Malam Kamis ini tak ada yang spesial. Seperti biasa, Chaeyoung akan membersihkan aquariumnya, lalu menonton film.
"MiLeaaaAAaaA!"
Air matanya terkuras habis setelah menonton film yang diadaptasi dari novel kesayangannya itu.
Sudah ketiga kalinya ia menonton film tersebut, tapi tak pernah ada rasa bosan. Hey, ini bukti kalau film lokal mengalami kemajuan dalam kualitasnya!
"Chaeng!"
"Apa, Pih?"
Papihnya duduk di ujung kasur, kemudian mengelus pucuk kepala anaknya.
"Kamu udah besar, ya? Kalau punya pacar, seharusnya kenalin dulu."
"Hah?"
"Ditungguin pacarmu, cepetan ke bawah."
"Pacar siapa, Pih? Aku aja gak pun-" Mata Chaeyoung membulat. "Anaknya yang gak jelas gitu, bukan, Pih?"
"Selera kamu unik, anaknya lucu! Tadi, dia bawa dua kardus di pundaknya. Katanya, oleh-oleh buat Papih."
Nah, sudah pasti itu Sunwoo!
-
Kaki Chaeyoung menuruni anak tangga dengan cepat, ia tak ingin Sunwoo bertindak lebih parah.
Dilihatnya ke ruang tamu, namun orang yang dicari tak ada.
"Yaanggg!"
Chaeyoung menoleh ke ambang pintu, lalu terkejut bukan main.
Beneran deh, asli! Sunwoo terihat seperti mas-mas yang datang dari kampung, tapi terlihat lebih keren.
Bagaimana tidak? Tangan kirinya menjinjing dua ikat durian dan tangan kanannya ia gunakan untuk menurunkan kardus di pundaknya.
"Ya ampun! Masuk dulu, sini! Kenapa diem aja di depan situ? Papih gak ngasih masuk?"
"Nunggu kamu yang nyuruh."
"Sinting!" cibirnya sambil membawa masuk kardus di tangan Sunwoo. "Ini isi bom atau batu bata? Berat banget!"
"Isinya cinta dan kasih sayang buat kamu, Yangggg!"
Seriusan, bulu kuduk Chaeyoung berdiri seketika.
Kini, keduanya sudah mendaratkan bokong di sofa empuk. Tak ada lagi kerja berat dadakan seperti tadi.
"Tadi ngobrol apa aja sama papih?" tanya Chaeyoung dengan was-was.
"Ditanyain, udah makan atau belum."
"Terus?"
"Ya aku jawab, belum. Kan makananku itu kasih sayang kamu, sedangkan kita baru ketemu hari ini."
"Sunwooo, tau najis gak?"
Si pemuda tertawa, kemudian mengambil kue dari toples di atas meja.
"Eh, laper?"
"Kan aku udah bilang, tadi, belum makan."
"Dasar ngerepotin!" Chaeyoung mengambil ponselnya. "Mamih lagi pergi, mau order online aja?"
"Kamu gak bisa masak, Yaannggg?" Sunwoo menutup mulutnya, dramatis sekali. "Aku bisa masak!"
"Yaudah, masak sendiri!"
"Enggak, ah! Cuma mau pamer doang, hehe."
Kali ini, Chaeyoung mencibir dalam hati. Sunwoo benar-benar definisi manusia konyol yang menyebalkan!
Sementara menunggu makanan, mata Chaeyoung tak lepas dari akun Instagram lambeturah.
Biasa, netizen julid.
"Yang, kamu lagi ngapain sebelum aku dateng?"
"Nonton."
"Judulnya apa? Filmnya udah selesai? Seru, gak? Aku juga mau, dong!" Sunwoo mengguncang tubuh Chaeyoung. "Yyaangggg, akunya jangan dicuekin!!!!"
"Cerewet banget, sih, Sunwoo!"
"Yaudah, aku diem aja kayak batu."
Sunwoo:
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fiksi Penggemar;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.