Tiga bulan mencari ilmu di SMA Garuda bukan waktu yang lama bagi Chaeyoung untuk beradaptasi dengan lingkungannya, begitu juga lingkungan sekolah terhadapnya.
Ia bisa saja mendapatkan segalanya jika ia mau, mulai dari prestasi yang awalnya dia ragukan hingga kasih sayang dari semua orang.
Sayangnya, Chaeyoung bukan orang yang serakah. Baginya, ada di sisi Heejin, Seungmin, dan Sunwoo sudah cukup.
Ah, iya! Selama itu juga ia mengenal teman-temannya lebih dalam, termasuk lelaki yang sedang tertawa di hadapan ponselnya.
"Bahenol."
"Bahenol."
"Bahenol."
Chaeyoung menghembuskan nafas, kemudian ia mengusap wajahnya seperti orang frustasi.
"Saranghae Jungkook."
"Saranghae Cute Girl."
"Saranghae Jungkook."
Cukup!!!!
Ini sudah satu jam semenjak lelaki itu menunjukkan sebuah animasi lucu dan tak kunjung berhenti tertawa. Awalnya cukup menghibur Chaeyoung, tapi tidak untuk sekarang.
"Saranghae Cut-"
"Diem, Sunwoo!" teriaknya.
Sunwoo be lyk: ???????????
Suasana menjadi kondusif seperti sediakala. Tak ada tawa menggelegar, suara Jungkook maupun Cute Girl.
Sunwoo memasukkan ponselnya ke saku sementara Chaeyoung melanjutkan aktifitas sebelumnya, yaitu berbincang dengan beberapa lelaki yang ia kenal dari situs kencan baru.
Saking fokus mengobrol, ia tak sadar kalau rambutnya tengah menjadi objek mainan Sunwoo.
"Sayang, pulang, yuk!" ajak Sunwoo, namun tak dibalas oleh perempuan itu.
Dengan santai dan tanpa permisi, pemuda itu meletakkan dagunya di bahu Chaeyoung.
"Serius banget, sih! Lagi mikirin gue, ya?" bisik Sunwoo, tepat di telinga Chaeyoung.
Alih-alih menjawab, perempuan bermata bulat itu justru senyum-senyum sendiri di depan ponselnya.
Hal tersebut membuat Sunwoo kesal setengah mati karena ia tak suka diabaikan.
"ISTRIKU! AYO, KITA PULANG!"
Detik berikutnya, seluruh pelanggan kedai es krim menatap keduanya, tak terkecuali dua remaja lelaki yang duduk di seberang mereka.
Ada yang bisik-bisik, mencibir, bahkan menggoda dua insan yang mengenakan seragam putih abu-abu tersebut.
Bukannya malu, si pelaku malah tersenyum lebar. Lalu, bagaimana dengan yang barusan diteriaki?
"Sunwoo, kalau ngomong tuh dipikir seratus kali dulu!" Chaeyoung mencak-mencak sembari menutup wajahnya yang memerah.
"Siapa suruh asik sendiri?"
Loh? Yang marah malah yang salah. Bukankah ini terbalik? Kenapa jadi Chaeyoung yang disalahkan?
Fokus keduanya teralihkan oleh perempuan anggun yang menghampiri meja seberang. "Es krim buat kak Moonbin ada di plastik, kan?" tanyanya.
"Sudah aku amankan dari mulut rakus Jaemin, Nona."
Sementara laki-laki pertama memamerkan kantung plastik pada si gadis, yang kedua hanya tersenyum sekilas dengan tatapan yang terpusat pada ponsel di genggamannya.
Chaeyoung sedikit memiringkan kepalanya. Ia sedang menebak-nebak hubungan ketiganya. Ah, tapi ada yang lebih membuatnya penasaran.
"Lo ngapain?" tanya Chaeyoung pada Sunwoo yang sedang menutupi wajahnya di balik buku menu.
Sunwoo bergeming.
Baiklah, Chaeyoung semakin yakin bahwa Sunwoo itu freak. Fakta membuktikan. Hobinya nonton video tidak jelas, sering menertawakan lelucon garingnya sendiri, dan masih banyak lagi.
"Kita pulang aja, Yang!"
"Yang yang yang yang. Seenak jida-Sunwoo, ih!" Chaeyoung benar-benar pasrah saat dirinya ditarik ke luar kedai.
Sesampainya di luar, Sunwoo segera memesan ojek online untuk Chaeyoung.
"Nah, abangnya udah sampe. Buruan naik, gue mau balik."
"Ada apa, sih?"
"Kebelet boker, Yangggg!"
Chaeyoung menyipitkan matanya, ia mencium aroma kebohongan. Namun, ia lebih memilih membuka notifikasi ketimbang memikirkan Sunwoo.
Godate
-Today-
Lebah ganteng
|kenapa pulang duluan?Moonbae
salah kirim?||enggak
|pacar kamu posesif ya?
|btw, kata temenku..apa?|
|..kamu cantik
readChaeyoung menoleh ke belakang, tepatnya pada tiga orang di kedai tadi. Bersamaan dengan itu, sebuah batu berhasil mengenai kepalanya.
-
Tontonannya Sunwoo:
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear Darling - Sunwoo ✓
Fanfiction;sunwoo, chaeyoung with lots of love, my dear darling! [Be A Man series] ©moonbae, 2018.