"Chaeyoung, kita balik duluan, ya! Hyunjin udah di depan sekolah," pamit Heejin.
"Iya. Hati-hati, ya!"
Setelah itu, Heejin berlari ke arah mobil sembari menarik tangan Seungmin yang melambaikan tangannya pada Chaeyoung.
"Kasihan Seungmin," gumamnya.
"Emangnya kenapa?"
Chaeyoung menoleh dan mendapati laki-laki bermata sipit dengan ransel di pundaknya. "Junkyu!" pekiknya.
"Kok belum pulang?"
"Iya, nih. Baru selesai piket."
Junkyu mengangguk, sedangkan Chaeyoung tampak sibuk mencari sesuatu.
"Nyari Sunwoo, ya?" celetuk laki-laki itu, seolah mengetahui isi kepala Chaeyoung. "Dia lagi di gor."
"Loh? Ngapain? Bukannya kelas 12 gak dibolehin ikut ekskul lagi?"
Junkyu mengangkat bahu sembari tersenyum jahil.
"Kalau penasaran, langsung samperin aja."
"Enggak, ah. Urusan gue lebih penting dari seorang Sunwoo."
—
Keringat yang membanjiri seluruh tubuh tujuh orang di atas rumput hijau tak menghentikan aksi mereka, terlebih lagi si mantan kapten.
"Tendang bolanya, Haruto!"
Pemuda yang menggunakan jersey berwarna biru itu mendudukan dirinya, lalu mengelap keringat dengan lap di lehernya.
Dengan seksama, ia perhatikan permainan adik-adik kelasnya sebelum seorang perempuan mengalihkan perhatiannya.
"Istrikuuuu!"
Pemuda itu berlari ke luar gor, tepatnya ke arah seorang gadis yang sedang mengintip.
"Sayangkuuu!"
Gadis itu tak merespon, ia hanya memasang wajah terkejut yang terlihat dibuat-buat.
"Istr—"
"Diem, Sunwoo!"
Chaeyoung menutup wajahnya. Beneran, deh, Sunwoo kerjaannya bikin malu terus. Dari jauh, lari-larian sambil teriak "istriku!"
"Kamu ngapain di sini? Mau nyemangatin aku, ya?" goda Sunwoo.
"Apaan, sih?"
"Ngaku aja, Yaaangg!"
"Jangan terlalu percaya diri, deh! Gue mampir karena mau lihat Haruto."
Hm. Tadi, bilangnya banyak urusan.
"Bukan karena gak sengaja lewat?"
"Iya, gak sengaja."
"Loh? Tadi, katanya mau lihat Haruto?"
Sunwoo menyeringai tatkala mendapati Chaeyoung jadi gelagapan.
"I-iya, gak sengaja lewat. Terus, ngelihat Haruto. Yaudah, mampir."
Di bumi ini, Sunwoo adalah salah satu manusia yang ahli membuat orang lain kesal dan terpancing permainannya.
"Jadi, sekarang mau pulang?"
"Enggak, mau lihat Haruto dulu."
"Haruto mulu, Haruto terus. Akunya kapan, Yaaanggg?" rengek Sunwoo seperti anak kecil.
"Ini lagi proses, Sunwoo. Sabar, ya."
"Hah?"
Chaeyoung menghela nafas, ia menyesal. Ia pikir, Sunwoo bisa langsung mengerti perkataannya.
"Yaaanggggg! Proses apaan, sih? Kamu ikut bayi tabung?"
"Pikir aja sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fiksi Penggemar;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.