"Jadi, namanya Chaeyoung?" Elcedric Nasution, sebut saja Eric, mengetukkan jarinya pada meja. Matanya tak lepas dari percakapan para lelaki di salah satu grup sosial medianya, sesekali juga ia tersenyum.
"Baru dua hari di sini, udah dapet banyak kasih sayang."
"She's so loveable." Regita Yujin mengangguk, setuju dengan perkataan kekasihnya. "Aku berani taruhan, dia bakal jadi kesayangan tiga angkatan.."
"..juga guru," tambah Yujin, mengingat Chaeyoung adalah bagian dari kelas 12 IPA 2 yang terkenal sebagai gudangnya prestasi.
"Dia galak."
Yujin dan Eric menoleh bersamaan, terkejut dengan perkataan Sunwoo.
"Ternyata, lo nyolong start duluan, ya?" goda Yujin, namun tak dijawab oleh Sunwoo.
"Persetan dengan omongan kalian, cewek itu udah gue incer. Awas aja kalau ada yang deketin."
"Sunwoo, jangan mulai cerita lama."
Sunwoo mengangkat bahunya, lalu melambaikan tangan. "Mau nyari hiburan, bosen. Gue cabut duluan, ya!"
—
Pria dengan jabatan guru bimbingan konseling itu memijit pelipis, kepalanya terasa pening setiap menangani oknum berinsial S.A.H ini.
"Saya dengar, kamu berulah lagi."
"Iya."
"Kamu itu senior teratas di sini, apalagi status kamu sebagai ketua ekskul futsal. Gak malu?"
Sunwoo diam saja, tetapi matanya jelalatan, melihat ke seluruh penjuru ruangan.
"Saya bisa aja ngasih hukuman gak masuk selama satu semester, tapi itu malah memperburuk sifat kamu ke depannya."
Pemuda itu berkata, "Bilangin bunda aja, biar nama saya dicoret dari kartu keluarga." sembari mengunyah permen karet.
"Tolong, jangan bawa masalah keluarga kalau kita sedang di sekolah."
"Kalau begitu, tolong jangan ikut campur urusan saya," katanya sembari meninggalkan ruangan tersebut.
—
"Hai, istriku!"
Chaeyoung tak perlu mengangkat kepala tuk mengetahui orang yang menyapanya sebab ia sudah tau dengan jelas, itu pasti Sunwoo.
"Lagi apa?" Sunwoo mendudukkan dirinya di tempat Heejin, tepat di depan bangku Chaeyoung. "Ke kantin, yuk!"
"Gak lihat gue lagi ngapain?"
Sunwoo menggeleng, lalu tertawa.
"Idiot."
Gadis itu masih merangkum dari buku catatan milik Seungmin, sedangkan Sunwoo menggambar dengan spidol milik Chaeyoung.
"Makan, yuk!"
Chaeyoung hanya diam sehingga Sunwoo semakin gencar mencari perhatian.
"Kamu jangan gemesin banget, bisa gak, sih? Kan aku jadi sayaangggg."
"Ih, diem, Sunwoo!"
Bukannya diam, Sunwoo justru meniup dan memecahkan balon permen karetnya, tepat di depan wajah Chaeyoung.
Chaeyoung jadi risih sendiri dibuatnya. Ia gelagapan, tapi ekspresinya disembunyikan sebisa mungkin.
Jarak antara keduanya sangat dekat. Orang lain bisa saja berpikir negatif, contohnya sedang berciuman.
"Gue lagi fokus, jangan ganggu, ih!"
"Yaudah, makanya kita makan dulu, ih!"
Chaeyoung hendak mencubit lengan Sunwoo ketika Seungmin dan Heejin datang ke kelas.
Semuanya terdiam, seolah waktu berhenti.
"Kalian habis ciuman?"
—
Yujin dan Eric.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfiction;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.