NINETEEN

4.7K 559 79
                                    

Ya ampun so HAPPY liat notif dari kalian. Makasih ya buat semuanya, dan ini update yang kalian tunggu :)

***

Irene menatap pria dihadapannya dengan tatapan serius. Dia bahkan melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar di kursi restoran yang sudah dia duduki sejak sepuluh menit yang lalu.

"Jadi, apa kau selama ini memata-mataiku Choi Minho-ssi?"

"Maksud anda nyonya?"

"Aku tahu kau mengerti apa maksudku Minho-ssi."

Minho mengganti posisi duduknya berkali-kali karena merasa tegang.

"Iya nyonya. Presdir memintaku untuk mengawasi anda." ucap Minho akhirnya.

"Apa saja yang sudah dia tahu?"

Minho memandang Irene. "Mungkin semua yang anda tutupi dari presdir, presdir tahu semuanya nyonya."

Irene menatap Minho terkejut. "Jadi dia juga tahu tentang eommaku?" Minho mengangguk.

"Sejak kapan?"

"Sudah lama nyonya. Presdir juga menyuruh direktur Kim Namjoon untuk mengurus semua kebutuhan eomma anda di rumah sakit."

"Semua?"

Minho mengangguk. "Iya, semua nyonya." Minho menatap Irene. "Presdir selalu memastikan rumah sakit memberikan pelayanan yang terbaik untuk eomma anda nyonya."

Irene terdiam. Kim Taehyung benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata. Pria menyebalkan itu lagi-lagi menambahkan nilai tambah dalam dirinya untuk Irene.

Irene lalu menatap Minho. "Jangan katakan pada Taehyung jika aku sudah tahu."

"Baik nyonya."

***

"Kau sudah pulang?" tanya Irene saat melihat Taehyung masuk kedalam kamar.

"Hmm."

Irene mendekati Taehyung. "Suasana hatimu sedang buruk?"

"Aku hanya kelelahan."

"Kau bekerja telalu keras beberapa hari ini. " ucap Irene setelah mengambil jas milik Taehyung dan menyimpannya di kursi.

"Bangunan utama proyek itu harus selesai sebelum akhir tahun. Jadi aku harus banyak lembur agar tidak ada pekerjaan yang salah."

"Tapi kau bisa sakit."

Taehyung menatap Irene. "Kenapa kau tiba-tiba jadi begitu manis?"

Irene menatap Taehyung bingung. "Apanya yang manis? Aku biasa saja."

Taehyung menatap Irene sekali lagi lalu berjalan ke kamar mandi. "Bisa kau buatkan aku kopi? Aku harus lembur malam ini."

"Akan aku buatkan."

"Apa dia melakukan kesalahan? Kenapa dia tidak mengomel hari ini?" gumam Taehyung.

***

"Ayolah Bae Irene. Aku kan temanmu. Jadi tidak masalah kan kalau aku datang kesana."

Irene menatap Wendy untuk kesekian kalinya dan kembali menggelengkan kepalanya.

"Tapi kenapa?"

WIFE (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang