Di tengah teriknya matahari, hampir semua orang berusaha agar tak terkena paparan sinarnya, pengecualian untuk tim futsal.
Dengan cepat, sang kapten mengoper bola dan membiarkan rekannya untuk mencetak gol.
"Istirahat!"
Sunwoo tersenyum puas tatkala menyadari kemampuan teman-temannya berkembang pesat.
Tim itu duduk membentuk lingkaran tuk mendengar arahan dari pelatih.
"Kalian itu satu, butuh kekompakan dan kerja sama yang bagus. Jangan egois dan merasa superior, semuanya sama. Inget itu!"
Sementara yang lain mencerna omongan si pelatih, Sunwoo tampak terdistraksi karena merasa sedang diperhatikan.
Ia menoleh ke kanan, kiri, depan, dan belakang hingga menemukan sosok tersebut. "Terciduk kamu, ya!"
—
Chaeyoung memperlambat langkahnya begitu melihat lima orang di tengah lapangan dan satu pelatih di pinggirannya.
"Sunwoo kelihatan beda banget kalau lagi serius."
Lama-lama, ia berhenti berjalan dan memilih untuk duduk hanya untuk melihat permainan itu sampai selesai.
"Coba aja dia begitu setiap hari, mungkin bakalan jadi idola gue."
Chaeyoung tenggelam dalam pikirannya sebelum Sunwoo menyadari keberadaannya.
"Terciduk kamu, ya!" Begitu kalimat yang Chaeyoung dapati dari mulut Sunwoo.
Oh, tidak! Chaeyoung kedapatan sedang memandangi Sunwoo! Bisa-bisa lelaki itu kegeeran.
"Kabur, Chaeyoung!" batinnya, panik.
Langkahnya terasa sangat berat, waktu terasa sangat cepat sebab sebuah tangan berhasil memegang pundaknya.
"Hai, istriku!"
Sunwoo memutar tubuh Chaeyoung yang terlihat mungil di hadapannya.
"Kenapa kabur?"
Gawat! Ia tak mungkin mengaku, pasti diejek habis-habisan oleh Sunwoo.
"Bukannya kabur, tapi mau ke kantin," sanggahnya sambil memegang perut. "Laper, nih!"
Berikutnya, tubuh Chaeyoung diarahkan ke kantin dan didorong seperti anak kecil yang bermain kereta api.
"Sunwoo, malu!"
Memang dasarnya urat malu laki-laki itu sudah putus, si tebal muka itu hanya cengar-cengir.
"Duduk di sini, ya!" Sunwoo menepuk kursi panjang di hadapan Eric dan Yujin. "Kamu mau bakso, kan? Bentar, aku pesenin dulu, Yaangg!"
Seperti biasa, sok tahu.
Seperginya Sunwoo, tersisalah Yujin dan Eric yang membuat Chaeyoung risih akan tatapannya.
"Maaf ganggu, gue pindah aja."
"Eh, jangan!" larang Yujin dengan cepat. "Gak apa-apa. Temennya Sunwoo, temennya kita juga."
Chaeyoung tersenyum kecil.
"Gue Kareena Yujin. Yang ini, pacar gue, Alcedric Nasution."
"El, anjir! Sejak kapan jadi Alcedric?" gerutu Eric.
Chaeyoung tersenyum, lagi. Kali ini, ia mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan.
"Eric."
"Chaeyoung."
"Yujin."
"Chaeyoung."
Sekembalinya pemuda menyebalkan itu, Chaeyoung bergeser agar Sunwoo kebagian tempat duduk.
Sunwoo meletakkan mangkuk sambil menirukan slogan salah satu chef yang terkenal pada zamannya, "This is it! Bakso malang ala Chef Sunwoo!"
"Makasih."
"Anything for you, Yaanggg!"
Yujin dan Eric bungkam. Mungkin, dalam pikiran masing-masing, mereka sedang meragukan kepribadian Sunwoo yang sangat berbeda jika bersama Chaeyoung.
Alay banget, beneran!
"Yaaanggg???"
"Hm?"
"Bonnie pasangannya Clyde, Juliet ada Romeo, Syahrini udah sama Reino Barack."
Ketiganya menunggu kelanjutan omongan absurd pemuda itu, tapi pemuda itu hanya cengengesan sembari menatap Chaeyoung.
Hm. Mencurigakan.
"Kalau kamu jadi punyaku, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfiction;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.