taehyung justru seolah mengulur-ulur waktu agar mereka lebih lama disini tanpa tahu apa yang dirasakan Irene sekarang.

"Apa kau punya kenangan khusus dengan tempat ini?"

Irene menatap Taehyung terkejut. "A...apa maksudmu?" tanya Irene gugup. Tangannya terasa sangat berkeringat sekarang.

"Aku ingat suatu malam aku masuk kedalam sebuah kamar dalam keadaan mabuk berat. Aku tidak ingat dengan jelas apa yang terjadi. Tapi yang sangat aku ingat adalah malam itu ada seorang gadis yang tiba-tiba masuk dan berjalan pelan ke arahku sambil terus memegangi pakaiannya yang sangat terbuka."

Taehyung menatap Irene yang menatap bingung padanya. "Lalu gadis itu duduk disamping kasur yang kutiduri dan memegang tanganku dengan tangannya yang gemetar. Sampai akhirnya aku memaksanya untuk menemani malamku yang panjang. Aku tahu dia takut, aku bisa merasakan ketegangan dari tubuh gadis itu. Tapi entah kenapa aku begitu ingin menghabiskan malamku dengannya saat itu, aku tidak ingin melepaskannya "

Taehyung lalu mendekati Irene. "Tapi pagi hari saat aku terbangun, aku tidak bisa menemukan gadis itu lagi disampingku. Aku menghabiskan sepanjang hidupku setelah malam itu untuk mencari gadis itu kar'na aku tahu aku yang mengambil 'mahkotanya'. Tapi kar'na aku tidak tahu nama dan identitas lain dari gadis itu, dan secara kebetulan CCTV lantai dimana kamar hotelku saat itu sedang dalam perawatan dua hari, usahaku sia-sia."

Irene menatap Taehyung. "Apa tujuanmu menceritakan ini padaku?" tanya Irene. Karena apa yang Taehyung ceritakan justru membuatnya teringat dengan malam menyeramkan yang sangat ingin dia hilangkan dari ingatannya.

Taehyung meminta Irene bangkit dari kursinya lalu menggenggam tangan wanita itu. "Malam itu, gadis itu, gadis yang aku cari-cari selama ini itu..." Taehyung menatap Irene. "sekarang ada dihadapanku."

Mata Irene membulat. Rasa terkejut luat biasa dia rasakan saat ini. "Apa maksudmu?"

"Kau adalah gadis yang kucari selama ini. Gadis yang aku ambil 'mahkotanya' kar'na obat yang pamanku masukkan kedalam minuman milikku." Taehyung berjalan menuju jendela. "Aku mencarimu kemana-mana kar'na aku merasa bersalah. Tapi bagiku kau seperti hilang di telan bumi setelah kejadian itu."

Taehyung kembali menatap Irene. "Lalu tiba-tiba kau muncul kembali dan bersedia menjadi istri kontrakku. Aku selalu merasa ada yang mengikat kita tapi aku tidak tahu itu apa. Sampai akhirnya aku meminta Minho mencari tentang masa lalumu sedetail mungkin."

"Dan bagaimana Minho menemukan semua tentangku pada malam itu?"

"Dia menelusuri jejakmu beberapa jam sebelum kau datang kesini. Dia lalu bertanya ke kamar nomor berapa kau masuk malam itu dan..." Taehyung tersenyum. "Kau masuk kedalam kamarku tepat disaat gadis yang kucari masuk juga kedalam kamarku."

"Kenapa kau yakin jika gadis yang kau temui malam itu adalah aku?" bibir Irene bergetar saat menanyakan itu.

"Ada seorang pegawai hotel yang dibayar oleh pamanku untuk menunjukkan kamarku kepadamu." Taehyung mendekati Irene. "Kau diantar oleh pamanku dan seorang pegawai hotel kan saat masuk kesini?" Irene mengangguk. "Aku mengenal pemilik hotel ini jadi aku bisa menemukan pegawai itu dengan mudah."

Tiba-tiba Irene menangis. "Jadi laki-laki yang aku temui malam itu adalah kau?" Taehyung mengangguk. "Kim Taehyung..." tangis Irene semakin pecah.

Dia terus merutuki dirinya sendiri sejak malam itu. Dia bahkan selalu takut menatap dirinya di cermin karena dia merasa sebagai wanita murahan. Dia selalu berharap suaminya adalah pria pertama yang merebut kesuciannya. Tapi malam itu dia menyerahkannya pada pria yang tidak dikenal karena dia butuh uang untuk pengobatan ibunya.

WIFE (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang