THIRTEEN

6.5K 702 50
                                    

"Jadi?"

"Apanya yang jadi?" tanya Taehyung pada Namjoon yang sekarang sedang menatapnya.

"Bagaimana makan siangmu kemarin dengan Eunha?"

"Kami makan siang lalu kami mengobrol sebentar di balcon dan aku kembali ke kantor."

"Hanya itu?" tanya Namjoon lagi. Karena dia yakin ada sesuatu yang Taehyung sembunyikan.

"Lalu apa yang kau harapkan?" tanya Taehyung balik.

"Aku kira kau akan memeluknya seerat mungkin dan memintanya untuk tidak pergi lagi sambil menangis seperti anak kecil." Taehyung menatap Namjoon tajam. "Apa ada yang salah dengan ucapanku? Apa kau tidak ingat bagaimana kacaunya dirimu saat Eunha pergi saat itu?"

"Aku tidak ingin membahas itu!"

"Kau harus menyelesaikan masalah hatimu sekarang Kim Taehyung!"

"Wae?"

"Kau sudah menikah sekarang. Dan kau harus menentukan pilihanmu. Kau tidak bisa membuat masa depanmu hancur karena kisah masa lalumu."

"Kenapa aku harus memilih? Irene tidak mengenal Eunha. Jadi tidak akan ada masalah."

Namjoon menghela nafasnya. "Irene bukan tidak mengenal Eunha. Tapi belum mengenal dia. Dan saat nanti dia tahu siapa Eunha, apa kau bisa menjelaskan pada istrimu itu siapa Eunha?"

Taehyung kembali menatap layar ponselnya. "Aku hanya perlu bilang padanya jika Eunha adalah mantan kekasihku. Memangnya aku harus bilang apa lagi?"

Namjoon tertawa singkat lalu menatap adiknya itu. "Dan kau pikir dia akan baik-baik saja?"

"Kenapa dia harus tidak baik-baik saja?"

"Sekarang begini. Kalau ada mantan kekasih Irene datang kembali. Apa kau akan merasa nyaman dengan itu?"

Taehyung menghentikan kegiatannya. Pikirannya langsung melayang ke waktu dimana dia tahu jika Mingyu adalah mantan kekasih Irene. Saat itu Taehyung benar-benar merasa kacau. Dia sendiri juga tidak tahu dia kenapa. Satu-satunya yang dia sadari saat itu adalah, dia tidak suka saat pria yang datang dari masa lalu Irene datang kembali ke kehidupan istrinya itu. Dia takut jika Irene akan kembali pada Mingyu dan meninggalkannya begitu saja.

"Sudahlah, aku tidak ingin membahas itu!" Taehyung bangkit dari tempat duduknya. "Aku pergi dulu sebentar. Kau urus dulu pekerjaan kantor!"

"Baiklah."

Dan Taehyung pergi keluar dari ruangannya. Saat di depan pintu, dia berhenti di hadapan Minho.

"Jemput Irene dan antarkan dia ke hotel Diamond!"

"Menjemput ke kantornya presdir?"

"Tidak. Dia ada dirumah. Hari ini dia sedang libur."

"Baik presdir."

Minho menatap kepergian Taehyung bersama dengan Yeri yang berdiri di sampingnya.

"Kau bekerja keras beberapa hari ini oppa."

Minho menatap Yeri. "Tapi aku lelah."

"Apa kau mau aku menggantikanmu menjemput nyonya Kim?"

"Tidak perlu. Aku tidak mau mendapat masalah dengan presdir. Aku masih butuh gaji darinya."

"Baiklah. Semangat oppa!"

"Iya. Semangat!"

***

Taehyung menatap ranjang yang ada dihadapannya. Ranjang yang sampai saat ini masih membuatnya mengingat kejadian dua tahun lalu. Saat dia melihat bercak darah di sprei putih di atas kasur itu. Bercak darah yang dia yakini berasal dari wanita yang dia juga tidak tahu siapa. Karena malam itu Taehyung mabuk berat.

WIFE (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang