"Karena udah sore, kita lanjut besok, oke?"
"Siap, pelatih!"
Sebelas orang itu membubarkan diri, termasuk si laki-laki bernama Sunwoo Al-Hakim yang kini sibuk mengelap peluh di sekujur tubuhnya.
"Yang pake kaos Kanye West, nengok, dong!"
Merasa terpanggil, laki-laki itu berhenti dan mendapati perempuan berambut panjang di pinggir lapangan.
Sunwoo tak menggubris, ia justru memasukan barang-barangnya ke dalam tas sementara perempuan tadi mendekatinya.
"Gue Chaeyoung, yang tadi pagi."
"Langsung ke inti aja."
Chaeyoung menarik nafas dalam-dalam, seolah menjaga kesabarannya.
"Gue mau ngasih ini sebagai imbalan karena tadi pagi, lo udah nganter gue ke ruang administrasi."
Sunwoo menyipitkan matanya pada kantung plastik yang tampaknya berisi es jeruk. "Udah dimasukin racun, ya?"
"H-hah?" Chaeyoung kelabakan, lebih tepatnya terkejut dengan pertanyaan barusan."Enggak, gila!"
"Yaudah, gue terima."
Sunwoo menyeruput minuman tadi, lalu melongos begitu saja.
"Gue gak sejahat itu! Gak mungkin banget kalau gue mau ngeracun-"
"Iya, gue tau," potong Sunwoo dengan sedikit berteriak karena jaraknya yang lumayan jauh.
"Terima kasih, ya, Kanye West!"
"Sunwoo, bukan Kanye West."
"Ah, iya, terima kasih, Sunwoo!"
Sunwoo melambaikan tangannya dari belakang, kemudian tersenyum kecil.
Kaki panjangnya berhenti melangkah, sama halnya dengan Chaeyoung yang berada di belakangnya.
"Kenapa?"
Sunwoo tersenyum, sebuah ide jahil muncul di otaknya.
"Udah mau malem, perempuan gak baik pulang sendirian."
"Terus, kenapa?" tanya Chaeyoung sembari mengerutkan dahi.
"Gue anter pulang."
—
Sumpah demi apapun, telinga Sunwoo sangat panas mendengar gerutuan Chaeyoung selama perjalanan.
"Chae, hobi lo ngedumel, ya?"
"Seandainya lo ngasih tau kalau kita bakalan jalan kaki, gue gak akan ngedumel begini."
"Lo gak nanya."
"Diem, deh!" Chaeyoung menghentakkan kedua kakinya. "Seharusnya gue naik ojek online aja."
Sunwoo berusaha menahan tawa, ia merasa puas karena berhasil mengerjai gadis itu.
Pemikiran Chaeyoung tidaklah materialistis, melainkan realistis.
Jarak dari sekolah ke rumahnya itu sangat jauh dan jarang ada kendaraan yang berlalu-lalang. Jadi, wajar saja bila ia marah ketika diajak jalan kaki.
"Chae, kata orang, nafas lo bakal berhenti kalau lagi senyum."
"Masa, sih?"
"Coba aja.." Chaeyoung pun tersenyum, membuat Sunwoo terkekeh. "..tapi bohong!"
"Ihhhh!"
"Gue cuma pengen buat lo senyum, abisan ngomel terus."
"Dasar konyol!"
Sunwoo mengibaskan tangannya, seolah mengusir. "Cepetan, masuk ke rumah!"
"Lo nyebelin, tapi terima kasih."
"Lo juga nyebelin, tapi sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfic;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.