Dikarenakan besok sudah masuk sekolah, Chaeyoung diajak jalan-jalan sebelum disibukkan urusan belajar, input nilai, dan lainnya.
Dress berwarna biru muda dipadukan dengan jepit membuat Chaeyoung terlihat manis.
"Aduh, gue harus apa kalau ketemu Sunwoo?" gumam Chaeyoung ketika melihat bayangannya di cermin.
"Ya.. gak harus ngapa-ngapain. Emang kamu mau salto, Yaaangg?"
Chaeyoung menoleh, ia melihat Sunwoo dengan motor vespa matic warna kuning—tentu saja pinjaman.
"Ngapain?" tanyanya ketika Sunwoo menyodorkan jaket.
"Ya.. dipake atuh, Yaaangg? Masa dibuat ngepel lantai?" Sunwoo cengengesan, lalu menepuk jok belakanh. "Buruan, naik, pegangan. Aku mau nunjukin surga."
"HAH?"
"Hah?" ulang Sunwoo.
"Kalau mau mati, jangan ngajak gue!"
—
Setelah perdebatan panjang, Chaeyoung mengalah dan mengikuti kemauan Sunwoo. Ia sadar, dirinya akan kalah jika bertengkar dengan manusia cerewet seperti pemuda itu.
"Kita mau makan di sini?" tanya Chaeyoung.
"Enggak. Aku yang bersihin meja, kamu jaga kasir."
"Seriusan, ih!" Gadis itu menghela nafas dalam-dalam, sabar. "Ini yang lo bilang surga?" tanyanya lagi.
"Yoi, surga dunia."
Chaeyoung diam sebentar, mencoba menenangkan diri. Ya.. bener, sih.
"Jadi, kita pake pakaian formal begini.. cuma mau ke McD?"
Sunwoo mengangguk dengan antusias sembari memilih menu makanan.
First date di McDonald dengan outfit formal dari kepala sampai ke ujung kaki bukanlah ide yang bagus.
Kini, keduanya menjadi pusat perhatian.
Seungmin benar, mungkin Chaeyoung terlalu berekspektasi tinggi. Lagipula, apa yang bisa diharapkan dari Sunwoo?
"Aku gak tau kamu sukanya apa. Jadi, aku beliin paket buat anak-anak."
Oh, rupanya Chaeyoung terlalu larut dalam pikirannya sehingga tak sadar akan makanan yang ada di hadapannya.
"Yaudah. Di mana mainannya?"
Sunwoo memamerkan gantungan kunci Doraemon dengan wajah bangga seolah itu barang langka.
"Oh, tidak bisa!" Pemuda itu menjauhkan mainan tersebut ketika hendak diraih oleh Chaeyoung. "Aku yang beli, berarti ini punya aku!!!"
"Lo beliin buat siapa? Gue, kan? Berarti sepaket itu punya gue!" protes Chaeyoung sambil mencoba meraih mainan tersebut.
Dua-duanya gak mau rugi.
Sunwoo itu kekanakan dan terbiasa hidup serba sederhana walaupun berasal dari keluarga berkecukupan. Jadi, hemat dan pelit itu beda tipis.
"YA AMPUN, YAAANGGG!!!"
Chaeyoung refleks ikutan panik karena teriakan Sunwoo. "APA?" pekiknya.
"Aku lupa, kamu ngedudukin bunga!"
Pemuda itu buru-buru menyuruh pacarnya berdiri, lalu menyelamatkan beberapa tangkai yang masih bagus.
"Yang ini gak rusak, mau dibuang atau disimpen?" tanyanya.
"Sunwoo.. bisa-bisanya ya lo begini??? Merusak first date!!!!"
Sunwoo Al-Hakim punya 1.000 cara untuk membuat Chaeyoung kesal, baik disengaja maupun tidak.
—
Tak ada percakapan selama perjalanan, keduanya larut pada pikiran masing-masing.
Sunwoo tak mau banyak bicara karena takut semakin merusak suasana.
Pssstt..
"Lah?" Sunwoo melirik ban motor. "Anjrit, apes banget! Memperkeruh keadaan aja, sih!" gerutunya.
Sunwoo menepikan motor, lalu meminta Chaeyoung untuk turun.
"Ban motornya bocor. Kalau mau pulang, duluan aja. Nanti, aku pesenin ojol."
"Gak usah," tolak Chaeyoung dengan cepat.
Akhirnya, dua sejoli itu berjalan kaki di tengah keramaian Kota Bandung.
"Abis ini, kamu gak bakalan mutusin aku, kan, Yaaaanggggg????"
"Gak tau."
Hening. Di saat itu, Sunwoo dibuat keheranan karena Chaeyoung tertawa secara tiba-tiba.
"Yaaanggg? Kalau kesurupan, pas di rumah aja, dong. Jangan ngerepotin, aku lagi ngedorong motor, nih!"
Tak kunjung berhenti, Sunwoo menstandarkan vespa pinjaman itu.
"Aduh! Apaan, sih? Sakit, Sunwoo!" keluh Chaeyoung saat Sunwoo menekan-nekan telapak tangannya.
"Ya.. aku takut kamu kemasukan?!?!?"
Chaeyoung memijit pelipisnya, pusing karena tingkah Sunwoo. "Dengerin baik-baik, nih. Gak ada pengulangan, gue serius," tegas perempuan itu.
"Omg, aku jadi deg-degan!!!"
Alay banget.
"Gue bisa aja ngejauh di hari pertama kita kenalan, tapi gue berkehendak lain. Hidup ini seputar pilihan, Sunwoo. Semua tergantung pilihan kita."
"Maksudnya.. kamu udah suka sama aku dari pertama kali ketemu?"
Chaeyoung menyesal, Sunwoo tidak pernah serius. Sekalinya iya, pasti sifat terlalu percaya dirinya keluar.
"Terserah. Gue capek hati, capek pikiran kalau ngomong sama lo."
—
Sunwoo memang punya 1.000 cara untuk membuat Chaeyoung kesal, tapi ia juga punya 1.001 cara untuk membuat perempuan itu tetap di sampingnya.
Be A Man series
Dear Darling
[selesai]
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfic;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.