25 | satu malam di bougenville

1.5K 352 44
                                    

Next: +80 votes

Suasana malam hari di komplek Bougenville tak seperti komplek tempat tinggal Felix, Guanlin, Seonho, dan Seoyeon yang ramai oleh remaja ketika malam tiba.

Berbeda dari komplek Aster, kediaman Chaeyoung, Jiheon, dan Sunwoo ini akan diramaikan oleh anak kecil ketika sore hari.

Maka dari itu, hanya ada jangkrik yang menemani Sunwoo tatkala berbincang dengan bundanya lewat telepon.

"Kakak dimana? Ini udah malem. Kenapa belum balik? Ayah udah pulang, loh!"

"Ayah Sunwoo udah meninggal."

Pemuda itu mendengar helaan nafas di seberang sana. Hening seketika hingga Sunwoo membuka mulut. "Aku pulang, Bun. Rumahku kotor banget setelah ditinggal berhari-hari," katanya.

"Nanti bunda suruh bibi ke sana buat bersi—"

"Gak usah," tolak Sunwoo dengan cepat. "Ini rumahku, aku yang bertanggung jawab."

Lagi, bundanya lebih memilih mengalah sebab Sunwoo berpendirian teguh.

"Yaudah, hati-hati, Nak. Kalau ada apa-apa, kabarin!"

"Bunda?"

"Sebentar, Kak." Wanita itu meninggalkan Sunwoo dengan sambungan telepon yang masih terhubung.

Sunwoo dapat mendengar suara sendok dan garpu yang saling beradu. Ia juga mendengar bundanya sedang berbincang dengan seseorang, tentu saja itu ayah tirinya, pria yang tidak ia sukai.

"Halo, Kak! Kenapa?" sambung wanita itu.

"Bunda lagi makan malem, ya? Yaudah, makan dulu. Besok aja ceritanya. Sunwoo ngantuk, udahan dulu, ya! Selamat malem, Bunda!"

Sunwoo langsung memasukkan ponselnya ke saku. Kemudian, kepalanya menengadah ke langit.

"A' Sunwoo ngapain malem-malem di depan rumahku?"

Suara itu membuat Sunwoo terkejut. "Kamu nih kenapa sering muncul tiba-tiba, sih?" gerutunya ketika melihat Jiheon sedang berjalan ke arahnya. "Kamu sendiri kenapa keluar rumah? Anak kecil gak boleh keluar malem-malem!"

"Jiheon gak sengaja lihat dari balkon. Yaudah, Jiheon samperin, deh!"

Sunwoo diam, ia kembali fokus ke langit.

"Kalau ada reinkarnasi, A' Sunwoo mau jadi apa?" tanya Jiheon sembari memperhatikan wajah Sunwoo.

"Batu."

"Kenapa?" tanya Jiheon dengan wajah polos.

"Biar gak ngomong sama kamu."

Kalau Jiheon bertanya pada Seonho, laki-laki itu pasti akan menjawab semua pertanyaan gadis itu dengan antusias. Sayang sekali, ini adalah Sunwoo dengan mood jeleknya.

"Kenapa gak jadi air biar bermanfaat bagi banyak orang?" tanya Jiheon lagi.

"Ya.. maunya jadi batu. Lagian, semua hal pasti punya kegunaan, Dek."

Sumpah, mood Sunwoo semakin jelek.

Sepuluh menit ke depan, keduanya masih membicarakan hal secara acak. Sunwoo memaklumi Jiheon yang penasaran dengan banyak hal sebab ia masih kecil.

Tak lama, sebuah mobil berhenti di samping rumah Jiheon.

Mata Sunwoo menyipit, mencoba menebak seseorang yang akan keluar dari mobil.

"Kak Chaeyoung!" seru Jiheon.

Jiheon dan Sunwoo tampak keheranan karena Chaeyoung tak memberi respon, sepertinya gadis itu sedang membicarakan hal serius dengan seseorang di dalam mobil.

Selang beberapa detik, turunlah seseorang yang menyusul Chaeyoung. Tanpa diduga, laki-laki itu memeluk si gadis.

Oh, ternyata Lino.

Duh, Sunwoo jadi teringat chat dari Junkyu.

"Adek kok belum tidur?"

Suara Chaeyoung menyadarkan Sunwoo dari lamunannya. Ternyata, gadis itu sudah ada di hadapannya.

"Lagi nemenin cosplay jadi batu," celetuk Sunwoo dengan wajah datar.

"Hah?"

Sunwoo mengangkat bahu, ia malas berbicara.

"A' Sunwoo mau jadi batu kalau reinkarnasi. Nah, sekarang lagi masa training," jelas Jiheon sembari cekikikan.

"Oh."

Chaeyoung tersenyum kecut dan pamit setelahnya.

"Gak boleh marah, gak boleh cemburu, A'. Inget, kalau udah putus, gak punya hak!"

Jiheon tahu karena rumor tentang Chaeyoung selingkuh telah menyebar luas.

"Yah, Dek.. Putus gimana, sih? Pacaran aja belum." Muka Sunwoo masih datar. "Udah pernah ditembak, tapi belum dijawab sampe sekarang. Belum jadian, udah berakhir duluan," lanjut Sunwoo.

Jiheon jadi ikut sedih.

Selalu ceria gak ngejamin hidup seseorang selalu bahagia.

[4] Dear Darling - Sunwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang