Kalau minggu kemarin Sunwoo datang ke rumah Chaeyoung secara dadakan, kali ini giliran si perempuan yang berkunjung.
Bedanya, kedatangannya ini sudah direncanakan oleh yang laki-laki.
"Sunwoo, lama banget, sih!"
Chaeyoung bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan menuju kamar mandi.
Bukannya sok tahu, tapi memang ia tahu karena Sunwoo sendiri yang pamit untuk melakukan panggilan alam setelah makan siang.
"Sunwoo?"
Tak ada jawaban.
"Sunwoo, budek, ya?"
Seorang Sunwoo Al-Hakim tak mengeluarkan suara sedikit pun, ini patut untuk dicurigai!
"Sunwoo, lo gak mati di dalem, kan?"
Sementara itu, orang yang ada di dalam sedang menikmati waktu sendirinya.
Kamar mandi kedap suara ternyata membawa keuntungan tersendiri bagi Sunwoo, ia bebas melakukan apa saja.
"Saranghae Jungkook."
"Saranghae Cute Girl."
"Saranghae Jungkook."
Sunwoo tertawa terbahak-bahak tatkala menonton animasi yang sudah ia lihat ratusan kali. Memang sereceh itu.
Sayang sekali, yang namanya kepuasan itu fana.
"Sunwoo, lo pingsan?"
Awalnya Sunwoo biasa saja, tapi ia tak tahan lagi ketika Chaeyoung menggedor-gedor pintu.
"Yaangggg, kamu posesif banget, sih! Aku lagi eek!"
-
Chaeyoung terus menggerutu, bibirnya tak kunjung berhenti mencibir Sunwoo.
"Gue mau pulang aja!"
"Sekali lagi, Yaanggg!"
Sunwoo menarik-narik ujung baju Chaeyoung, membuat gadis itu kesal bukan main.
"Kali ini, aku yang menang, pasti!" seru Sunwoo dengan keyakinan penuh.
"Capek menang mulu, lo payah!"
"Yaaangggg!"
Yap! Sudah terhitung dua jam keduanya bermain ps, selama itu juga Chaeyoung menang secara berturut-turut.
Pada awalnya, Sunwoo mengajak bermain dengan ekspektasi akan menang. Ternyata, fakta berkata lain. Chaeyoung seorang gamer.
"Btw, rumah lo sepi banget."
"Ngomongnya pake aku-kamu, dong!"
Sunwoo ini belum pacaran saja sudah cerewet, loh! Mulutnya sangat lemes.
"Cepet jawab! Orangtua lo ke mana? Kenapa gak ada satu pun foto keluarga? Gue curiga. Ini rumah curian, ya?"
"Yaaanggg? Masa iya aku nyuri???"
"Bisa aja."
Hanya terdengar musik dari permainan hingga Sunwoo kembali membuka mulutnya. "Ini bukan rumah orangtu-"
"BENERAN RUMAH CURIAN?" potong Chaeyoung, ia kelewat kaget.
"Rumah aku sendiri, Yang!"
"Maksudnya apa, sih? Lo kan belum kerja, gimana beli rumah?"
"Makanya dengerin dulu!" katanya, gemas. "Aku pergi, pisah rumah sama orangtua. Rumah ini warisan dari almarhum papah."
"Maaf."
"Gak apa-apa, Yang. Emang suami-istri tuh harus saling buka-bukaan biar gak ada salah paham, kan?"
Sunwoo menaik-turunkan kedua alisnya, tapi diabaikan Chaeyoung.
"Terus, gimana cara lo bertahan hidup?"
Chaeyoung penasaran karena ia tahu bahwa Sunwoo tak mungkin membeli sesuatu dengan daun.
"Mamah sama papah tiri ngirim uang, tapi aku tabung."
Chaeyoung reflek mengusap kepala Sunwoo. "Pinter!" pujinya sembari tersenyum manis.
Saat itu juga, hati Sunwoo menghangat.
"Yang, aku mau pingsan. Kamu gemesin banget!" teriak Sunwoo sambil menggigit bantal sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfikce;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.